⚓ Karya Anak Bangsa Kapal Patroli Cepat dan Special Mission Combat Boat (Dispenal) ⚓
Dalam rangka membangun kekuatan menuju TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang profesional, modern dan tangguh, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) memimpin Upacara Peresmian KRI Marlin-877 dan Patkamla Jefman, serta Pengukuhan Jabatan Komandan KRI Marlin-877 serta Penyematan Tanda Pangkat Komandan Patkamla Jefman di Dermaga Utara Baru 1, Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Rabu (20/12).
TNI Angkatan Laut kembali menerima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Patroli Cepat (PC) 60 dan Special Mission Combat Boat yang diproduksi oleh PT. Palindo Marine Batam. Peresmian ini sebagai bukti nyata komitmen TNI AL dalam mewujudkan pertahanan laut dengan teknologi terkini serta dapat beradaptasi dengan perkembangan lingkungan strategis dalam menghadapi dinamika kompleks lingkungan strategis, terutama seiring dengan kebijakan dasar pembangunan kekuatan TNI AL ke depan.
Kasal dalam sambutannya menyampaikan bahwa alutsista yang diresmikan hari ini, yaitu kapal Patroli Cepat (PC) 60 Meter dan Special Mission Combat Boat adalah jawaban strategis yang efektif dan efisien dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas operasi keamanan laut.
"Pembangunan KRI Marlin-877 dan Patkamla Jefman merupakan komitmen TNI Angkatan Laut untuk mendukung program pemerintah dalam hal kemandirian industri pertahanan, serta kebijakan strategis untuk menjaga kedaulatan negara. Dengan keberanian mengambil langkah penting ini, TNI Angkatan Laut menunjukkan bahwa kekuatan tidak selalu sejalan dengan kemegahan, melainkan pada kebijaksanaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan strategis", ungkap Kasal.
Kasal juga menyampaikan untuk senantiasa menanamkan semangat kejuangan, kejujuran, dan keberanian dalam setiap pelaksanaan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi, serta memberikan pengabdian terbaik untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Kapal PC 60 Meter merupakan salah satu jenis kapal perang karya putra-putri bangsa yang dibangun menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2021, 2022, dan 2023 dengan masa pembangunan selama 24 bulan, dilanjutkan dengan kegiatan first steel cutting dan keel laying pada tanggal 15 Maret 2022. Sedangkan pembangunan 1 Unit Special Mission Combat Boat diproduksi melalui kontrak nomor Kontrak Special Mission Combat Boat KTR/04/IX/KP/2023/Disadal, tgl 19 September 2023 menggunakan APBN TA 2023.
KRI Marlin-877 memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 60 Meter, lebar 8,10 Meter, tinggi 4,85 Meter, draught 2,8 Meter, displacement 520 Ton, kecepatan maksimum 28 Knots, kecepatan jelajah 17 Knots, kecepatan ekonomis 15 Knots, endurance 5 hari dan pengawak 50 personel.
"Untuk KRI Marlin senjata 40 mm dengan remote control dan bisa dikendalikan dari dalam secara langsung, jadi tanpa pengawakan dari luar. Kemudian senjata lainnya adalah 12,7 mm dan 7,2 mm", jelas Kasal di depan awak media.
KRI Marlin-877 (ist)
Ditetapkannya kapal sebagai Kapal Perang Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/222/II/2023 tanggal 28 Februari 2023 dengan Nama KRI Marlin bernomor lambung 877 yang akan memperkuat jajaran Koarmada II Satuan Patroli Lantamal VI Makassar. Untuk Special Mission Combat Boat berdasarkan Keputusan Kasal Nomor: Kep/2661/X/2023 tanggal 24 Oktober 2023 akan diberi nama Patkamla Jefman yang akan memperkuat Koarmada III khususnya Lantamal XIV Sorong.
Nama Marlin diambil dari bahasa Yunani yaitu Makaira yang bermakna "pedang" karena memiliki moncong menyerupai pedang yang digunakan sebagai senjata. Ikan ini juga dikenal sebagai perenang laut yang cepat. Ikan Marlin juga memiliki kemampuan melompat ke permukaan air mencapai 10 - 20 meter dan mampu bermigrasi ratusan hingga ribuan mil. Sehingga diharapkan KRI Marlin dapat berfungsi sebagai kapal patroli yang berkemampuan mendukung kegiatan-kegiatan operasi pada situasi damai maupun perang serta responsif terhadap segala bentuk penegakkan hukum dilaut.
