✬ Pengerjaan Proyek Sesuai Rencana Pengerjaan LST di DRU [defence.pk] ✮
Pengerjaan proyek 5 kapal jenis Landing Ship Tank (LST) dipastikan telah sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Kepastian tersebut didapat setelah Kementerian Pertahanan melaksanakan kunjungan kerja ke PT Daya Radar Utama (DRU) di bandar lampung selaku Badan Usaha Milik Swasta Strategis.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen Totok Sugiharto menyatakan, dari 5 pengadaan LST, 1 LST yaitu Kapal Republik Indonesia (KRI) Bintuni 520 telah beroperasional, sementara 4 LST lainnya direncanakan akan diselesaikan secara bertahap mulai pada pertengahan tahun 2018 mendatang.
"PT DRU telah mendukung program penguatan Alutsista, khususnya armada laut guna mendukung pertahanan maritim di Indonesia. Sudah menghasilkan banyak kapal dengan sebagian besar komponen dalam negeri," kata Totok dalam rilisnya yang diterima redaksi elshinta.com, Rabu (29/11).
Tidak hanya pembangunan LST, PT DRU yang berada di Lamongan Jawa Timur saat ini juga tengah mengerjakan 17 unit Landing Craft Unit (LCU) untuk TNI Angkatan Darat. Selain untuk keperluan militer, PT DRU juga memenuhi pesanan kapal untuk Bea dan Cukai serta Kementerian kelautan dan perikanan.
Dikatakan Kapuskom Publik Kemhan, keterlibatan BUMS Strategis dalam mendukung pertahanan maritim menunjukkan bentuk sinergitas antara BUMN dengan BUMS dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kemampuan PT DRU dalam memenuhi standar spesikasi membuktikan bahwa BUMS Strategis sebenarnya telah mampu. Terlebih dalam pembuatan LST ini murni hasil karya cipta anak indonesia tanpa adanya campur tangan dari negara lain.
Walaupun merupakan karya asli anak bangsa, diakui Totok Sugiharto, masih ada beberapa komponen yang harus di impor seperti mesin utama dan generator. Untuk saat ini lokal konten LST buatan PT DRU telah mencapai 30 persen dan terus di tingkatkan.
Pengerjaan proyek 5 kapal jenis Landing Ship Tank (LST) dipastikan telah sesuai dengan waktu yang telah direncanakan. Kepastian tersebut didapat setelah Kementerian Pertahanan melaksanakan kunjungan kerja ke PT Daya Radar Utama (DRU) di bandar lampung selaku Badan Usaha Milik Swasta Strategis.
Kepala Pusat Komunikasi Publik Kemhan, Brigjen Totok Sugiharto menyatakan, dari 5 pengadaan LST, 1 LST yaitu Kapal Republik Indonesia (KRI) Bintuni 520 telah beroperasional, sementara 4 LST lainnya direncanakan akan diselesaikan secara bertahap mulai pada pertengahan tahun 2018 mendatang.
"PT DRU telah mendukung program penguatan Alutsista, khususnya armada laut guna mendukung pertahanan maritim di Indonesia. Sudah menghasilkan banyak kapal dengan sebagian besar komponen dalam negeri," kata Totok dalam rilisnya yang diterima redaksi elshinta.com, Rabu (29/11).
Tidak hanya pembangunan LST, PT DRU yang berada di Lamongan Jawa Timur saat ini juga tengah mengerjakan 17 unit Landing Craft Unit (LCU) untuk TNI Angkatan Darat. Selain untuk keperluan militer, PT DRU juga memenuhi pesanan kapal untuk Bea dan Cukai serta Kementerian kelautan dan perikanan.
Dikatakan Kapuskom Publik Kemhan, keterlibatan BUMS Strategis dalam mendukung pertahanan maritim menunjukkan bentuk sinergitas antara BUMN dengan BUMS dalam mewujudkan kemandirian industri pertahanan dalam memenuhi kebutuhan dalam negeri.
Kemampuan PT DRU dalam memenuhi standar spesikasi membuktikan bahwa BUMS Strategis sebenarnya telah mampu. Terlebih dalam pembuatan LST ini murni hasil karya cipta anak indonesia tanpa adanya campur tangan dari negara lain.
Walaupun merupakan karya asli anak bangsa, diakui Totok Sugiharto, masih ada beberapa komponen yang harus di impor seperti mesin utama dan generator. Untuk saat ini lokal konten LST buatan PT DRU telah mencapai 30 persen dan terus di tingkatkan.
⚓ elshinta
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.