Sea Garuda 19 AB -17Replenisment at Sea (RAS)
Pada hari pertama kegiatan Manuver Lapangan (Manlap), Kapal Perang TNI AL dan Angkatan Laut Thailand atau Royal Thai Navy (RTN) menggelar latihan bersama dengan sandi “Sea Garuda 19 AB -17” tahun 2017. Latihan ini melaksanakan kegiatan Replenisment at Sea (RAS) oleh kapal perang kedua negara di Laut Jawa, Sabtu (5/8/2017).
Serial RAS ini bertujuan untuk mengirim bekal atau obat-obatan dari unsur ke unsur yang membutuhkan bekal ulang dan juga untuk melatih ketangkasan naluri prajurit kedua negara, dalam pelaksanaan RAS kali ini KRI Diponegoro - 365 perpasangan dengan HTMS Shukotai-442, sedangkan KRI Hasanuddin - 366 berpasangan dengan HTMS Khirirat - 432.
Latihan kali ini disaksikan langsung oleh Komandan Satgas Sea Garuda Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara Irvandhani, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim dan Wadan Satgas Letkol Laut (P) Rio Henrymuko Yumm yang juga menjabat sebagai Komandan KRI Diponegoro – 365.
Sebelum pelaksanaan latihan RAS, prajurit KRI Diponegoro - 365 melaksanakan beberapa serial latihan di antaranya bahaya ranjau, bahaya udara dan peran bahaya kebakaran.
Di sela-sela latihan Komandan Satgas menyampaikan bahwa serial latihan hari ini merupakan serial latihan yang telah disepakati oleh kedua negara. Latihan hari ini dapat berjalan dengan lancar dan aman. Semoga untuk latihan selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan,” katanya melalui siaran pers Dispen Koarmatim. (fri/jpnn)
Bombardir Pulau Gundul
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmatim yakni KRI Diponegoro -365 dan KRI Hasanuddin - 366 bersama kapal perang Royal Thai Navy (RTN) HTMS Shukothai - 442 dan HTMS Khirirat - 432, membombardir Pulau Gundul yang berada di sebelah utara Semarang perairan Laut Jawa. Minggu (06/08/2017).
Pulau tak berpenghuni itu menjadi sasaran tembak meriam-meriam kapal perang TNI AL dan RTN, yang sedang melakukan manuver lapangan dalam rangka latihan bersama dengan sandi Sea Garuda 19 AB -17 Tahun 2017.
Dalam latihan tersebut keempat kapal perang menggunakan meriam kaliber 76 dan 20 MM untuk membombardir pulau gundul, dimana di simulasikan terdapat bahaya kapal permukaan. Dentuman meriam dari kapal perang secara bertubi-tubi dengan jarak tembak dari kapal menuju sasaran Pulau Gundul sejauh kurang lebih 5 mil laut, dengan membentuk formasi 1 secara bergantian keempat KRI menembakkan meriam dengan sasaran pulau gundul.
Adapun tujuan dilaksanakan latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional antar TNI AL kedua negara, dan memberikan rasa kebanggaan serta semangat bersaing secara positif. “Keberhasilan operasional Latihan Sea Garuda ini memastikan bahwa TNI AL dan RTN siap dan mampu bekerja sama dalam tugas bersama melawan ancaman maritim” ujar Komandan Satgas Sea Garuda 19 AB-17 Tahun 2017 Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara Irvandhani, S.E., M.Si., yang menyaksikan langsung kegiatan latihan dari anjungan KRI Diponegoro - 365.
Usai latihan menembak dilaksanakan latihan VBSS oleh tim VBSS dari HTMS Khirarat - 432 dengan simulasi kapal diperiksa KRI Diponegoro – 365 sedangkan tim VBSS KRI Hasanuddin - 366 memeriksa HTMS Shukothai – 442. Untuk kegiatan di hari terakhir manlap Latma Sea Garuda, akan dilaksanakan serial latihan SAR, Penyelamatan korban kapal tenggelam di perairan Jawa.
