Dok. PTDI
Singapore Airshow 2018 resmi dibuka yang berlangsung di Changi Exhibition Centre, Singapura. PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) tampil kembali dalam ajang internasional tersebut.
Keikutsertaan PTDI dalam acara rutin dua tahunan ini dalam upaya perluasan pemasaran dan peningkatan penjualan berbagai produk dan jasa yang dihasilkan selama ini, khususnya pesawat N219 Nurtanio. Booth PTDI di Singapore Airshow 2018 berada di nomor G39 dengan nama 'N219 Nurtanio'.
"Di Singapore Airshow, N219 Nurtanio akan menjadi primadona karena booth kami diberi nama N219 Nurtanio. Selain itu kami tetap memasarkan produk unggulan lainnya, ada CN235-220 dan NC212i", kata Sekretaris Perusahaan PTDI, Ade Yuyu Wahyuna dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (6/2/2018).
Pesawat N219 Nurtanio merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program dilakukan oleh PTDI dan LAPAN.
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulan udara.
Pesawat N219 nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, kemudian dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
Besok, PTDI akan melakukan penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Agreement) dengan beberapa pihak tentang pengadaan, perawatan dan komersialisasi pesawat N219 Nurtanio. Di antaranya dengan PT Pelita Air Service, pengadaan pesawat N219 Nurtanio dengan Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Papua dan pengadaan pesawat N219 Nurtanio serta pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas kedirgantaraan di Provinsi Aceh.
PTDI juga akan melakukan melakukan penandatanganan Framework Agreement dengan PT Trigana Air Service bidang pengadaan pesawat terbang N219 Nurtanio dan dengan Avitra Aerospace Technologies dalam pemasaran, pengadaan dan produksi pesawat N219 Nurtanio.
Selanjutnya adapula penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Agreement) dengan Airbus Defence & Space (ADS) terkait service collaboration untuk pesawat CN295 serta Affidavit dari Commercial, Industrial and Services Agreement (CISA) dengan Airbus Helicopters (AH) terkait kerjasama pengembangan Local Support & Services, termasuk penyiapan kemampuan Pemeliharaan, Perbaikan dan Overhaul (MRO) yang relevan di Indonesia.
Di tanggal 8 Februari 2018, PTDI akan melakukan penandatanganan Framework Agreement dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk pengadaan pesawat terbang N219, di mana pengoperasian dan perawatan atas pesawat terbang N219 Nurtanio akan dilaksanakan oleh PT Pelita Air Service. (eds/eds)
Kandungan Lokal 60%
N219 PTDI
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hadir dalam ajang Singapore Airshow 2018. Di ajang ini, PTDI memamerkan produknya anyarnya, pesawat N219, dalam bentuk miniatur dan informasi lainnya.
Merespons kehadiran PTDI, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan kandungan lokal pesawat N219 sebesar 60%.
Sehingga, Indonesia kini tak banyak tergantung pada komponen impor.
"Kami apresiasi apa yang dilakukan PTDI di Singapore Airshow. Saya catat ada prestasi yang sudah dilakukan ada CN219 sudah dikerjakan. Dulu kita masih tergantung dengan spanyol. Kini N219 sudah banyak lokal konten sekitar 60 persen," terang Budi Karya di sela-sela acara Singapore Airshow, Selasa, (6/2/2018).
Menhub berharap, PTDI bisa sukses memasarkan pesawat N219 di ajang Singapore Airshow tahun ini.
"Semoga berhasil di airshow Singapura ini. Indonesia harus punya peran dan bersaing, di aviasi apa yang dilakukan PTDI sesuai dengan pemikiran Jokowi-JK. Dengan upayakan daya saing pasti ada semangat, ahli-ahli dirgantara kita piawai," tutur Budi Karya. (hns/hns)
Singapore Airshow 2018 resmi dibuka yang berlangsung di Changi Exhibition Centre, Singapura. PT Dirgantara Indonesia (Persero) (PTDI) tampil kembali dalam ajang internasional tersebut.
Keikutsertaan PTDI dalam acara rutin dua tahunan ini dalam upaya perluasan pemasaran dan peningkatan penjualan berbagai produk dan jasa yang dihasilkan selama ini, khususnya pesawat N219 Nurtanio. Booth PTDI di Singapore Airshow 2018 berada di nomor G39 dengan nama 'N219 Nurtanio'.
