Lampung Akan Menyaingi Jakarta Suasana pembangunan pangkalan Armabar di Pantai Caligi, Pesawaran, Selasa (15/08/2017). Pembangunan sudah dilakukan sejak 3 minggu yang lalu.
[Tampan/Kupastuntas.co]
Pangkalan Armada Barat (Armabar) TNI AL di Lampung mulai dibangun di Pantai Caligi, Pesawaran.
Komandan Lanal Lampung, Kolonel (P) Kelik Haryadi, mengatakan pembangunan sudah dilakukan sejak 3 minggu lalu, dimulai dengan pembuatan dermaga, yang ditargetkan selesai 2017.
Setelah itu, pembangunan dilanjutkan 2018 dengan penambahan fasilitas, seperti gedung dan fasilitas pendukung lainnya.
“Targetnya 2019 sudah bisa digunakan, dan akan diresmikan oleh Presiden. Karena, salah satu nawacita Presiden adalah membangun pertahanan maritim,” ujar Kelik di ruang kerjanya, Selasa (15/08/2017).
Danlanal menjelaskan, nantinya di Teluk Ratai akan dibangun armada terpadu berbasis SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu), yang terdiri dari Pangkalan, KRI, Penerbangan, dan pasukan Marinir. Personel TNI AL di Lampung juga akan bertambah hingga di atas 10 ribu prajurit.
“Jika suatu saat dibutuhkan dalam perang, kita bisa cepat mengumpulkan kekuatan di satu wilayah. Kalau saat ini kan terpisah, Pasukan Marinir 2 di Cilandak, KRI di Tanjung Priok, memerlukan waktu dan kurang efektif dalam pertempuran,” jelasnya.
Di Teluk Ratai Lampung, nantinya akan dipadukan berbagai unsur, Armabar, Kolinlamil, Pusidros, Pusperbal, dan Marinir. Maka dipastikan di 2019 akan ada pergeseran personel dari daerah lain menuju Lampung.
“Jumlahnya di atas 10 ribu personel. Karena untuk KRI saja kita hitung personelnya untuk kapal kecil diawaki 50 orang, kapal besar bisa di atas 200 orang. Nanti di Lampung akan banyak KRI,” kata Kelik lagi.
Menurutnya, pembangunan Armabar akan berdampak positif bagi Provinsi Lampung. Ekonomi juga akan membaik dan stabilitas keamanan juga demikian. Selain itu, pembangunan rumah untuk para personel TNI AL di Armabar ini juga akan mendukung property di Lampung.
“Yang jelas keamanan akan terjamin, investor tidak akan ragu berinvestasi di sini. Pokoknya Lampung bisa jadi saingannya Jakarta,” tuntasnya.
Sementara, Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir, Kolonel (Mar) Umar Farouq, mengatakan dengan pembangunan Armada terpadu ini Brigif-3 Marinir akan bertransformasi menjadi Pasukan Marinir (Pasmar). Ia mengatakan saat ini baru ada dua Pasmar, yakni Pasmar 1 di Surabaya dan Pasmar 2 di Jakarta.
“Brigif 3 jadi cikal bakal Pasmar. Nanti Indonesia akan memiliki 3 Pasmar. Konsepnya, Pasmar 1 di Lampung membawahi ujung Sumatera sampai Kalimantan bagian barat dan Jakarta. Pasmar 2 di Surabaya membawahi Kaltim dan Sulawesi, dan Pasmar 3 di Sorong membawahi wilayah timur Indonesia,” bebernya, kemarin.
Disversi kekutan ini, sambung dia, untuk mendukung komando armada TNI AL yang juga akan dibangun jadi 3, yakni Armada Timur, Armada Tengah dan Armada Barat.
Tak hanya AL, penambahan serupa juga dilakukan TNI AD dan AU. Dimana nantinya Divisi Kostrad juga akan menjadi tiga (saat ini masih 2) dan AU juga demikian.
“Dalam menghadapi ancaman dari luar. Kita mempersiapkan diri dengan tindakan preventif untuk menjaga kedaulatan negara. Secara otomatis personel Marinir di Lampung juga akan bertambah untuk mengembangkan kekuatan material,” jelas Danbrigif.
Terkait tahapan yang sudah berjalan, ia mengatakan saat ini sudah dibangun dermaga untuk digunakan tempat memasok logistik menuju Lampung. di Teluk Ratai akan dibangun Pangkalan TNI AL, sehingga status Lanal nantinya akan bertransformasi jadi Lantamal.
