⚓ Kapal Perang TNI AL Produksi Dalam Negeri KRI TOK 629 [instagram @tombak_629] ⚓
TNI Angatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Tombak-629.
KRI Tombak-629 merupakan alutsista berjenis kapal cepat rudal (KCR) 60 meter produksi dalam negeri, PT PAL Indonesia.
Dilansir dari Majalah Cakrawala edisi 422 Tahun 2014 terbitan Dinas Penerangan AL, KRI Tombak-629 memiliki keunggulan khusus, yakni mampu beroperasi di berbagai medan.
Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Tombak-629?
Spesifikasi KRI Tombak-629
Kapal perang Tombak-629 memiliki kemampuan olah gerak tinggi, dan lincah menempati posisi tembak.
KRI Tombak-629 mampu menghindar dari pukulan balasan senjata lawan.
Kapal ini juga telah lulus uji coba dalam Sea Thailand oleh Dinas Material Angkatan Laut.
Selain itu, kapal ini memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca, hingga Sea State 6.
KRI Tombak-629 memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 60 meter, lebar 8,10 meter, tinggi tengah kapal 4,85 meter, berat muatan penuh 460 ton, dan kecepatan makasimal 28 knot.
Sebagai kapal perang, KRI Tombak-629 dipersenjatai meriam dan peluncur rudal, serta mampu mengangkut jumlah awak 55 orang personel.
Asal-usul penamaan KRI Tombak-629
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tombak-629 jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada II melaksanakan latihan uji coba penembakan Meriam 30 mm di sekitar buoy 1, perairan Laut Jawa pada 12 Juli 2018. [tni.mil.id]
Adapun nama KRI Tombak-629 diambil dari salah satu nama senjata tradisional yang ada di Nusantara yang digunakan oleh masyarakat Jawa.
Sedangkan arti kata Tombak adalah senjata tajam dan runcing, bermata dua, bertangkai panjang untuk menusuk dari jarak dekat atau jauh dengan cara melemparkan.
Kata tombak atau tumbak berasal dari Jawa dan sekitarnya (Sunda dan Bali).
Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan lain.
Nama Tombak ini diabadikan sebagai nama kapal perang TNI AL dengan harapan semangat dalam menjaga dan membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keberadaan KRI Tombak-629 diharapkan mampu meningkatkan rasa bangga dan kemandirian bangsa.
KRI Tombak-629 sebagai KRI teladan
Dilansir dari laman pal.co.id, KCR 60 meter merupakan salah satu produk alutsista yang merupakan state of the art PT PAL Indnesia.
Keseluruhan proses rancang bangun dilakukan oleh PT PAL Indonesia.
Sementara itu, dilansir dari tni.mil.id, KRI Tombak-629 pernah dikukuhkan sebagai KRI teladan Satuan Kapal Cepat Komando (Satkat) Komando Armada (Koarmada) II tahun 2021.
Disebutkan bahwa KRI Tombak-629 memiliki sejumlah kecanggihan.
Di antaranya Peperangan Anti Kapal Permukaan (Anti Surface Warfare-ASuW), Peperangan Anti Pesawat Udara (Anti Air Warfare-AAW), Electronic Warfare, dan Naval Gun Fire Support.
KRI Tombak-629 dikukuhkan sebagai KRI teladan berdasarkan tiga aspek, yakni aspek operasi dan latihan, aspek material, dan aspek personel.
TNI Angatan Laut (AL) memiliki alat utama sistem senjata (alutsista) kapal perang KRI Tombak-629.
KRI Tombak-629 merupakan alutsista berjenis kapal cepat rudal (KCR) 60 meter produksi dalam negeri, PT PAL Indonesia.
Dilansir dari Majalah Cakrawala edisi 422 Tahun 2014 terbitan Dinas Penerangan AL, KRI Tombak-629 memiliki keunggulan khusus, yakni mampu beroperasi di berbagai medan.
Lantas, seperti apa spesifikasi KRI Tombak-629?
Spesifikasi KRI Tombak-629
Kapal perang Tombak-629 memiliki kemampuan olah gerak tinggi, dan lincah menempati posisi tembak.
KRI Tombak-629 mampu menghindar dari pukulan balasan senjata lawan.
Kapal ini juga telah lulus uji coba dalam Sea Thailand oleh Dinas Material Angkatan Laut.
Selain itu, kapal ini memiliki ketahanan bernavigasi dalam segala cuaca, hingga Sea State 6.
KRI Tombak-629 memiliki spesifikasi panjang keseluruhan 60 meter, lebar 8,10 meter, tinggi tengah kapal 4,85 meter, berat muatan penuh 460 ton, dan kecepatan makasimal 28 knot.
Sebagai kapal perang, KRI Tombak-629 dipersenjatai meriam dan peluncur rudal, serta mampu mengangkut jumlah awak 55 orang personel.
Asal-usul penamaan KRI Tombak-629
Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Tombak-629 jajaran Satuan Kapal Cepat (Satkat) Koarmada II melaksanakan latihan uji coba penembakan Meriam 30 mm di sekitar buoy 1, perairan Laut Jawa pada 12 Juli 2018. [tni.mil.id]
Adapun nama KRI Tombak-629 diambil dari salah satu nama senjata tradisional yang ada di Nusantara yang digunakan oleh masyarakat Jawa.
Sedangkan arti kata Tombak adalah senjata tajam dan runcing, bermata dua, bertangkai panjang untuk menusuk dari jarak dekat atau jauh dengan cara melemparkan.
Kata tombak atau tumbak berasal dari Jawa dan sekitarnya (Sunda dan Bali).
Tombak adalah senjata untuk berburu dan berperang, bagiannya terdiri dari tongkat sebagai pegangan dan mata atau kepala tombak yang tajam dan kadang diperkeras dengan bahan lain.
Nama Tombak ini diabadikan sebagai nama kapal perang TNI AL dengan harapan semangat dalam menjaga dan membela kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Keberadaan KRI Tombak-629 diharapkan mampu meningkatkan rasa bangga dan kemandirian bangsa.
KRI Tombak-629 sebagai KRI teladan
Dilansir dari laman pal.co.id, KCR 60 meter merupakan salah satu produk alutsista yang merupakan state of the art PT PAL Indnesia.
Keseluruhan proses rancang bangun dilakukan oleh PT PAL Indonesia.
Sementara itu, dilansir dari tni.mil.id, KRI Tombak-629 pernah dikukuhkan sebagai KRI teladan Satuan Kapal Cepat Komando (Satkat) Komando Armada (Koarmada) II tahun 2021.
Disebutkan bahwa KRI Tombak-629 memiliki sejumlah kecanggihan.
Di antaranya Peperangan Anti Kapal Permukaan (Anti Surface Warfare-ASuW), Peperangan Anti Pesawat Udara (Anti Air Warfare-AAW), Electronic Warfare, dan Naval Gun Fire Support.
KRI Tombak-629 dikukuhkan sebagai KRI teladan berdasarkan tiga aspek, yakni aspek operasi dan latihan, aspek material, dan aspek personel.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.