"Di Singapore Airshow, N219 Nurtanio akan menjadi primadona karena booth kami diberi nama N219 Nurtanio. Selain itu kami tetap memasarkan produk unggulan lainnya, ada CN235-220 dan NC212i", kata Sekretaris Perusahaan PTDI, Ade Yuyu Wahyuna dalam keterangan resmi seperti dikutip Selasa (6/2/2018).
Pesawat N219 Nurtanio merupakan pesawat penumpang dengan kapasitas 19 penumpang dengan dua mesin turboprop yang mengacu kepada regulasi CASR Part 23. Ide dan desain dari pesawat dikembangkan oleh PTDI dengan pengembangan program dilakukan oleh PTDI dan LAPAN.
Pesawat N219 Nurtanio pada dasarnya dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan transportasi udara nasional di wilayah perintis, dan pesawat N219 Nurtanio dapat digunakan untuk berbagai macam kebutuhan, seperti angkutan penumpang, angkutan barang maupun ambulan udara.
Pesawat N219 nantinya akan diproduksi secara bertahap. Pada awalnya akan diproduksi 6 unit dengan menggunakan kapasitas produksi eksisting, kemudian dengan menjalankan sistem automasi pada proses manufacturing, secara bertahap kemampuan delivery akan terus meningkat sampai mencapai 36 unit per tahun.
Besok, PTDI akan melakukan penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Agreement) dengan beberapa pihak tentang pengadaan, perawatan dan komersialisasi pesawat N219 Nurtanio. Di antaranya dengan PT Pelita Air Service, pengadaan pesawat N219 Nurtanio dengan Pemerintah Kabupaten Puncak Jaya, Papua dan pengadaan pesawat N219 Nurtanio serta pengembangan sumber daya manusia dan fasilitas kedirgantaraan di Provinsi Aceh.
PTDI juga akan melakukan melakukan penandatanganan Framework Agreement dengan PT Trigana Air Service bidang pengadaan pesawat terbang N219 Nurtanio dan dengan Avitra Aerospace Technologies dalam pemasaran, pengadaan dan produksi pesawat N219 Nurtanio.
Selanjutnya adapula penandatanganan Perjanjian Kerangka Kerjasama (Framework Agreement) dengan Airbus Defence & Space (ADS) terkait service collaboration untuk pesawat CN295 serta Affidavit dari Commercial, Industrial and Services Agreement (CISA) dengan Airbus Helicopters (AH) terkait kerjasama pengembangan Local Support & Services, termasuk penyiapan kemampuan Pemeliharaan, Perbaikan dan Overhaul (MRO) yang relevan di Indonesia.
Di tanggal 8 Februari 2018, PTDI akan melakukan penandatanganan Framework Agreement dengan Pemerintah Provinsi Kalimantan Utara untuk pengadaan pesawat terbang N219, di mana pengoperasian dan perawatan atas pesawat terbang N219 Nurtanio akan dilaksanakan oleh PT Pelita Air Service. (eds/eds)
Kandungan Lokal 60%
N219 PTDI
PT Dirgantara Indonesia (PTDI) hadir dalam ajang Singapore Airshow 2018. Di ajang ini, PTDI memamerkan produknya anyarnya, pesawat N219, dalam bentuk miniatur dan informasi lainnya.
Merespons kehadiran PTDI, Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mengatakan kandungan lokal pesawat N219 sebesar 60%.
Sehingga, Indonesia kini tak banyak tergantung pada komponen impor.
"Kami apresiasi apa yang dilakukan PTDI di Singapore Airshow. Saya catat ada prestasi yang sudah dilakukan ada CN219 sudah dikerjakan. Dulu kita masih tergantung dengan spanyol. Kini N219 sudah banyak lokal konten sekitar 60 persen," terang Budi Karya di sela-sela acara Singapore Airshow, Selasa, (6/2/2018).
Menhub berharap, PTDI bisa sukses memasarkan pesawat N219 di ajang Singapore Airshow tahun ini.
"Semoga berhasil di airshow Singapura ini. Indonesia harus punya peran dan bersaing, di aviasi apa yang dilakukan PTDI sesuai dengan pemikiran Jokowi-JK. Dengan upayakan daya saing pasti ada semangat, ahli-ahli dirgantara kita piawai," tutur Budi Karya. (hns/hns)
♘ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.