Sementara itu, penamaan Patkamla Jefman diambil dari nama pulau yaitu Pulau Jefman, yang terletak di sebelah barat pantai Sorong, tepatnya di kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pulau Jefman merupakan pulau yang selain memiliki alam yang indah, juga memiliki peran dalam sejarah.
Patkamla Jefman memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki Armour Protection Standard STANAG Level 2, mampu beroperasi di medan pesisir laut, alur sungai dan daerah rawa. Dengan kecepatan maksimal 47,5 Knots dan kelincahan yang dimiliki Special Mission Combat Boat ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik Infiltrasi, Eksfiltrasi maupun misi SAR secara sangat baik. Saat ini TNI AL telah memiliki 18 Combat Boat Standard, dimana untuk Koarmada III saat ini membutuhkan 9 Unit Special Mission Combat Boat lagi yang akan ditempatkan jajaran dibawahnya baik di Lantamal, Lanal, dan Fasharkan Manokwari.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Pengukuhan Komandan KRI Marlin-877 dan Penyematan Tanda Pangkat Komandan Patkamla Jefman. Bertindak sebagai Komandan KRI Marlin-877 adalah Mayor Laut (P) Nugroho Adyanto Wicaksono, M.Tr.Opsla, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-51 tahun 2005. Sedangkan sebagai Komandan Patkamla Jefman adalah Serda Nav Larudi.
TNI AL berkomitmen untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor. Langkah ini diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alutsista dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.
"Untuk itu industri-industri pertahanan dalam negeri dan industri-industri perkapalan dalam negeri ini harus kita tingkatkan kemampuannya, salah satunya Palindo Marine, yang sudah bagus melebihi ekspektasi yang diinginkan", pungkas Kasal dihadapan awak media.
Dalam rangka membangun kekuatan menuju TNI Angkatan Laut (TNI AL) yang profesional, modern dan tangguh, Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) memimpin Upacara Peresmian KRI Marlin-877 dan Patkamla Jefman, serta Pengukuhan Jabatan Komandan KRI Marlin-877 serta Penyematan Tanda Pangkat Komandan Patkamla Jefman di Dermaga Utara Baru 1, Pelabuhan Batu Ampar, Batam, Rabu (20/12).
TNI Angkatan Laut kembali menerima Kapal Perang Republik Indonesia (KRI) Patroli Cepat (PC) 60 dan Special Mission Combat Boat yang diproduksi oleh PT. Palindo Marine Batam. Peresmian ini sebagai bukti nyata komitmen TNI AL dalam mewujudkan pertahanan laut dengan teknologi terkini serta dapat beradaptasi dengan perkembangan lingkungan strategis dalam menghadapi dinamika kompleks lingkungan strategis, terutama seiring dengan kebijakan dasar pembangunan kekuatan TNI AL ke depan.
Kasal dalam sambutannya menyampaikan bahwa alutsista yang diresmikan hari ini, yaitu kapal Patroli Cepat (PC) 60 Meter dan Special Mission Combat Boat adalah jawaban strategis yang efektif dan efisien dalam mengoptimalkan pelaksanaan tugas operasi keamanan laut.
"Pembangunan KRI Marlin-877 dan Patkamla Jefman merupakan komitmen TNI Angkatan Laut untuk mendukung program pemerintah dalam hal kemandirian industri pertahanan, serta kebijakan strategis untuk menjaga kedaulatan negara. Dengan keberanian mengambil langkah penting ini, TNI Angkatan Laut menunjukkan bahwa kekuatan tidak selalu sejalan dengan kemegahan, melainkan pada kebijaksanaan dalam memanfaatkan sumber daya yang dimiliki untuk mencapai tujuan strategis", ungkap Kasal.
Kasal juga menyampaikan untuk senantiasa menanamkan semangat kejuangan, kejujuran, dan keberanian dalam setiap pelaksanaan tugas dengan penuh tanggung jawab dan dedikasi yang tinggi, serta memberikan pengabdian terbaik untuk kejayaan bangsa dan negara Indonesia.
Kapal PC 60 Meter merupakan salah satu jenis kapal perang karya putra-putri bangsa yang dibangun menggunakan sumber dana APBN tahun anggaran 2021, 2022, dan 2023 dengan masa pembangunan selama 24 bulan, dilanjutkan dengan kegiatan first steel cutting dan keel laying pada tanggal 15 Maret 2022. Sedangkan pembangunan 1 Unit Special Mission Combat Boat diproduksi melalui kontrak nomor Kontrak Special Mission Combat Boat KTR/04/IX/KP/2023/Disadal, tgl 19 September 2023 menggunakan APBN TA 2023.
