Ilustrasi - Korpaskhas |
Simulasi yang diikuti berbagai instansi terkait ini berjalan seperti benar-benar terjadi pembajakan pesawat yang mendarat darurat di Bandara AhmadYani Semarang. Dalam skenario yang dijalankan, ada sebuah pesawat Miko International Airlines dengan 75 penumpang sedang dibajak oleh kawanan teroris. Karena pesawat mengalami kerusakan mesin bagian kanan,dilakukan pendaratan darurat di Bandara Ahmad Yani, Semarang.
Begitu pesawat mendarat, sejumlah prajurit TNI dari unit penanggulangan teror langsung beraksi melumpuhkan para teroris dan berusaha menyelamatkan penumpang yang berada dalam sebuah replika pesawat dengan ukuran sesungguhnya diletakkan di tepi landasan pacu. Setelah para teroris berhasil dilumpuhkan, puluhan petugas medis dari beberapa rumah sakit kemudian mengevakuasi puluhan penumpang.Sebuah helikopter juga difungsikan untuk membawa penumpang yang terluka untuk segera dibawa ke rumah sakit.
Petugas pemadam kebakaran berusaha memadamkan api yang membakar bagian sayap sebelah kanan pesawat. Api pun berhasil dipadamkan danpenumpangdievakuasisemua. Dari keseluruhan penumpang, tercatat lima orang meninggal, 13 luka berat, 12 luka ringan, dan 45 penumpang lainnya selamat. “Ini menunjukkan bahwa Bandara Ahmad Yani siap menghadapi setiap saat terjadi keadaan darurat,” kata General Manager PT Angkasa Pura I Bandara Ahmad Yani Semarang, Priyo Jatmiko, kemarin.
Latihan penanggulangan keadaan darurat penerbangan ini bertujuan menguji standar operasi prosedur tiap bandara dalam menangani kondisi darurat penerbangan. Menurut Priyo, setiap bandara mempunyai pedoman penanganan dalam menanggulangi kondisi darurat penerbangan seperti ancaman terorisme dan kebakaran di pesawat. “Ini merupakan agenda kegiatan yang kita lakukan dalam 2 tahun sekali,”ucapnya.(alkomari )(Sindo)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.