PUNA MALE Black Eagle [detik]
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam untuk kombatan akan mulai terbang pada Januari 2021.
Dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25, Menristek mengatakan pesawat itu telah mendapatkan Sertifikat Tipe dari Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA).
"Hasil pengembangan akan diproduksi oleh PT DI (Dirgantara Indonesia) dengan target penerbangan atau first flight bulan Januari 2021," ujarnya dalam acara Peringatan Hakteknas ke-25 yang ditayangkan dalam jaringan, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020.
Sebagai upaya kemandirian teknologi pertahanan nasional, drone tempur Elang Hitam yang berkemampuan terbang selama 24 jam akan dilengkapi dengan senjata hasil produksi PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat itu merupakan hasil konsorsium Kemristek/BRIN dan Kemhan (Kementerian Pertahanan) yang dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
PUNA MALE Kombatan memiliki kemampuan terbang selama 24 jam dan berfungsi dalam sistem pertahanan maritim sebagai penginderaan, pemantauan, pengawasan, pengintaian dan intelijen (P4I), serta penindakan terhadap ancaman maritim.
Empat dari 49 Prioritas Riset Nasional yang telah dikembangkan oleh Kemristek/BRIN dan dalam proses masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional, yaitu Katalis Merah Putih, Garam Industri Terintegrasi, PUNA MALE Kombatan, dan Pesawat N219A.
Menteri Riset dan Teknologi (Menristek) dan Kepala Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Bambang PS Brodjonegoro mengatakan Pesawat Udara Nir Awak (PUNA) jenis Medium Altitude Long Endurance (MALE) Elang Hitam untuk kombatan akan mulai terbang pada Januari 2021.
Dalam peringatan Hari Kebangkitan Teknologi Nasional (Hakteknas) ke-25, Menristek mengatakan pesawat itu telah mendapatkan Sertifikat Tipe dari Indonesia Military Airworthiness Authority (IMAA).
"Hasil pengembangan akan diproduksi oleh PT DI (Dirgantara Indonesia) dengan target penerbangan atau first flight bulan Januari 2021," ujarnya dalam acara Peringatan Hakteknas ke-25 yang ditayangkan dalam jaringan, Jakarta, Senin, 10 Agustus 2020.
Sebagai upaya kemandirian teknologi pertahanan nasional, drone tempur Elang Hitam yang berkemampuan terbang selama 24 jam akan dilengkapi dengan senjata hasil produksi PT Dirgantara Indonesia.
Pesawat itu merupakan hasil konsorsium Kemristek/BRIN dan Kemhan (Kementerian Pertahanan) yang dipimpin oleh Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT).
PUNA MALE Kombatan memiliki kemampuan terbang selama 24 jam dan berfungsi dalam sistem pertahanan maritim sebagai penginderaan, pemantauan, pengawasan, pengintaian dan intelijen (P4I), serta penindakan terhadap ancaman maritim.
Empat dari 49 Prioritas Riset Nasional yang telah dikembangkan oleh Kemristek/BRIN dan dalam proses masuk ke dalam Proyek Strategis Nasional, yaitu Katalis Merah Putih, Garam Industri Terintegrasi, PUNA MALE Kombatan, dan Pesawat N219A.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.