✈ Sejauh 147 km Pesawat Terbang Tanpa Awak (PTTA) Pussenarmed (Pussenarmed)
Inovasi Litbang Pussenarmed sistem peninjau berbasis PTTA ini menjadi trobosan dalam pengembangan mendukung kesisteman Armed yaitu sebagai alat mata Armed (The Eye Artillery). Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan tembak Pussenarmed Batujajar dan merupakan lanjutan dari tahap I yang dilaksanakan tahun 2022 lalu. Kamis (30/11)
PTTA ini dikembangkan lagi atas dasar kebutuhan taktis dan teknis serta kedepannya akan dijadikan alternatif sistem pencari atau penemu sasaran dan hasil evaluasi dari lanjutan tahap I yang dinilai perlu ditambah spesifikasi dan kemampuannya. Karena sejatinya Tugas pokok satuan Armed yaitu menyelenggarakan Intelijen Pertempuran, memberikan bantuan tembakan dan melaksanakan Artillery Strike sehingga PTTA ini memiliki poin urgensi yang tinggi.
Konsep PTTA ini adalah dengan bantuan peninjauan melalui udara secara taktis dengan mencari dan menemukan sasaran yang akan dihancurkan oleh satuan Armed kemudian dilaporkan oleh peninjau yang memainkan fungsi sebagai “Mata Armed” (The Eye Artillery).
Kegiatan ini dipimpin oleh Wadanpussenarmed Brigjen TNI Julius Jolly Suawa, S.Sos. yang hari ini mewakili Danpussenarmed selaku pimpinan acara. Dalam sambutannya Wadanpussenarmed menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan uji fungsi ini Litbang dan Tim Teknisi sudah melakukan uji sistem maupun uji terbang di lapbak Pussenarmed Batujajar dan dilanjutkan uji jelajah serta uji ketinggian didaerah Cidaun, Cianjur Selatan. Hasil dari uji tersebut didapatkan hasil kemampuan terbang PTTA mencapai ketinggian lebih dari 400 meter dan daya jelajah lebih dari 100 km. Data yang didapat pada uji kali ini nantinya akan dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan uji sertifikasi Litbang pada TA 2024 nanti.
Pada uji kali ini mendapatkan hasil yang fantastis dengan penambahan durasi terbang hingga 90 menit dan mampu capai hasil ketinggian terbang 510 meter, jarak tempuh 147 km, dengan konsumsi bbm 2 liter, serta konsumsi baterai 45%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari hasil uji sebelumnya. Kiranya hasil Litbang Pussenarmed ini dapat memberikan output dan outcome yang bermanfaat serta kontribusi bagi Pussenarmed dan TNI AD kedepan.
Turut hadir pada kegiatan ini diantaranya Ir Pussenarmed Brigjen TNI Yudhi Murfi, S.I.P., M.Si., Dirum Pussenarmed Brigjen TNI Budi Eko Mulyono, S.Sos., Dirsen Pussenarmed yang di wakili oleh Kasubditsiapsat alutsista Kol Arm Adekson, Dirbinlitbang Kol Arm Maryudi, S.Sos., Kaubdismat Dislitbangad Kol Cpl Agus S.R. serta Kapten Arm Rizal Nur Khakim yang hadir mewakili Paban III/Litbangastro. (Pen Pussenarmed)
Inovasi Litbang Pussenarmed sistem peninjau berbasis PTTA ini menjadi trobosan dalam pengembangan mendukung kesisteman Armed yaitu sebagai alat mata Armed (The Eye Artillery). Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan tembak Pussenarmed Batujajar dan merupakan lanjutan dari tahap I yang dilaksanakan tahun 2022 lalu. Kamis (30/11)
PTTA ini dikembangkan lagi atas dasar kebutuhan taktis dan teknis serta kedepannya akan dijadikan alternatif sistem pencari atau penemu sasaran dan hasil evaluasi dari lanjutan tahap I yang dinilai perlu ditambah spesifikasi dan kemampuannya. Karena sejatinya Tugas pokok satuan Armed yaitu menyelenggarakan Intelijen Pertempuran, memberikan bantuan tembakan dan melaksanakan Artillery Strike sehingga PTTA ini memiliki poin urgensi yang tinggi.
Konsep PTTA ini adalah dengan bantuan peninjauan melalui udara secara taktis dengan mencari dan menemukan sasaran yang akan dihancurkan oleh satuan Armed kemudian dilaporkan oleh peninjau yang memainkan fungsi sebagai “Mata Armed” (The Eye Artillery).
Kegiatan ini dipimpin oleh Wadanpussenarmed Brigjen TNI Julius Jolly Suawa, S.Sos. yang hari ini mewakili Danpussenarmed selaku pimpinan acara. Dalam sambutannya Wadanpussenarmed menyampaikan bahwa sebelum pelaksanaan uji fungsi ini Litbang dan Tim Teknisi sudah melakukan uji sistem maupun uji terbang di lapbak Pussenarmed Batujajar dan dilanjutkan uji jelajah serta uji ketinggian didaerah Cidaun, Cianjur Selatan. Hasil dari uji tersebut didapatkan hasil kemampuan terbang PTTA mencapai ketinggian lebih dari 400 meter dan daya jelajah lebih dari 100 km. Data yang didapat pada uji kali ini nantinya akan dijadikan sebagai pedoman dalam pelaksanaan uji sertifikasi Litbang pada TA 2024 nanti.
Pada uji kali ini mendapatkan hasil yang fantastis dengan penambahan durasi terbang hingga 90 menit dan mampu capai hasil ketinggian terbang 510 meter, jarak tempuh 147 km, dengan konsumsi bbm 2 liter, serta konsumsi baterai 45%. Hal ini menunjukkan adanya peningkatan dari hasil uji sebelumnya. Kiranya hasil Litbang Pussenarmed ini dapat memberikan output dan outcome yang bermanfaat serta kontribusi bagi Pussenarmed dan TNI AD kedepan.
Turut hadir pada kegiatan ini diantaranya Ir Pussenarmed Brigjen TNI Yudhi Murfi, S.I.P., M.Si., Dirum Pussenarmed Brigjen TNI Budi Eko Mulyono, S.Sos., Dirsen Pussenarmed yang di wakili oleh Kasubditsiapsat alutsista Kol Arm Adekson, Dirbinlitbang Kol Arm Maryudi, S.Sos., Kaubdismat Dislitbangad Kol Cpl Agus S.R. serta Kapten Arm Rizal Nur Khakim yang hadir mewakili Paban III/Litbangastro. (Pen Pussenarmed)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.