Buatan Galangan Kapal Korea Beberapa jenis torpedo [MC-72]
Kapal selam KRI Nagapasa 403 yang diproduksi di Korea Selatan segera perkuat armada TNI Angkatan Laut. Kapal telah berlayar dari Korsel sejak Jumat (13/8/2017).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo menerangkan, Indonesia memesan tiga unit kapal selam ke Korea Selatan. Dengan kesepakatan kerja sama transfer teknologi.
Kapal selam pertama dan kedua dibangun di perusahaan pembuatan kapal Korsel, DSME, sedangkan kapal selam ketiga dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya bekerjasama dengan DSME Korsel.
Kapal Selam KRI Nagapasa-403 berlayar dari galangan kapal okpo, Geoje, Korea Selatan pada Jumat (11/8/2017). Kapal dijadwalkan tiba di perairan Surabaya, Jawa Timur pada Senin (28/8/2017).
"Estimasi tanggal 28 Agustus ini. Langsung di Surabaya, sementara langsung Surabaya," ujar Widodo di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).
Widodo menerangkan, kapal selam tersebut belum dilengkapi alat utama sistem pertahanan. Nantinya, Pemerintah akan memesan senjata dari Italia. Sedangkan, untuk baterai kapal dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri.
"Untuk senjata jadi khusus kapal selam ini dari Italia kemudian untuk baterainya kita upayakan nanti. Kita juga lagi kembangkan baterainya, kita buat dari dalam negeri, khusus untuk baterai kapal selam ini," ujar Widodo.
Senjata yang akan dipesan dari Italia untuk melengkapi persenjataan Kapal Selam Nagapasa, yakni torpedo kelas berat, Black Sharck buatan Whitehead Sistemi Subacquei, Finmeccanica Company, Italia.
Black Shark atau yang akrab diberi label IF21, juga wujud dari torpedo tercanggih di kelas kaliber 533 mm. Black Shark di dapuk sebagai sosok senjata monster bawah laut yang mampu menjangkau target jarak jauh.
"Senjata torpedo, Black shark. Jadi mungkin mudah-mudahan tahun ini, bisa masuk. Mungkin paling lambat November atau Desember senjatanya," ujar Widodo.
Widodo mengatakan, Black Shark buatan Italia paling sesuai dengan desain Kapal Selam KRI Nagapasa-403, serta memenuhi persyaratan operasional yang telah ditentukan TNI Angkatan Laut. Setelah dilengkapi senjata, Kapal Selam KRI Nagapasa-403 diharapkan bisa beroperasi pada 2018 mendatang.
Kapal selam KRI Nagapasa 403 yang diproduksi di Korea Selatan segera perkuat armada TNI Angkatan Laut. Kapal telah berlayar dari Korsel sejak Jumat (13/8/2017).
Sekretaris Jenderal Kementerian Pertahanan Laksamana Madya Widodo menerangkan, Indonesia memesan tiga unit kapal selam ke Korea Selatan. Dengan kesepakatan kerja sama transfer teknologi.
Kapal selam pertama dan kedua dibangun di perusahaan pembuatan kapal Korsel, DSME, sedangkan kapal selam ketiga dibangun di galangan kapal dalam negeri PT PAL Indonesia, Surabaya bekerjasama dengan DSME Korsel.
Kapal Selam KRI Nagapasa-403 berlayar dari galangan kapal okpo, Geoje, Korea Selatan pada Jumat (11/8/2017). Kapal dijadwalkan tiba di perairan Surabaya, Jawa Timur pada Senin (28/8/2017).
"Estimasi tanggal 28 Agustus ini. Langsung di Surabaya, sementara langsung Surabaya," ujar Widodo di kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta Pusat, Minggu (13/8/2017).
Widodo menerangkan, kapal selam tersebut belum dilengkapi alat utama sistem pertahanan. Nantinya, Pemerintah akan memesan senjata dari Italia. Sedangkan, untuk baterai kapal dibuat oleh industri pertahanan dalam negeri.
"Untuk senjata jadi khusus kapal selam ini dari Italia kemudian untuk baterainya kita upayakan nanti. Kita juga lagi kembangkan baterainya, kita buat dari dalam negeri, khusus untuk baterai kapal selam ini," ujar Widodo.
Senjata yang akan dipesan dari Italia untuk melengkapi persenjataan Kapal Selam Nagapasa, yakni torpedo kelas berat, Black Sharck buatan Whitehead Sistemi Subacquei, Finmeccanica Company, Italia.
Black Shark atau yang akrab diberi label IF21, juga wujud dari torpedo tercanggih di kelas kaliber 533 mm. Black Shark di dapuk sebagai sosok senjata monster bawah laut yang mampu menjangkau target jarak jauh.
"Senjata torpedo, Black shark. Jadi mungkin mudah-mudahan tahun ini, bisa masuk. Mungkin paling lambat November atau Desember senjatanya," ujar Widodo.
Widodo mengatakan, Black Shark buatan Italia paling sesuai dengan desain Kapal Selam KRI Nagapasa-403, serta memenuhi persyaratan operasional yang telah ditentukan TNI Angkatan Laut. Setelah dilengkapi senjata, Kapal Selam KRI Nagapasa-403 diharapkan bisa beroperasi pada 2018 mendatang.
♘ Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.