KRI Marlin-877 memiliki spesifikasi teknis yaitu panjang 60 Meter, lebar 8,10 Meter, tinggi 4,85 Meter, draught 2,8 Meter, displacement 520 Ton, kecepatan maksimum 28 Knots, kecepatan jelajah 17 Knots, kecepatan ekonomis 15 Knots, endurance 5 hari dan pengawak 50 personel.
"Untuk KRI Marlin senjata 40 mm dengan remote control dan bisa dikendalikan dari dalam secara langsung, jadi tanpa pengawakan dari luar. Kemudian senjata lainnya adalah 12,7 mm dan 7,2 mm", jelas Kasal di depan awak media.
KRI Marlin-877 (ist)
Ditetapkannya kapal sebagai Kapal Perang Republik Indonesia berdasarkan Keputusan Panglima TNI nomor Kep/222/II/2023 tanggal 28 Februari 2023 dengan Nama KRI Marlin bernomor lambung 877 yang akan memperkuat jajaran Koarmada II Satuan Patroli Lantamal VI Makassar. Untuk Special Mission Combat Boat berdasarkan Keputusan Kasal Nomor: Kep/2661/X/2023 tanggal 24 Oktober 2023 akan diberi nama Patkamla Jefman yang akan memperkuat Koarmada III khususnya Lantamal XIV Sorong.
Nama Marlin diambil dari bahasa Yunani yaitu Makaira yang bermakna "pedang" karena memiliki moncong menyerupai pedang yang digunakan sebagai senjata. Ikan ini juga dikenal sebagai perenang laut yang cepat. Ikan Marlin juga memiliki kemampuan melompat ke permukaan air mencapai 10 - 20 meter dan mampu bermigrasi ratusan hingga ribuan mil. Sehingga diharapkan KRI Marlin dapat berfungsi sebagai kapal patroli yang berkemampuan mendukung kegiatan-kegiatan operasi pada situasi damai maupun perang serta responsif terhadap segala bentuk penegakkan hukum dilaut.
Sementara itu, penamaan Patkamla Jefman diambil dari nama pulau yaitu Pulau Jefman, yang terletak di sebelah barat pantai Sorong, tepatnya di kabupaten Raja Ampat, Papua Barat Daya. Pulau Jefman merupakan pulau yang selain memiliki alam yang indah, juga memiliki peran dalam sejarah.
Patkamla Jefman memiliki beberapa keunggulan yaitu memiliki Armour Protection Standard STANAG Level 2, mampu beroperasi di medan pesisir laut, alur sungai dan daerah rawa. Dengan kecepatan maksimal 47,5 Knots dan kelincahan yang dimiliki Special Mission Combat Boat ini mampu memenuhi berbagai misi operasi baik Infiltrasi, Eksfiltrasi maupun misi SAR secara sangat baik. Saat ini TNI AL telah memiliki 18 Combat Boat Standard, dimana untuk Koarmada III saat ini membutuhkan 9 Unit Special Mission Combat Boat lagi yang akan ditempatkan jajaran dibawahnya baik di Lantamal, Lanal, dan Fasharkan Manokwari.
Pada kesempatan ini juga dilaksanakan Pengukuhan Komandan KRI Marlin-877 dan Penyematan Tanda Pangkat Komandan Patkamla Jefman. Bertindak sebagai Komandan KRI Marlin-877 adalah Mayor Laut (P) Nugroho Adyanto Wicaksono, M.Tr.Opsla, lulusan Akademi Angkatan Laut (AAL) Angkatan ke-51 tahun 2005. Sedangkan sebagai Komandan Patkamla Jefman adalah Serda Nav Larudi.
TNI AL berkomitmen untuk melaksanakan Peningkatan Penggunaan Produk Dalam Negeri (P3DN), serta mengurangi produk impor. Langkah ini diambil guna mendukung pemerintah dalam meningkatkan perekonomian, sekaligus sebagai wujud kemandirian bangsa dalam pemenuhan Alutsista dan meningkatkan peran Indonesia dalam rantai suplai global.
"Untuk itu industri-industri pertahanan dalam negeri dan industri-industri perkapalan dalam negeri ini harus kita tingkatkan kemampuannya, salah satunya Palindo Marine, yang sudah bagus melebihi ekspektasi yang diinginkan", pungkas Kasal dihadapan awak media.
💂 TNI
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.