KRI Sura 802 |
Kedatangan kedua kapal itu disambut Atase Pertahanan RI untuk Filipina, Kolonel laut (S) Djakaria P Girsang dan Konsul Jenderal RI di Davao City, Eko Hartono didampingi oleh Atase Militer Kolonel Kav Hilman Hadi, serta Indonesian Liaison Officer, Letkol Laut (P) Ardiansyah Muqsit. “Patkor ini bertujuan untuk penegakan hukum di wilayah perairan perbatasan, Confidence Building Measures dan peningkatan kerja sama Angkatan Laut kedua Negara,” kata Djakaria dalam pernyataan persnya, Rabu (1/5).
Djakaria menjelaskan, Patkor ke-26 ini telah dilaksanakan di wilayah perbatasan laut RI dan Filipina. “Bagi KRI Sura-802, patroli ini sekaligus sebagai bentuk pengamanan pulau-pulau terluar RI yaitu Pulau Miangas dan Pulau Marore. Selain melaksanakan pengamanan wilayah perbatasan, kedua kapal perang tersebut juga melaksanakan latihan,” katanya.
Latihan yang dilakukan, dia merinci, meliputi latihan komunikasi melalui radio, bendera, semaphore dan lampu sorot, manuver taktis, latihan tabir, replenishment at sea dan latihan pemeriksaan kapal (VBSS). “Disamping itu, sesuai dengan perjanjian yang telah disepakati bersama oleh kedua negara yaitu Border Patrol Agreement, BRP Magat Salamat juga telah melaksanakan repatriasi bagi warga Filipina dari Bitung sebanyak 32 orang,” ujarnya. Ke-32 orang tersebut adalah warga Filipina yang telah selesai menjalani proses hukum di Indonesia, khususnya di Sulawesi Utara.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.