Pada hari pertama kegiatan Manuver Lapangan (Manlap), Kapal Perang TNI AL dan Angkatan Laut Thailand atau Royal Thai Navy (RTN) menggelar latihan bersama dengan sandi “Sea Garuda 19 AB -17” tahun 2017. Latihan ini melaksanakan kegiatan Replenisment at Sea (RAS) oleh kapal perang kedua negara di Laut Jawa, Sabtu (5/8/2017).
Serial RAS ini bertujuan untuk mengirim bekal atau obat-obatan dari unsur ke unsur yang membutuhkan bekal ulang dan juga untuk melatih ketangkasan naluri prajurit kedua negara, dalam pelaksanaan RAS kali ini KRI Diponegoro - 365 perpasangan dengan HTMS Shukotai-442, sedangkan KRI Hasanuddin - 366 berpasangan dengan HTMS Khirirat - 432.
Latihan kali ini disaksikan langsung oleh Komandan Satgas Sea Garuda Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara Irvandhani, yang sehari-hari menjabat sebagai Komandan Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmatim dan Wadan Satgas Letkol Laut (P) Rio Henrymuko Yumm yang juga menjabat sebagai Komandan KRI Diponegoro – 365.
Sebelum pelaksanaan latihan RAS, prajurit KRI Diponegoro - 365 melaksanakan beberapa serial latihan di antaranya bahaya ranjau, bahaya udara dan peran bahaya kebakaran.
Di sela-sela latihan Komandan Satgas menyampaikan bahwa serial latihan hari ini merupakan serial latihan yang telah disepakati oleh kedua negara. Latihan hari ini dapat berjalan dengan lancar dan aman. Semoga untuk latihan selanjutnya dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan,” katanya melalui siaran pers Dispen Koarmatim. (fri/jpnn)
Bombardir Pulau Gundul
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) jajaran Koarmatim yakni KRI Diponegoro -365 dan KRI Hasanuddin - 366 bersama kapal perang Royal Thai Navy (RTN) HTMS Shukothai - 442 dan HTMS Khirirat - 432, membombardir Pulau Gundul yang berada di sebelah utara Semarang perairan Laut Jawa. Minggu (06/08/2017).
Pulau tak berpenghuni itu menjadi sasaran tembak meriam-meriam kapal perang TNI AL dan RTN, yang sedang melakukan manuver lapangan dalam rangka latihan bersama dengan sandi Sea Garuda 19 AB -17 Tahun 2017.
Dalam latihan tersebut keempat kapal perang menggunakan meriam kaliber 76 dan 20 MM untuk membombardir pulau gundul, dimana di simulasikan terdapat bahaya kapal permukaan. Dentuman meriam dari kapal perang secara bertubi-tubi dengan jarak tembak dari kapal menuju sasaran Pulau Gundul sejauh kurang lebih 5 mil laut, dengan membentuk formasi 1 secara bergantian keempat KRI menembakkan meriam dengan sasaran pulau gundul.
Adapun tujuan dilaksanakan latihan ini adalah untuk mempertahankan dan meningkatkan kemampuan unsur operasional antar TNI AL kedua negara, dan memberikan rasa kebanggaan serta semangat bersaing secara positif. “Keberhasilan operasional Latihan Sea Garuda ini memastikan bahwa TNI AL dan RTN siap dan mampu bekerja sama dalam tugas bersama melawan ancaman maritim” ujar Komandan Satgas Sea Garuda 19 AB-17 Tahun 2017 Kolonel Laut (P) Rudhi Aviantara Irvandhani, S.E., M.Si., yang menyaksikan langsung kegiatan latihan dari anjungan KRI Diponegoro - 365.
Usai latihan menembak dilaksanakan latihan VBSS oleh tim VBSS dari HTMS Khirarat - 432 dengan simulasi kapal diperiksa KRI Diponegoro – 365 sedangkan tim VBSS KRI Hasanuddin - 366 memeriksa HTMS Shukothai – 442. Untuk kegiatan di hari terakhir manlap Latma Sea Garuda, akan dilaksanakan serial latihan SAR, Penyelamatan korban kapal tenggelam di perairan Jawa.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.