“Pemilihan Lampung tidak serta-merta, banyak pertimbangan seperti kondisi alam maupun jalur taktisnya. Itu semua sudah dikaji oleh dewan strategis para petinggi TNI AL,” pungkasnya. (Tampan)
Pangkalan Armada Barat (Armabar) TNI AL di Lampung mulai dibangun di Pantai Caligi, Pesawaran.
Komandan Lanal Lampung, Kolonel (P) Kelik Haryadi, mengatakan pembangunan sudah dilakukan sejak 3 minggu lalu, dimulai dengan pembuatan dermaga, yang ditargetkan selesai 2017.
Setelah itu, pembangunan dilanjutkan 2018 dengan penambahan fasilitas, seperti gedung dan fasilitas pendukung lainnya.
“Targetnya 2019 sudah bisa digunakan, dan akan diresmikan oleh Presiden. Karena, salah satu nawacita Presiden adalah membangun pertahanan maritim,” ujar Kelik di ruang kerjanya, Selasa (15/08/2017).
Danlanal menjelaskan, nantinya di Teluk Ratai akan dibangun armada terpadu berbasis SSAT (Sistem Senjata Armada Terpadu), yang terdiri dari Pangkalan, KRI, Penerbangan, dan pasukan Marinir. Personel TNI AL di Lampung juga akan bertambah hingga di atas 10 ribu prajurit.
“Jika suatu saat dibutuhkan dalam perang, kita bisa cepat mengumpulkan kekuatan di satu wilayah. Kalau saat ini kan terpisah, Pasukan Marinir 2 di Cilandak, KRI di Tanjung Priok, memerlukan waktu dan kurang efektif dalam pertempuran,” jelasnya.
Di Teluk Ratai Lampung, nantinya akan dipadukan berbagai unsur, Armabar, Kolinlamil, Pusidros, Pusperbal, dan Marinir. Maka dipastikan di 2019 akan ada pergeseran personel dari daerah lain menuju Lampung.
“Jumlahnya di atas 10 ribu personel. Karena untuk KRI saja kita hitung personelnya untuk kapal kecil diawaki 50 orang, kapal besar bisa di atas 200 orang. Nanti di Lampung akan banyak KRI,” kata Kelik lagi.
Menurutnya, pembangunan Armabar akan berdampak positif bagi Provinsi Lampung. Ekonomi juga akan membaik dan stabilitas keamanan juga demikian. Selain itu, pembangunan rumah untuk para personel TNI AL di Armabar ini juga akan mendukung property di Lampung.
“Yang jelas keamanan akan terjamin, investor tidak akan ragu berinvestasi di sini. Pokoknya Lampung bisa jadi saingannya Jakarta,” tuntasnya.
Sementara, Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir, Kolonel (Mar) Umar Farouq, mengatakan dengan pembangunan Armada terpadu ini Brigif-3 Marinir akan bertransformasi menjadi Pasukan Marinir (Pasmar). Ia mengatakan saat ini baru ada dua Pasmar, yakni Pasmar 1 di Surabaya dan Pasmar 2 di Jakarta.
“Brigif 3 jadi cikal bakal Pasmar. Nanti Indonesia akan memiliki 3 Pasmar. Konsepnya, Pasmar 1 di Lampung membawahi ujung Sumatera sampai Kalimantan bagian barat dan Jakarta. Pasmar 2 di Surabaya membawahi Kaltim dan Sulawesi, dan Pasmar 3 di Sorong membawahi wilayah timur Indonesia,” bebernya, kemarin.
Disversi kekutan ini, sambung dia, untuk mendukung komando armada TNI AL yang juga akan dibangun jadi 3, yakni Armada Timur, Armada Tengah dan Armada Barat.
Tak hanya AL, penambahan serupa juga dilakukan TNI AD dan AU. Dimana nantinya Divisi Kostrad juga akan menjadi tiga (saat ini masih 2) dan AU juga demikian.
“Dalam menghadapi ancaman dari luar. Kita mempersiapkan diri dengan tindakan preventif untuk menjaga kedaulatan negara. Secara otomatis personel Marinir di Lampung juga akan bertambah untuk mengembangkan kekuatan material,” jelas Danbrigif.
Terkait tahapan yang sudah berjalan, ia mengatakan saat ini sudah dibangun dermaga untuk digunakan tempat memasok logistik menuju Lampung. di Teluk Ratai akan dibangun Pangkalan TNI AL, sehingga status Lanal nantinya akan bertransformasi jadi Lantamal.
“Pemilihan Lampung tidak serta-merta, banyak pertimbangan seperti kondisi alam maupun jalur taktisnya. Itu semua sudah dikaji oleh dewan strategis para petinggi TNI AL,” pungkasnya. (Tampan)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.