✈ Sejumlah helikopter milik TNI AD melakukan review untuk melanjutkan perjalanan ke Ranai Kepulauan Natunan, dalam rangka latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), di Main Apron Skadron 1 Lanud Supadio, Minggu (7/5).
Anggota DPRD Komisi I, Kubu Raya Agus Sudarmansyah menilai Lanud Supadio berada sebagai pangkalan paling strategis dalam hal pengaman wilayah-wilayah perbatasan.
Sehingga untuk menjaga kedaulatan negara, pantauan udara dan pengawasan akan sangat mendukung.
"Perlu terus ditingkatkan, terhadap fasilitas sarana dan prasarana yang berkaitan menunjang terhadap menjaga kedaulatan NKRI. Bisa dari Alutsista, penambahan personel dan lainnya," kata Agus.
Ia menambahkan ancaman sebagai wilayah perbatasan sangat tinggi. Makanya peningkatan kemampuan personel juga sangat dibutuhkan, melalui adanya latihan-latihan bersama yang bisa terus dilakukan secara rutin.
"Apalagi, wilayah perbatasan ini juga berhadapan langsung dengan isu konflik wilayah laut cina selatan. Dimana ini, sudah menjadi isu global. Sehingga TNI harus siap siaga terkait hal ini dengan terus meningkatkan kemampuannya," ungkapnya.
Agus juga meminta pemerintah pusat bisa mendukung kebutuhan dalam hal keamanan. Seperti halnya keberadaan lanud pendukung di Lanud Supadio. Seyogyanya bisa menjadi padangan yang sangat objektif dalam hal menjaga perbatasan.
"Rencananya kan akan di bangun Lanud Liku di Sambas, saya pikir sangat baik sekali. Karena disana merupakan wilayah perbatasan yang bersentuhan atau sangat dekat dengan garis perbatasan. Dan langsung menghadap ke laut cina selatan. Tidak mengada-ada jika Lanud Supadio menginginkan dukungan lanud dalam hak keamanan ini," pungkasnya.
Sejumlah helikopter milik TNI AD melakukan review untuk melanjutkan perjalanan ke Ranai Kepulauan Natunan, dalam rangka latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), di Main Apron Skadron 1 Lanud Supadio, Minggu (7/5).
Tokoh Masyarakat Kubu Raya Dede Junaidi, menambahkan keberadaan Lanud Supadio, di Kabupaten Kubu Raya sangat menopang terhadap keamanan di wilayah Kalbar untuk wilayah udara. Sejak awal, keberadaannya Lanud Supadio telah menunjukkan peningkatan di segala hal.
"Peningkatan ini harus terus dilakukan. Sebab ancaman terhadai Kalbar dan Indonesia sendiri akan berkembang seiring perkembangan jaman. Apalagi Kalbar merupakan daerah perbatasan rentan sekali terjadi pelanggaran hukum wilayah," ujarnya.
Masalah pelanggaran wilayah, kaitannya dengan kedaulatan negara. Terlebih lagi, wilayah Kalbar ini masuk di Alki 1 yang sangat rentan adanya pelanggaran.
"Makanya ini harus jadi perhatian tersendiri. Selain kemampuan yang ditingkatkan di tubuh personel TNI seluruh peralatan yang mendukung juga perlu dipenuhi," ungkapnya.
Saat ini, menurut Dede wilayah Indonesia merupakan daerah yang paling diincar oleh bangsa-bangsa luar. Baik itu dari kekayaan lautnya dan alamnya. Persiapan harus dilakukan, menjadi hal mutlak.
"Sehingga kedaulatan negara sepenuhnya terjaga dengan baik dan tak ada negara manapun yang berani mengusik," pungkas Dede.
Anggota DPRD Komisi I, Kubu Raya Agus Sudarmansyah menilai Lanud Supadio berada sebagai pangkalan paling strategis dalam hal pengaman wilayah-wilayah perbatasan.
Sehingga untuk menjaga kedaulatan negara, pantauan udara dan pengawasan akan sangat mendukung.
"Perlu terus ditingkatkan, terhadap fasilitas sarana dan prasarana yang berkaitan menunjang terhadap menjaga kedaulatan NKRI. Bisa dari Alutsista, penambahan personel dan lainnya," kata Agus.
Ia menambahkan ancaman sebagai wilayah perbatasan sangat tinggi. Makanya peningkatan kemampuan personel juga sangat dibutuhkan, melalui adanya latihan-latihan bersama yang bisa terus dilakukan secara rutin.
"Apalagi, wilayah perbatasan ini juga berhadapan langsung dengan isu konflik wilayah laut cina selatan. Dimana ini, sudah menjadi isu global. Sehingga TNI harus siap siaga terkait hal ini dengan terus meningkatkan kemampuannya," ungkapnya.
Agus juga meminta pemerintah pusat bisa mendukung kebutuhan dalam hal keamanan. Seperti halnya keberadaan lanud pendukung di Lanud Supadio. Seyogyanya bisa menjadi padangan yang sangat objektif dalam hal menjaga perbatasan.
"Rencananya kan akan di bangun Lanud Liku di Sambas, saya pikir sangat baik sekali. Karena disana merupakan wilayah perbatasan yang bersentuhan atau sangat dekat dengan garis perbatasan. Dan langsung menghadap ke laut cina selatan. Tidak mengada-ada jika Lanud Supadio menginginkan dukungan lanud dalam hak keamanan ini," pungkasnya.
Sejumlah helikopter milik TNI AD melakukan review untuk melanjutkan perjalanan ke Ranai Kepulauan Natunan, dalam rangka latihan gabungan Pasukan Pemukul Reaksi Cepat (PPRC), di Main Apron Skadron 1 Lanud Supadio, Minggu (7/5).
Tokoh Masyarakat Kubu Raya Dede Junaidi, menambahkan keberadaan Lanud Supadio, di Kabupaten Kubu Raya sangat menopang terhadap keamanan di wilayah Kalbar untuk wilayah udara. Sejak awal, keberadaannya Lanud Supadio telah menunjukkan peningkatan di segala hal.
"Peningkatan ini harus terus dilakukan. Sebab ancaman terhadai Kalbar dan Indonesia sendiri akan berkembang seiring perkembangan jaman. Apalagi Kalbar merupakan daerah perbatasan rentan sekali terjadi pelanggaran hukum wilayah," ujarnya.
Masalah pelanggaran wilayah, kaitannya dengan kedaulatan negara. Terlebih lagi, wilayah Kalbar ini masuk di Alki 1 yang sangat rentan adanya pelanggaran.
"Makanya ini harus jadi perhatian tersendiri. Selain kemampuan yang ditingkatkan di tubuh personel TNI seluruh peralatan yang mendukung juga perlu dipenuhi," ungkapnya.
Saat ini, menurut Dede wilayah Indonesia merupakan daerah yang paling diincar oleh bangsa-bangsa luar. Baik itu dari kekayaan lautnya dan alamnya. Persiapan harus dilakukan, menjadi hal mutlak.
"Sehingga kedaulatan negara sepenuhnya terjaga dengan baik dan tak ada negara manapun yang berani mengusik," pungkas Dede.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.