Belajar pelihara radar Leonardo TNI AU akan mengirimkan 22 peserta training maintenance selama 3 bulan dari tanggal 30 Agustus sampai 30 November 2021 Ke perusahaan Leonardo Italia.
Pangkohanudnas Marsda TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M, memberikan pembekalan kepada 22 peserta training terdiri dari, 3 personel Techrep, 15 personel dari TNI AU, 2 personel training maintenance dan 2 personel pendamping dari PT LEN (Persero) industry.
Mengutip website TNI AU, Panglima mengatakan, “Kita sebagai user disana harus tanamkan kebanggaan diri kita masing-masing bukan hanya belajar mengoperasikan atau maintenance radar saja tetapi kita harus menyerap sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya ilmu dan teknologi untuk bisa mengatasi problem wiring sistemnya, dengan memelihara atau memperbaiki sendiri itu lebih bagus apabila kita putus komunikasi nanti, agar kita bisa menguasai teknologi radar itu sendiri.
Karena ilmu dan teknologi tidak akan diberikan ke kita semua, tapi kita harus berusaha menggali dan mencari cara untuk bisa memperbaiki dan memeliharanya,” tegas Pangkohanudnas.
Radar RAT-31 DL/M perkuat Malang
Radar RAT-31 DLM Leonardo [Selex ES]
Radar ini diharapkan memperkuat kinerja pertahanan udara di pesisir Laut Selatan Jatim.
Satuan Radar (Satrad) 221 Ngliyep, Jawa Timur, yang selama ini menggunakan radar AWS-2 buatan Plessey, Inggris, akan digantikan oleh radar RAT-31 DL/M buatan Leonardo dari Italia.
Radar Leonardo ini punya radius jangkauan deteksi mencapai 360 km atau 200 Nautical Mile (NM) serta ketinggian deteksi mencapai 30 km.
RAT-31 DL/M disebut dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure).
Meski berupa radar statis – Fixed Air Defence Radar, namun sistem RAT-31 DL/M dapat dipindahkan, yaitu antena dan kontainer radar dapat diangkut dengan pesawat sekelas C-130 Hercules atau dengan helikopter angkut berat CH-47 Chinook. Bila digeser menggunakan truk, maka dapat digunakan truk taktis dengan kapasitas 10 ton. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan radar ini sekitar 120 menit dengan tenaga 5 personel.
Sedang anggaran untuk mendatangkan Leonardo, berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) senilai Rp 375 miliar.
PT Len Industri (Persero) dan Leonardo S.p.A. telah menandatangaani kontrak pengadaan Radar Pertahanan Medium Range di Bangkok dalam ajang Defence & Security 2019.
“Len sebenarnya sudah memiliki produk sendiri radar 2D, namun untuk yang 3D kita masih dalam tahap pengembangan. Makanya sekarang kita bekerjasama dengan Leonardo,” ujar Adi Sufiadi Yusuf, Direktur Operasi II PT Len Industri.
Pangkohanudnas Marsda TNI Ir. Novyan Samyoga, M.M, memberikan pembekalan kepada 22 peserta training terdiri dari, 3 personel Techrep, 15 personel dari TNI AU, 2 personel training maintenance dan 2 personel pendamping dari PT LEN (Persero) industry.
Mengutip website TNI AU, Panglima mengatakan, “Kita sebagai user disana harus tanamkan kebanggaan diri kita masing-masing bukan hanya belajar mengoperasikan atau maintenance radar saja tetapi kita harus menyerap sebanyak-banyaknya dan sedalam-dalamnya ilmu dan teknologi untuk bisa mengatasi problem wiring sistemnya, dengan memelihara atau memperbaiki sendiri itu lebih bagus apabila kita putus komunikasi nanti, agar kita bisa menguasai teknologi radar itu sendiri.
Karena ilmu dan teknologi tidak akan diberikan ke kita semua, tapi kita harus berusaha menggali dan mencari cara untuk bisa memperbaiki dan memeliharanya,” tegas Pangkohanudnas.
Radar RAT-31 DL/M perkuat Malang
Radar RAT-31 DLM Leonardo [Selex ES]
Radar ini diharapkan memperkuat kinerja pertahanan udara di pesisir Laut Selatan Jatim.
Satuan Radar (Satrad) 221 Ngliyep, Jawa Timur, yang selama ini menggunakan radar AWS-2 buatan Plessey, Inggris, akan digantikan oleh radar RAT-31 DL/M buatan Leonardo dari Italia.
Radar Leonardo ini punya radius jangkauan deteksi mencapai 360 km atau 200 Nautical Mile (NM) serta ketinggian deteksi mencapai 30 km.
RAT-31 DL/M disebut dapat mendeteksi kehadiran rudal balistik dan telah dilengkapi perangkat untuk menghadapi peperangan elektronika/ECM (Electronic Counter Measure).
Meski berupa radar statis – Fixed Air Defence Radar, namun sistem RAT-31 DL/M dapat dipindahkan, yaitu antena dan kontainer radar dapat diangkut dengan pesawat sekelas C-130 Hercules atau dengan helikopter angkut berat CH-47 Chinook. Bila digeser menggunakan truk, maka dapat digunakan truk taktis dengan kapasitas 10 ton. Waktu yang dibutuhkan untuk menyiapkan radar ini sekitar 120 menit dengan tenaga 5 personel.
Sedang anggaran untuk mendatangkan Leonardo, berasal dari Kementerian Pertahanan (Kemenhan) senilai Rp 375 miliar.
PT Len Industri (Persero) dan Leonardo S.p.A. telah menandatangaani kontrak pengadaan Radar Pertahanan Medium Range di Bangkok dalam ajang Defence & Security 2019.
“Len sebenarnya sudah memiliki produk sendiri radar 2D, namun untuk yang 3D kita masih dalam tahap pengembangan. Makanya sekarang kita bekerjasama dengan Leonardo,” ujar Adi Sufiadi Yusuf, Direktur Operasi II PT Len Industri.
📡 Indonesia Teknologi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.