Helikopter AS-565MBe Panther HS 4207 TNI AL ●
Wing Udara 1 Puspenerbal mendapatkan lagi satu unit helikopter Panther AS 565 di Base Ops TNI Lanudal Juanda, Jum’at, (9/2/2018). Selain untuk menjaga eksistensi keamanan dan kedaulatan yurisdiksi di perairan nasional, Helikopter ini akan bertugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah perairan Lebanon.
Prosesi ini diawali dengan penyerahan Standart Certificate of Airworthiness dari Kapuslaik Baranahan Kemhan Laksma TNI Edy Sulistyadi, S.T., kepada PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diwakili oleh Kadiv Helicopter Completion Center, Ahmad Taufik Junaedi dan diteruskan kepada Danpuspenerbal Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja S., S.H., selanjutnya dilaksanakan Pentahbisan dan Deregristasi helikopter AKS AS 565 MBe (S/N : 7036) menjadi HS-4207.
Dalam sambutannya, Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja S., S.H., menyampaikan bahwa pada pembangunan kekuatan TNI AL tahap kedua tahun 2015-2019, Penerbangan TNI Angkatan Laut secara bertahap terus mengembangkan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alut Sista) pesawat udara untuk fungsi anti kapal selam (AKS), anti kapal permukaan (Akpa), Intai taktis, pendaratan lintas helikopter, dukungan logistik cepat dan pesud latih.
“Pesawat Helikopter ini tentunya memiliki kemampuan paling canggih pada kelasnya,” tuturnya usai prosesi penyerahan tersebut.
Kebutuhan pesawat tersebut, lanjut Laksamana Pertama Dwika Tjahja, tentunya untuk menjawab ancaman yang mengganggu eksistensi keamanan dan kedaulatan yurisdiksi perairan nasional yang memiliki nilai strategis baik untuk kepentingan pelayaran, perdagangan, komunikasi, perikanan, pertambangan dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, tantangan tugas ke depan yang dihadapi akan semakin kompleks dan sulit serta mencakup dimensi yang cukup luas, baik dalam bidang Operasi Militer Untuk Perang dan Operasi Militer Selain Perang.
Oleh karena itu pesawat helikopter Panther AS 565 MBe HS-4207 ini akan diproyeksikan sebagai unsur udara untuk Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Konga XXVIII-J/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) TA. 2017/ 2018 yang akan bertugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian dunia dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah perairan Lebanon 26 Pebruari 2018.
“Pesawat Helikopter ini akan kita terbangkan dari Indonesia dengan menggunakan pesawat cargo ke Lebanon. Karena, kapal sudah menunggu di sana,” pungkasnya.
Wing Udara 1 Puspenerbal mendapatkan lagi satu unit helikopter Panther AS 565 di Base Ops TNI Lanudal Juanda, Jum’at, (9/2/2018). Selain untuk menjaga eksistensi keamanan dan kedaulatan yurisdiksi di perairan nasional, Helikopter ini akan bertugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian dunia di bawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah perairan Lebanon.
Prosesi ini diawali dengan penyerahan Standart Certificate of Airworthiness dari Kapuslaik Baranahan Kemhan Laksma TNI Edy Sulistyadi, S.T., kepada PT. Dirgantara Indonesia (Persero) diwakili oleh Kadiv Helicopter Completion Center, Ahmad Taufik Junaedi dan diteruskan kepada Danpuspenerbal Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja S., S.H., selanjutnya dilaksanakan Pentahbisan dan Deregristasi helikopter AKS AS 565 MBe (S/N : 7036) menjadi HS-4207.
Dalam sambutannya, Komandan Puspenerbal Laksamana Pertama TNI Dwika Tjahja S., S.H., menyampaikan bahwa pada pembangunan kekuatan TNI AL tahap kedua tahun 2015-2019, Penerbangan TNI Angkatan Laut secara bertahap terus mengembangkan Alat Utama Sistem Pertahanan (Alut Sista) pesawat udara untuk fungsi anti kapal selam (AKS), anti kapal permukaan (Akpa), Intai taktis, pendaratan lintas helikopter, dukungan logistik cepat dan pesud latih.
“Pesawat Helikopter ini tentunya memiliki kemampuan paling canggih pada kelasnya,” tuturnya usai prosesi penyerahan tersebut.
Kebutuhan pesawat tersebut, lanjut Laksamana Pertama Dwika Tjahja, tentunya untuk menjawab ancaman yang mengganggu eksistensi keamanan dan kedaulatan yurisdiksi perairan nasional yang memiliki nilai strategis baik untuk kepentingan pelayaran, perdagangan, komunikasi, perikanan, pertambangan dan lain sebagainya.
Seiring dengan perkembangan lingkungan strategis yang sangat dinamis, tantangan tugas ke depan yang dihadapi akan semakin kompleks dan sulit serta mencakup dimensi yang cukup luas, baik dalam bidang Operasi Militer Untuk Perang dan Operasi Militer Selain Perang.
Oleh karena itu pesawat helikopter Panther AS 565 MBe HS-4207 ini akan diproyeksikan sebagai unsur udara untuk Satuan Tugas Maritime Task Force (Satgas MTF) TNI Konga XXVIII-J/Unifil (United Nations Interim Force in Lebanon) TA. 2017/ 2018 yang akan bertugas sebagai pasukan pemeliharaan perdamaian dunia dibawah naungan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB) di wilayah perairan Lebanon 26 Pebruari 2018.
“Pesawat Helikopter ini akan kita terbangkan dari Indonesia dengan menggunakan pesawat cargo ke Lebanon. Karena, kapal sudah menunggu di sana,” pungkasnya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.