✬ Kapal Produksi Nasional yang Digunakan Prajurit TNI AL KRI Sidat 851 [PAL] ✮
Para prajurit TNI AL mengadakan kegiatan latihan bersama Manuver Lapangan (Manlap) yang diikuti oleh tiga kapal.
KRI Sidat 851 termasuk satu di antara ketiga kapal yang diikutkan dalam kegiatan Manlap tersebut.
Kapal tersebut memiliki tiga buah senjata, dua berada di belakang dan satu berada di depan.
Ketiga senjata tersebut merupakan senjata jarak pendek yang dapat menembus metal maupun baja dengan jarak tertentu.
Kedua senjata yang berada di bagian kanan dan kiri geladak belakang berjenis sama, yakni Metraliur 12,7 berjenis Machine Gun.
Senjata Metraliur 12,7 ini mampu membidik sasaran sejauh hingga 1500 yard atau sekitar 1 kilometer.
Sedangkan senjata di bagian geladak depan yakni berjenis Meriam berdiameter 20 mm.
Senjata di geladak depan ini mampu menjangkau sasaran hingga 2000 yard atau setara hampir 2 kilometer.
Prajurit TNI AL di Mako Armatim mengadakan latihan bersama yang diberi nama Manuver Lapangan (Manlap) selama 4 hari dari tanggal 12 Maret hingga 15 Maret 2017.
Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari di Laut Jawa hingga perbatasan perairan Australia.
Latihan bersama prajurit TNI AL itu diikuti oleh tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) yang berawak 32 anak buah kapal (ABK) setiap kapalnya.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan latihan dan mengasah kemampuan Prajurit TNI AL.
"Tujuannya untuk membekali Satgas Pamtas Laut Koarmatim yang disiapkan untuk tugas Operasi Pamtas Laut Indonesia-RDTL Australia agar memiliki kemampuan standar yang terintergrasi dalam rangka mencapai kesiagaan operasional sesuai tuntutan tugas yg akan dihadapi di perbatasan wilayah laut Indonesia-RDTL-Australia," ujar Kapten KRI Sidat - 851 Fast Boat, Mayor Laut (P) Komandan Ivan Halim.
Spesifikasi
Dua jenis senjata yang terdapat di KRI Sidat 851.
Prajurit TNI AL Mako Armatim Surabaya memiliki kapal perang produksi nasional yang bernama Kapal Republik Indonesia (KRI) Sidat 851.
Kapal tersebut merupakan jenis PC-43 yang dibangun di galangan kapal PT CitraShipping, Batam, Indonesia.
KRI Sidat 851 mengambil namanya terinspirasi dari ikan yang berbentuk menyerupai ular dan termasuk spesies Angulliformes.
Ikan ini memiliki panjang 56-125 sentimeter berciri khas mempunyai sirip punggung dan sirip dubur yang menyatu dengan sirip ekor.
Sisik yang sangat kecil yang terletak dalam kulit dan kepala yang lebih panjang dibandingkan jarak antara sirip punggung dan duburnya.
Berdasarkan filosofi ikan tersebut, nama KRI Sidat 851 kelas PC - 43 ini diambil.
"Berdasarkan filosofi ikan itulah nama kapal ini diambil serta skill prajurit yang tinggi, kecakapan etos kerja dari seluruh prajurit, maka diharapkan kapal ini dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diembankan oleh negara," tegas Komandan KRI Sidat 851, Mayor Ivan Halim saat Manuver Lapangan tanggal 12-15 Maret 2017.
KRI Sidat 851 memiliki kecepatan maksimal hingga 25 knots dan berbahan dasar High Tensile Steel AH 36.
Selain itu kapal ini juga dapat menampung hingga 50 orang di dalamnya dan oli hingga 56.000 liter.
Latihan Tembaki 'Tomat'
Prajurit TNI AL berlatih menembak selama kegiatan Manlap yang diadakan di Laut Jawa.
Siang itu pukul 11.30 WIB di hari ke dua kegiatan Manuver Lapangan (Manlap) yang digelar TNI AL, seluruh prajurit di Kapal Republik Indonesia (KRI) Sidat - 851 adakan latihan menembak atau Gunnery Exercise (Gunex).
Sebelumnya mereka mendapat briefing dari Mayor Laut (P) Komandan Ivan Halim dalam rangka persiapan sebelum memulai Gunex.
Usai dibriefing kemudian seluruh ABK ke ruang persenjataan untuk mengambil amunisi yang sudah dipersiapkan untuk latihan menembak menggunakan machine gun dan meriam.
Dua orang bersiap di machine gun yang terletak di sisi kanan dan kiri geladak belakang kapal.
Sedangkan seorang lagi bersiap di geladak depan kapal memegang meriam.
Kedua senjata kini telah terisi amunisi.
Setiap senjata diisi 50 butir peluru untuk ditembakkan ke sasaran yang bernama 'Tomato Killer' berjarak 1.200 yard atau sekitar 1 kilometer dari KRI Sidat 851.
"Kalau ada yang tepat sasaran, saya kasih satu juta," ujar Komandan KRI Sidat 851, Mayor Ivan Halim kemudian tertawa.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 30 menit.
Penembak sebelumnya telah menggunakan alat keselamatan berupa helm dan rompi.
Berikut adalah suasana serunya pelatihan menembak para TNI AL di atas KRI Sidat 851:
Prajurit TNI AL di Mako Armatim mengadakan latihan bersama yang diberi nama Manuver Lapangan (Manlap) selama 4 hari dari tanggal 12 Maret hingga 15 Maret 2017.
