Akan dikembangkan Pindad Dan Safran Perancis
Delegasi Safran mengunjungi produksi bom Mk82 Pindad [Pindad] ★
Saat nanti jet tempur Dassault Rafale tiba di Indonesia, tentu menjadi harapan agar penempur buatan Perancis itu dapat dipersenjatai secara layak. Maklum, melihat pengadaan yang sudah-sudah, hadirnya jet tempur membutuhkan waktu yang lama untuk melengkapinya dengan arsenal yang memadai. Dan terkait pengadaan jet tempur Rafale untuk Indonesia, ada kabar bahwa PT Pindad akan dilibatkan dalam produksi bom pintar (smart guided bomb).
Dipetik dari Twitter @pindad, disebutkan antara PT Pindad dan Safran Electronics & Defense akan bersama-sama mengembangkan bom MK82 produksi PT Pindad untuk dikembangkan menjadi Armement Air-Sol Modulaire (AASM) Highly Agile Modular Munition Extended Range (HAMMER), Smart Bomb untuk jet tempur Rafale.
Tentang HAMMER, merupakan senjata udara-ke-darat modular jarak menengah generasi baru yang dirancang dan diproduksi untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis. HAMMER pertama kali diluncurkan dalam Paris Air Show 2007. HAMMER terdiri dari guidance kit dan range extension kit. Kit tersebut akan dipasang pada hulu ledak bom Mk82 termasuk Smart Bomb Unit (SBU)-38, SBU-64 dan SBU-54. HAMMER sendiri masuk ke dalam kelompok rudal, dan mendukung operasi bom dengan berat 125 kg, 250 kg, 500 kg, dan 1.000 kg, dan dapat diprogram ulang selama penerbangan.
Rafale menggotong beberapa bom pintar AASM HAMMER [istimewa] ★
Versi dasar SBU-38 HAMMER dilengkapi dengan pemandu hybrid INS/GPS, sedangkan versi SBU-54 dilengkapi dengan pemandu INS/GPS/IR (inframerah). Dan versi terbaru SBU-64 menggunakan panduan INS/GPS/laser. Yang disebut terakhir, dapat digunakan untuk menyasar target bergerak, sedangkan versi panduan terminal inframerah digunakan untuk meminimalkan kesalahan koordinat target.
HAMMER dilengkapi propulsi yang dipasang di bagian belakang rudal dan terdiri dari motor roket padat dan empat sayap untuk kontrol penerbangan. Sifat dari HAMMER adalah otonom dan tidak sensitif terhadap jamming, termasuk sistem senjata ini dapat diluncurkan dari ketinggian rendah.
AASM HAMMER [istimewa] ★
HAMMER memiliki panjang 3 meter dan berat 330 kg. Dengan dapur pacu solid propelled rocket, HAMMER yang memadukan teknologi bom pintar dapat dilepaskan dari ketinggian 15 km untuk menjangkau sasaran di jarak 60 km. HAMMER memiliki kemampuan fire and forget, dan kapasitas stand-off yang diperpanjang. Dalam sekali mengudara, Rafale dapat membawa enam unit HAMMER.
Meski debutnya kurang nyaring dipasaran senjata udara ke permukaan, namun HAMMER sejatinya sudah kenyang digunakan dalam operasi serangan udara di Afghanistan, Mali, Libya, dan beragan gempuran ke basis ISIS di Irak-Suriah. Pengguna HAMMER pun tak sebatas Perancis, tercatat India, Maroko, Mesir, Qatar dan yang terbaru adalah Yunani adalah pengguna HAMMER.
Delegasi Safran mengunjungi produksi bom Mk82 Pindad [Pindad] ★
Saat nanti jet tempur Dassault Rafale tiba di Indonesia, tentu menjadi harapan agar penempur buatan Perancis itu dapat dipersenjatai secara layak. Maklum, melihat pengadaan yang sudah-sudah, hadirnya jet tempur membutuhkan waktu yang lama untuk melengkapinya dengan arsenal yang memadai. Dan terkait pengadaan jet tempur Rafale untuk Indonesia, ada kabar bahwa PT Pindad akan dilibatkan dalam produksi bom pintar (smart guided bomb).
Dipetik dari Twitter @pindad, disebutkan antara PT Pindad dan Safran Electronics & Defense akan bersama-sama mengembangkan bom MK82 produksi PT Pindad untuk dikembangkan menjadi Armement Air-Sol Modulaire (AASM) Highly Agile Modular Munition Extended Range (HAMMER), Smart Bomb untuk jet tempur Rafale.
Tentang HAMMER, merupakan senjata udara-ke-darat modular jarak menengah generasi baru yang dirancang dan diproduksi untuk Angkatan Udara dan Angkatan Laut Perancis. HAMMER pertama kali diluncurkan dalam Paris Air Show 2007. HAMMER terdiri dari guidance kit dan range extension kit. Kit tersebut akan dipasang pada hulu ledak bom Mk82 termasuk Smart Bomb Unit (SBU)-38, SBU-64 dan SBU-54. HAMMER sendiri masuk ke dalam kelompok rudal, dan mendukung operasi bom dengan berat 125 kg, 250 kg, 500 kg, dan 1.000 kg, dan dapat diprogram ulang selama penerbangan.
Rafale menggotong beberapa bom pintar AASM HAMMER [istimewa] ★
Versi dasar SBU-38 HAMMER dilengkapi dengan pemandu hybrid INS/GPS, sedangkan versi SBU-54 dilengkapi dengan pemandu INS/GPS/IR (inframerah). Dan versi terbaru SBU-64 menggunakan panduan INS/GPS/laser. Yang disebut terakhir, dapat digunakan untuk menyasar target bergerak, sedangkan versi panduan terminal inframerah digunakan untuk meminimalkan kesalahan koordinat target.
HAMMER dilengkapi propulsi yang dipasang di bagian belakang rudal dan terdiri dari motor roket padat dan empat sayap untuk kontrol penerbangan. Sifat dari HAMMER adalah otonom dan tidak sensitif terhadap jamming, termasuk sistem senjata ini dapat diluncurkan dari ketinggian rendah.
AASM HAMMER [istimewa] ★
HAMMER memiliki panjang 3 meter dan berat 330 kg. Dengan dapur pacu solid propelled rocket, HAMMER yang memadukan teknologi bom pintar dapat dilepaskan dari ketinggian 15 km untuk menjangkau sasaran di jarak 60 km. HAMMER memiliki kemampuan fire and forget, dan kapasitas stand-off yang diperpanjang. Dalam sekali mengudara, Rafale dapat membawa enam unit HAMMER.
Meski debutnya kurang nyaring dipasaran senjata udara ke permukaan, namun HAMMER sejatinya sudah kenyang digunakan dalam operasi serangan udara di Afghanistan, Mali, Libya, dan beragan gempuran ke basis ISIS di Irak-Suriah. Pengguna HAMMER pun tak sebatas Perancis, tercatat India, Maroko, Mesir, Qatar dan yang terbaru adalah Yunani adalah pengguna HAMMER.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.