Dua Regu Pasukan Brimob bersenjata lengkap melakukan pengejaran terhadap terduga kelompok sipil bersenjata di sekitar gunung Patingkea desa Tamadue, Kecamatan Lore Timur, Kabupaten Poso, Sulawesi Tengah, Seniin (29/12). (Antara/Zainuddin MN) ★
Dua orang anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) yang melakukan teror di Poso, Sulawesi Tengah dilaporkan tertembak mati oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala dalam kontak senjata yang terjadi di sekitar Desa Kilo, Kabupaten Poso, Senin sekitar pukul 12.00 Wita.
Belum ada pejabat berwenang yang memberikan konfirmasi, namun informasi yang diterima Antara menyebutkan, kontak senjata sekitar Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir, itu menyebabkan seorang personel TNI Pratu Zulfikar mengalami luka tembak di bawah ketiak.
Jenazah kedua DPO terorisme itu sedang dalam evakuasi dari Poso ke RSU Bhayangkara Palu untuk menjalani pemeriksaan identitas, sedangkan anggota TNI yang terluka juga sudah mendapatkan pertolongan medis.
Setelah kontak senjata tersebut, tim Satgas Tinombala menemukan sepucuk senjata jenis SS-1 dan sepucuk senapan angin yang diduga milliki kelompok teroris itu.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto tidak bersedia memberika keterangan dan mengatakan, "Nanti Pak Kapolda yang menjelaskan."
Dua orang anggota Mujahiddin Indonesia Timur (MIT) yang melakukan teror di Poso, Sulawesi Tengah dilaporkan tertembak mati oleh Satuan Tugas Operasi Tinombala dalam kontak senjata yang terjadi di sekitar Desa Kilo, Kabupaten Poso, Senin sekitar pukul 12.00 Wita.
Belum ada pejabat berwenang yang memberikan konfirmasi, namun informasi yang diterima Antara menyebutkan, kontak senjata sekitar Desa Kilo Kecamatan Poso Pesisir, itu menyebabkan seorang personel TNI Pratu Zulfikar mengalami luka tembak di bawah ketiak.
Jenazah kedua DPO terorisme itu sedang dalam evakuasi dari Poso ke RSU Bhayangkara Palu untuk menjalani pemeriksaan identitas, sedangkan anggota TNI yang terluka juga sudah mendapatkan pertolongan medis.
Setelah kontak senjata tersebut, tim Satgas Tinombala menemukan sepucuk senjata jenis SS-1 dan sepucuk senapan angin yang diduga milliki kelompok teroris itu.
Kabid Humas Polda Sulteng AKBP Hari Suprapto tidak bersedia memberika keterangan dan mengatakan, "Nanti Pak Kapolda yang menjelaskan."
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.