Video :
Para prajurit TNI AL mengadakan kegiatan latihan bersama Manuver Lapangan (Manlap) yang diikuti oleh tiga kapal.
KRI Sidat 851 termasuk satu di antara ketiga kapal yang diikutkan dalam kegiatan Manlap tersebut.
Kapal tersebut memiliki tiga buah senjata, dua berada di belakang dan satu berada di depan.
Ketiga senjata tersebut merupakan senjata jarak pendek yang dapat menembus metal maupun baja dengan jarak tertentu.
Kedua senjata yang berada di bagian kanan dan kiri geladak belakang berjenis sama, yakni Metraliur 12,7 berjenis Machine Gun.
Senjata Metraliur 12,7 ini mampu membidik sasaran sejauh hingga 1500 yard atau sekitar 1 kilometer.
Sedangkan senjata di bagian geladak depan yakni berjenis Meriam berdiameter 20 mm.
Senjata di geladak depan ini mampu menjangkau sasaran hingga 2000 yard atau setara hampir 2 kilometer.
Prajurit TNI AL di Mako Armatim mengadakan latihan bersama yang diberi nama Manuver Lapangan (Manlap) selama 4 hari dari tanggal 12 Maret hingga 15 Maret 2017.
Kegiatan tersebut berlangsung selama empat hari di Laut Jawa hingga perbatasan perairan Australia.
Latihan bersama prajurit TNI AL itu diikuti oleh tiga Kapal Republik Indonesia (KRI) yang berawak 32 anak buah kapal (ABK) setiap kapalnya.
Pelatihan tersebut bertujuan untuk mempersiapkan latihan dan mengasah kemampuan Prajurit TNI AL.
"Tujuannya untuk membekali Satgas Pamtas Laut Koarmatim yang disiapkan untuk tugas Operasi Pamtas Laut Indonesia-RDTL Australia agar memiliki kemampuan standar yang terintergrasi dalam rangka mencapai kesiagaan operasional sesuai tuntutan tugas yg akan dihadapi di perbatasan wilayah laut Indonesia-RDTL-Australia," ujar Kapten KRI Sidat - 851 Fast Boat, Mayor Laut (P) Komandan Ivan Halim.
Spesifikasi
Dua jenis senjata yang terdapat di KRI Sidat 851.
Prajurit TNI AL Mako Armatim Surabaya memiliki kapal perang produksi nasional yang bernama Kapal Republik Indonesia (KRI) Sidat 851.
Kapal tersebut merupakan jenis PC-43 yang dibangun di galangan kapal PT CitraShipping, Batam, Indonesia.
KRI Sidat 851 mengambil namanya terinspirasi dari ikan yang berbentuk menyerupai ular dan termasuk spesies Angulliformes.
Ikan ini memiliki panjang 56-125 sentimeter berciri khas mempunyai sirip punggung dan sirip dubur yang menyatu dengan sirip ekor.
Sisik yang sangat kecil yang terletak dalam kulit dan kepala yang lebih panjang dibandingkan jarak antara sirip punggung dan duburnya.
Berdasarkan filosofi ikan tersebut, nama KRI Sidat 851 kelas PC - 43 ini diambil.
"Berdasarkan filosofi ikan itulah nama kapal ini diambil serta skill prajurit yang tinggi, kecakapan etos kerja dari seluruh prajurit, maka diharapkan kapal ini dapat melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang telah diembankan oleh negara," tegas Komandan KRI Sidat 851, Mayor Ivan Halim saat Manuver Lapangan tanggal 12-15 Maret 2017.
KRI Sidat 851 memiliki kecepatan maksimal hingga 25 knots dan berbahan dasar High Tensile Steel AH 36.
Selain itu kapal ini juga dapat menampung hingga 50 orang di dalamnya dan oli hingga 56.000 liter.
Latihan Tembaki 'Tomat'
Prajurit TNI AL berlatih menembak selama kegiatan Manlap yang diadakan di Laut Jawa.
Siang itu pukul 11.30 WIB di hari ke dua kegiatan Manuver Lapangan (Manlap) yang digelar TNI AL, seluruh prajurit di Kapal Republik Indonesia (KRI) Sidat - 851 adakan latihan menembak atau Gunnery Exercise (Gunex).
Sebelumnya mereka mendapat briefing dari Mayor Laut (P) Komandan Ivan Halim dalam rangka persiapan sebelum memulai Gunex.
Usai dibriefing kemudian seluruh ABK ke ruang persenjataan untuk mengambil amunisi yang sudah dipersiapkan untuk latihan menembak menggunakan machine gun dan meriam.
Dua orang bersiap di machine gun yang terletak di sisi kanan dan kiri geladak belakang kapal.
Sedangkan seorang lagi bersiap di geladak depan kapal memegang meriam.
Kedua senjata kini telah terisi amunisi.
Setiap senjata diisi 50 butir peluru untuk ditembakkan ke sasaran yang bernama 'Tomato Killer' berjarak 1.200 yard atau sekitar 1 kilometer dari KRI Sidat 851.
"Kalau ada yang tepat sasaran, saya kasih satu juta," ujar Komandan KRI Sidat 851, Mayor Ivan Halim kemudian tertawa.
Kegiatan tersebut berlangsung selama 30 menit.
Penembak sebelumnya telah menggunakan alat keselamatan berupa helm dan rompi.
Berikut adalah suasana serunya pelatihan menembak para TNI AL di atas KRI Sidat 851:
Prajurit TNI AL di Mako Armatim mengadakan latihan bersama yang diberi nama Manuver Lapangan (Manlap) selama 4 hari dari tanggal 12 Maret hingga 15 Maret 2017.
Video :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.