Jakarta, DMC - Wakil Menteri Pertahanan Sjafrie Sjamsoeddin selaku Ketua
High Level Committee (HLC), Selasa (8/5) meninjau perusahaan swasta
nasional dalam negeri pembuat Helm dan Rompi Anti Peluru, PT. Saba
Wijaya Persada di Jelambar, Jakarta Barat. Turut mendampingi Wamenhan
dalam peninjauan tersebut Irjen Kemhan, Kabaranahan Kemhan dan sejumlah
pejabat di lingkungan Kemhan, Mabes TNI dan Mabes Angkatan.
Dalam peninjauan ini, Wamenhan dan rombongan diterima oleh Komisaris
Utama PT. Saba Wijaya Persada Johny. Sebelum meninjau secara langsung
fasilitas dan proses produksi pembuat Helm dan Rompi Anti Peluru,
Wamenhan terlebih dahulu menerima paparan tentang profile PT. Saba
Wijaya Persada.
Komisaris Utama PT. Saba Wijaya Persada menyampaikan terima kasih kepada
Wamenhan atas kesempatannya dapat berkunjung ke perusahaannya. Pihaknya
juga menyampaikan rasa senangnya dapat turut berperan serta mendukung
program pemerintah dalam rangka meningkatkan industri pertahanan dalam
negeri.
Dalam rangka meningkatkan potensi dan partisipasi serta untuk
pengembangan perusahaannya, pihaknya terus berharap mendapatkan
dukungan, bimbingan dan arahan dalam rangka pengembangan dan perbaikan
untuk menuju yang lebih baik.
Lebih lanjut Komisaris Utama PT. Saba Wijaya Persada juga menyampaikan
kesempatan dan kepercayaan yang telah diberikan oleh Kemhan dan TNI
mulai tahun 2009 hingga saat ini. Pada awalnya PT. Saba Wijaya Persada
mendapatkan kesempatan kontrak pengadaan Helm Anti Peluru level II dan
Rompi Anti Peluru level IV dari Babek TNI pada tahun 2009.
Selanjutnya, pengadaan produksi dalam negeri di tahun 2010 akhir,
perusahaannya mendapatkan kesempatan kontrak pengadaan Helm Anti Peluru
yang diproduksi dalam negeri dengan kontrak sejumlah 1724 buah. Dan pada
tahun 2011 pengadaan Helm Anti Peluru oleh Kemhan 1724 buah dan
kontrak pengadaan Helm Anti Peluru kedua untuk TNI AD sebanyak 1149
buah.
Atas kesempatan dan kepercayaan yang diberikan tersebut, Komisaris Utama
PT. Saba Wijaya Persada menjelaskan perusahaannya banyak mendapatkan
pembelajaran mulai dari awal yang sampai pada akhirnya dalam beberapa
tahun ini pihaknya telah yakin produknya dapat dipertanggungjawabkan.
Lebih lanjut Komisaris Utama PT. Saba Wijaya Persada menjelaskan, saat
ini kapasitas produksi PT. Saba Wijaya Persada untuk pembuatan helm anti
peluru telah mencapai 5000 pcs per bulan dan pembuatan rompi anti
peluru kurang lebih 500 buah.
Secara kualitas, produk Helm Anti Peluru dan Rompi Anti Peluru dari PT. Saba Wijaya Persada juga sudah melalui Uji Litbang TNI AD di Batujajar dan Uji kelaikan di Pusat Kelaikan Kemhan. Sedangkan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk, perusahaannya juga belajar terus dari negara - negara luar yang sudah maju seperti Australia, Jerman, Perancis dan Italy. Hasilnya setelah satu dua tahun terakhir ini, perusahaanya sudah menemukan suatu pola yang lebih baik dan yakin dapat berkompetisi dengan produk – produk dari luar.
Sebagai bagian dari promosi produknya ke luar negeri, beberapa waktu yang lalu untuk pertama kalinya PT. Saba Wijaya Persada juga ikut dalam ajang pameran industri pertahanan. Beberapa militer dari negara – negara tetangga seperti Malaysia dan Timor Leste telah meminta sample helm untuk diuji, ini ada satu kesempatan pertama dalam memperkenalkan produknya ke luar negeri.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Wamenhan menyampaikan bahwa dalam kaitan kebijakan industri pertahanan dalam negeri, Kemhan dan TNI berkepentingan untuk mempromosikan produk – produk industri pertahanan dalam negeri ke pasar luar negeri. Terkait hal tersebut, Wamenhan meminta kepada industri pertahanan dalam negeri untuk memperhatikan tiga hal antara lain dari segi kualitas, harga dan pengiriman sehingga diharapkan mampu bersaing dengan produk – produk lain.(BDI/SR)(DMC)
Secara kualitas, produk Helm Anti Peluru dan Rompi Anti Peluru dari PT. Saba Wijaya Persada juga sudah melalui Uji Litbang TNI AD di Batujajar dan Uji kelaikan di Pusat Kelaikan Kemhan. Sedangkan dalam rangka untuk meningkatkan kualitas produk, perusahaannya juga belajar terus dari negara - negara luar yang sudah maju seperti Australia, Jerman, Perancis dan Italy. Hasilnya setelah satu dua tahun terakhir ini, perusahaanya sudah menemukan suatu pola yang lebih baik dan yakin dapat berkompetisi dengan produk – produk dari luar.
Sebagai bagian dari promosi produknya ke luar negeri, beberapa waktu yang lalu untuk pertama kalinya PT. Saba Wijaya Persada juga ikut dalam ajang pameran industri pertahanan. Beberapa militer dari negara – negara tetangga seperti Malaysia dan Timor Leste telah meminta sample helm untuk diuji, ini ada satu kesempatan pertama dalam memperkenalkan produknya ke luar negeri.
Sementara itu, dalam kesempatan tersebut Wamenhan menyampaikan bahwa dalam kaitan kebijakan industri pertahanan dalam negeri, Kemhan dan TNI berkepentingan untuk mempromosikan produk – produk industri pertahanan dalam negeri ke pasar luar negeri. Terkait hal tersebut, Wamenhan meminta kepada industri pertahanan dalam negeri untuk memperhatikan tiga hal antara lain dari segi kualitas, harga dan pengiriman sehingga diharapkan mampu bersaing dengan produk – produk lain.(BDI/SR)(DMC)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.