Agresi Israel menyebabkan lebih 200 tewas Asap mengepul dari roket yang ditembakkan ke wilayah Israel dari dekat Gaza City, Selasa (15/7). Aksi kekerasan antara Israel dan milisi di Jalur Gaza, kata Menlu AS John Kerry, bisa menjadi tak terkendali kalau terus berkecamuk. Investor Daily/AFP PHOTO/THOMAS COEX
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara tentang Palestina pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Kepala Negara mengungkapkan keprihatinan mendalam atas cobaan berat yang dihadapi rakyat Palestina serta mengecam keras aksi militer Israel yang dinilainya tidak proporsional.
"Sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan negara kita terhadap Palestina telah lama kita suarakan. Negara kita, yang sejak lama mendukung penuh kemerdekaan Palestina," kata Presiden saat berpidato Kepala Negara pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Dia mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.
Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.
"Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional. Posisi Indonesia sudah sangat jelas terkait situasi di Jalur Gaza," katanya.
RI Ajukan Empat Langkah Wujudkan Perdamaian di Jalur Gaza
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Pemerintah Indonesia dalam berbagai kesempatan telah mengajukan empat langkah utama untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza.
Presiden mengaku telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan saat ini Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sedang berusaha mencari waktu untuk terwujudnya pembicaraan telepon antara Presiden SBY dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Sebagaimana telah saya kemukakan dalam berbagai kesempatan, Indonesia menggarisbawahi empat hal menuju perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza," kata Presiden SBY saat berpidato pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Dia mengatakan keempat langkah yang ditawarkan Indonesia adalah,
● Pertama, aksi militer Israel harus segera dihentikan.
● Kedua, gencatan senjata harus segera dicapai dengan pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
● Ketiga, aksi balas-membalas (cycle of violence) harus dicegah.
● Keempat, bantuan kemanusiaan kepada korban aksi militer, harus segera diberikan.
"Jika empat sasaran ini dapat dicapai, Indonesia ingin agar perundingan damai menuju terbentuknya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dapat segera dilanjutkan," kata Presiden.
Menurut dia, keempat posisi Indonesia itu telah disampaikan melalui pembicaraan telepon, pada 11 Juli 2014 kepada Presiden Iran Hassan Rouhani, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Gerakan Non Blok.
"Alhamdulillah, Presiden Rouhani sangat setuju dengan posisi Indonesia menuju perdamaian dan keamanan di jalur Gaza," ujar dia.
Selain itu, kata Presiden, Pemerintah RI juga telah melakukan langkah-langkah diplomatik melalui berbagai forum, baik melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun organisasi PBB. Pada forum PBB, Indonesia telah menggalang kerja sama dengan berbagai negara sehingga terselenggara Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB, pada 12 Juli 2014 lalu, yang menghasilkan keputusan mendesak kedua pihak yang bertikai untuk mencapai genjatan senjata.
"Kemarin sore, Selasa (15/7), saya mendengar berita dari berbagai media internasional terkait upaya mitra dekat kita, Mesir yang telah mengusulkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Marilah kita berdoa, semoga kedua pihak yang bertikai dapat menerima usulan itu agar siklus kekerasan di jalur Gaza dapat segera diakhiri," kata Presiden.
Presiden Ajak Rakyat Indonesia Doakan Bangsa Palestina
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh elemen bangsa di Tanah Air mendoakan bangsa Palestina agar segera lepas dari berbagai penderitaan menyusul serangan Israel.
Presiden mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.
Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.
"Marilah kita tingkatkan solidaritas bangsa kita untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, mengurangi beban penderitaannya, dan membantu dengan segenap kemampuan kita," kata Presiden pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Perayaan bertema "Spirit Al-Qur'an Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" diisi hikmah Nuzulul Quran, yang disampaikan Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Ahmad Thib Raya.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Dia mengatakan, selain bangsa Palestina, bangsa Indonesia juga diharapkan dapat membangun solidaritas untuk membantu rakyat di Timur Tengah agar mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupannya.
"Saya mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh Tanah Air untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina agar segera lepas dari berbagai penderitaan. Demikian juga saudara-saudara kita di banyak negara di Timur Tengah juga segera mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupannya," ujar Presiden. (nov)
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) berbicara tentang Palestina pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Kepala Negara mengungkapkan keprihatinan mendalam atas cobaan berat yang dihadapi rakyat Palestina serta mengecam keras aksi militer Israel yang dinilainya tidak proporsional.
"Sudah sejak lama Palestina menjadi kepentingan pokok dalam politik luar negeri Indonesia. Dukungan negara kita terhadap Palestina telah lama kita suarakan. Negara kita, yang sejak lama mendukung penuh kemerdekaan Palestina," kata Presiden saat berpidato Kepala Negara pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Dia mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.
Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.
