Jakarta - Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, PT Dirgantara Indonesia Persero (PT DI) sedang mengerjakan banyak proyek yang berasal dari dalam dan luar negeri. Berbeda dengan kondisi semasa Orde Baru, BUMN kedirgantaraan ini sepi pesanan. "Sekarang ini, PT DI paling sibuk dalam sejarahnya karena banyak pekerjaan, seperti membuat helikopter 65 unit, dan harus jadi dalam 3 tahun, buat spare part Boeing dan Airbus. Waktu orba (orde baru) tidak sesibuk ini," kata Dahlan, seperti dilaporkan Antara, di Jakarta, Jum`at (23/8).
Menurut mantan direktur utama PT PLN ini, pesanan 65 unit helikopter itu merupakan permintaan dari TNI Angkatan Udara, setelah dana anggaran TNI AU telah disetujui oleh DPR RI Komisi I. Dengan berbagai pesanan produk itu, alhasil performa perusahaan akhir tahun lalu hingga saat ini sudah positif.
"Jadi jangan pikir PT DI tidak sibuk. Saat ini, PT DI tidak lagi rugi pada tahun lalu, karena sudah banyak pesanannya," tuturnya.
PT DI juga akan semakin disibukkan dalam beberapa tahun mendatang sebab perusahaan direncanakan mendapatkan pesanan pesawat jenis N219 dari PT Lion Mentari Airline sebanyak 100 pesawat. Nantinya pesanan pesawat tahap awal akan datang pada 2015.
"Lion Air akan beli pesawat PT DI. Selama ini, Lion Air membeli pesawat dari luar negeri dan mesinnya buatan Kanada, namun Kanada juga berkeinginan pengiriman mesin ke negara lain, termasuk Indonesia," paparnya.
Bahkan, PT DI akan memproduksi secara langsung CN 295. Selama ini, pesawat dibuat oleh tenaga ahli Indonesia, namun pengerjaannya dilakukan di Spanyol. Hal ini dilakukan karena teknologi pembuatannya belum dikuasai oleh PT DI.
"Akhir tahun ini, teknologinya dibuat di Indonesia khususnya di Bandung karena dananya sudah ada," imbuh Dahlan.(*/DKu)
Menurut mantan direktur utama PT PLN ini, pesanan 65 unit helikopter itu merupakan permintaan dari TNI Angkatan Udara, setelah dana anggaran TNI AU telah disetujui oleh DPR RI Komisi I. Dengan berbagai pesanan produk itu, alhasil performa perusahaan akhir tahun lalu hingga saat ini sudah positif.
"Jadi jangan pikir PT DI tidak sibuk. Saat ini, PT DI tidak lagi rugi pada tahun lalu, karena sudah banyak pesanannya," tuturnya.
PT DI juga akan semakin disibukkan dalam beberapa tahun mendatang sebab perusahaan direncanakan mendapatkan pesanan pesawat jenis N219 dari PT Lion Mentari Airline sebanyak 100 pesawat. Nantinya pesanan pesawat tahap awal akan datang pada 2015.
"Lion Air akan beli pesawat PT DI. Selama ini, Lion Air membeli pesawat dari luar negeri dan mesinnya buatan Kanada, namun Kanada juga berkeinginan pengiriman mesin ke negara lain, termasuk Indonesia," paparnya.
Bahkan, PT DI akan memproduksi secara langsung CN 295. Selama ini, pesawat dibuat oleh tenaga ahli Indonesia, namun pengerjaannya dilakukan di Spanyol. Hal ini dilakukan karena teknologi pembuatannya belum dikuasai oleh PT DI.
"Akhir tahun ini, teknologinya dibuat di Indonesia khususnya di Bandung karena dananya sudah ada," imbuh Dahlan.(*/DKu)
● Gatra
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.