Garis Merah adalah wilayah sengketa di Laut China Selatan yang melibatkan Tiongkok dan sejumlah negara-negara di Asean. (AFP Photo) ★
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, mendesak semua pihak yang terlibat dalam Laut China Selatan (LCS) untuk menghentikan militerisasi dan pembangunan fasilitas di wilayah yang diperebutkan tersebut.
Dalam pertemuan Jumat (5/5) itu juga dibahas sejumlah isu regional, seperti Laut China Selatan (LCS) dan program nuklir Korea Utara. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan kondusif dan mengurangi ketegangan secara damai.
Para menteri luar negeri ASEAN dan menlu Amerika Serikat (AS) menggelar pertemuan ASEAN+3 di Washington DC untuk membahas kerja sama kedua pihak dalam rangka memperingati 40 tahun kemitraan AS-ASEAN.
Sejumlah negara ASEAN yaitu Malaysia, Filipina, dan Vietnam sejak lama telah berselisih dengan Tiongkok terkait kepemilikan LCS. ASEAN dan Tiongkok sendiri sedang merumuskan kode perilaku (code of conduct/CoC) di laut tersebut.
“AS secara tegas mendesak semua pihak terkait untuk menghentikan aktivitas-aktivitas terkait militerisasi dan pembangunan atau reklamasi lahan di wilayah sengketa tersebut sementara pembicaraan sedang berlangsung, bagi para mitra di kawasan agar membicarakan solusinya,” kata Wakil Asisten Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, Patrick Murphy.
Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS), Rex Tillerson, mendesak semua pihak yang terlibat dalam Laut China Selatan (LCS) untuk menghentikan militerisasi dan pembangunan fasilitas di wilayah yang diperebutkan tersebut.
Dalam pertemuan Jumat (5/5) itu juga dibahas sejumlah isu regional, seperti Laut China Selatan (LCS) dan program nuklir Korea Utara. Tujuannya untuk menciptakan lingkungan kondusif dan mengurangi ketegangan secara damai.
Para menteri luar negeri ASEAN dan menlu Amerika Serikat (AS) menggelar pertemuan ASEAN+3 di Washington DC untuk membahas kerja sama kedua pihak dalam rangka memperingati 40 tahun kemitraan AS-ASEAN.
Sejumlah negara ASEAN yaitu Malaysia, Filipina, dan Vietnam sejak lama telah berselisih dengan Tiongkok terkait kepemilikan LCS. ASEAN dan Tiongkok sendiri sedang merumuskan kode perilaku (code of conduct/CoC) di laut tersebut.
“AS secara tegas mendesak semua pihak terkait untuk menghentikan aktivitas-aktivitas terkait militerisasi dan pembangunan atau reklamasi lahan di wilayah sengketa tersebut sementara pembicaraan sedang berlangsung, bagi para mitra di kawasan agar membicarakan solusinya,” kata Wakil Asisten Menlu AS untuk Asia Timur dan Pasifik, Patrick Murphy.
♞ Berita Satu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.