"Aksi militer yang tidak hanya melanggar Hak Asasi Manusia, tetapi juga bertentangan dengan hukum internasional. Posisi Indonesia sudah sangat jelas terkait situasi di Jalur Gaza," katanya.
RI Ajukan Empat Langkah Wujudkan Perdamaian di Jalur Gaza
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengatakan, Pemerintah Indonesia dalam berbagai kesempatan telah mengajukan empat langkah utama untuk mewujudkan perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza.
Presiden mengaku telah berbicara melalui sambungan telepon dengan Sekjen PBB Ban Ki-moon dan saat ini Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa sedang berusaha mencari waktu untuk terwujudnya pembicaraan telepon antara Presiden SBY dan Presiden Amerika Serikat Barack Obama.
"Sebagaimana telah saya kemukakan dalam berbagai kesempatan, Indonesia menggarisbawahi empat hal menuju perdamaian dan keamanan di Jalur Gaza," kata Presiden SBY saat berpidato pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Dia mengatakan keempat langkah yang ditawarkan Indonesia adalah,
● Pertama, aksi militer Israel harus segera dihentikan.
● Kedua, gencatan senjata harus segera dicapai dengan pengawasan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB).
● Ketiga, aksi balas-membalas (cycle of violence) harus dicegah.
● Keempat, bantuan kemanusiaan kepada korban aksi militer, harus segera diberikan.
"Jika empat sasaran ini dapat dicapai, Indonesia ingin agar perundingan damai menuju terbentuknya Palestina sebagai negara yang merdeka dan berdaulat dapat segera dilanjutkan," kata Presiden.
Menurut dia, keempat posisi Indonesia itu telah disampaikan melalui pembicaraan telepon, pada 11 Juli 2014 kepada Presiden Iran Hassan Rouhani, dalam kapasitasnya sebagai Ketua Gerakan Non Blok.
"Alhamdulillah, Presiden Rouhani sangat setuju dengan posisi Indonesia menuju perdamaian dan keamanan di jalur Gaza," ujar dia.
Selain itu, kata Presiden, Pemerintah RI juga telah melakukan langkah-langkah diplomatik melalui berbagai forum, baik melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI) maupun organisasi PBB. Pada forum PBB, Indonesia telah menggalang kerja sama dengan berbagai negara sehingga terselenggara Sidang Darurat Dewan Keamanan PBB, pada 12 Juli 2014 lalu, yang menghasilkan keputusan mendesak kedua pihak yang bertikai untuk mencapai genjatan senjata.
"Kemarin sore, Selasa (15/7), saya mendengar berita dari berbagai media internasional terkait upaya mitra dekat kita, Mesir yang telah mengusulkan kesepakatan gencatan senjata antara Israel dan Hamas. Marilah kita berdoa, semoga kedua pihak yang bertikai dapat menerima usulan itu agar siklus kekerasan di jalur Gaza dapat segera diakhiri," kata Presiden.
Presiden Ajak Rakyat Indonesia Doakan Bangsa Palestina
Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) mengajak seluruh elemen bangsa di Tanah Air mendoakan bangsa Palestina agar segera lepas dari berbagai penderitaan menyusul serangan Israel.
Presiden mengatakan, di tengah khidmatnya peringatan Nuzulul Quran dan pelaksanaan ibadah puasa di bulan suci Ramadhan, rakyat Palestina justru sedang menghadapi cobaan berat.
Pada minggu kedua bulan Ramadhan, lanjutnya, tepatnya tanggal 8 Juli 2014, Israel mulai melancarkan aksi militer di Jalur Gaza, yang telah menyebabkan lebih dari 200 jiwa menjadi korban di kalangan rakyat Palestina.
"Marilah kita tingkatkan solidaritas bangsa kita untuk membantu perjuangan rakyat Palestina, mengurangi beban penderitaannya, dan membantu dengan segenap kemampuan kita," kata Presiden pada peringatan Nuzulul Quran Tahun 1435 Hijriah Tingkat Nasional di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/7).
Perayaan bertema "Spirit Al-Qur'an Dalam Kehidupan Berbangsa dan Bernegara" diisi hikmah Nuzulul Quran, yang disampaikan Guru Besar Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta, Prof Dr Ahmad Thib Raya.
Presiden yang hadir bersama Ibu Negara Ani Yudhoyono, didampingi Wapres Boediono dan Ibu Herawati Boediono serta sejumlah menteri Kabinet Indonesia Bersatu II.
Dia mengatakan, selain bangsa Palestina, bangsa Indonesia juga diharapkan dapat membangun solidaritas untuk membantu rakyat di Timur Tengah agar mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupannya.
"Saya mengajak kaum muslimin dan muslimat di seluruh Tanah Air untuk mendoakan saudara-saudara kita di Palestina agar segera lepas dari berbagai penderitaan. Demikian juga saudara-saudara kita di banyak negara di Timur Tengah juga segera mendapatkan ketenangan dan ketenteraman dalam kehidupannya," ujar Presiden. (nov)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.