Israel Lakukan Gencatan Senjata Sejumlah tentara Israel berada di sepanjang perbatasan Israel dengan Jalur Gaza pada tanggal 15 Juli 2014. (sumber: AFP Photo / Menahem Kahana)
Militer Israel mengatakan, militan Gaza telah menembakkan tiga roket ke Israel sejak batas waktu pemberlakuan gencatan senjata dimulai sesuai usulan Mesir.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Israel pada Selasa pagi menerima usulan Mesir untuk dilakukannya gencatan senjata. Namun, usulan Mesir itu ditolak penguasa Hamas di Gaza.
Berdasarkan proposal gencatan sejnata dari Mesir itu, peperangan dihentikan mulai pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Ternyata, militan Gaza menembakkan tiga roket ke tanah kosong dekat Ashkelon, bagian selatan Israel. Militer Israel menyebutkan, tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat serangan tiga roket itu.
AS Dukung Proposal Mesir untuk Gencatan Senjata di Gaza
Amerika Serikat menyambut baik rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir untuk mengakhiri pertempuran sengit antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza.
Juru bicara Gedung Putih Bernadette Meehan mengatakan, AS berharap rencana itu akan menenangkan kondisi di wilayah tersebut sesegera mungkin. Dia mengatakan, eskalasi yang terus meningkat sama sekali tidak akan menguntungkan baik Israel atau Palestina.
Meehan mengatakan, AS akan bekerja untuk mempromosikan kembali ke gencatan senjata yang dicapai pada tahun 2012.
Departemen Luar Negeri mengatakan, Menteri Luar Negeri John Kerry telah bekerja sama dengan para pemimpin Israel, Palestina, dan Mesir selama konflik terjadi. Kerry diharapkan tiba di kawasan itu Selasa (15/7).
Tawaran Mesir itu menandai tanda pertama dari upaya terobosan internasional untuk mengakhiri konflik. Hingga kini setidaknya 185 orang tewas karena pertempuran di Jalur Gaza. Kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka serius mempertimbangkan proposal Mesir tersebut.
Hamas Tolak Usulan Mesir
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, kelompok militan Palestina itu menolak usulan Mesir untuk gencatan senjata dengan Israel.
Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, berbicara beberapa saat setelah Israel menerima tawaran itu pada Selasa (15/7).
Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita AP bahwa "proposal ini tidak dapat diterima."
Sebelumnya, Mesir menyerukan rencana untuk mengakhiri konflik di Gaza, Selasa pagi. Rencana itu diikuti negosiasi untuk meringankan blokade perbatasan Gaza.
Wilayah itu telah berada di bawah blokade Mesir dan Israel sejak Hamas merebut Gaza pada tahun 2007.
Militer Israel mengatakan, militan Gaza telah menembakkan tiga roket ke Israel sejak batas waktu pemberlakuan gencatan senjata dimulai sesuai usulan Mesir.
Serangan itu terjadi tak lama setelah Israel pada Selasa pagi menerima usulan Mesir untuk dilakukannya gencatan senjata. Namun, usulan Mesir itu ditolak penguasa Hamas di Gaza.
Berdasarkan proposal gencatan sejnata dari Mesir itu, peperangan dihentikan mulai pukul 09.00 pagi waktu setempat.
Ternyata, militan Gaza menembakkan tiga roket ke tanah kosong dekat Ashkelon, bagian selatan Israel. Militer Israel menyebutkan, tidak ada korban jiwa dan kerusakan akibat serangan tiga roket itu.
AS Dukung Proposal Mesir untuk Gencatan Senjata di Gaza
Amerika Serikat menyambut baik rencana gencatan senjata yang diusulkan oleh Mesir untuk mengakhiri pertempuran sengit antara Israel dan militan Hamas di Jalur Gaza.
Juru bicara Gedung Putih Bernadette Meehan mengatakan, AS berharap rencana itu akan menenangkan kondisi di wilayah tersebut sesegera mungkin. Dia mengatakan, eskalasi yang terus meningkat sama sekali tidak akan menguntungkan baik Israel atau Palestina.
Meehan mengatakan, AS akan bekerja untuk mempromosikan kembali ke gencatan senjata yang dicapai pada tahun 2012.
Departemen Luar Negeri mengatakan, Menteri Luar Negeri John Kerry telah bekerja sama dengan para pemimpin Israel, Palestina, dan Mesir selama konflik terjadi. Kerry diharapkan tiba di kawasan itu Selasa (15/7).
Tawaran Mesir itu menandai tanda pertama dari upaya terobosan internasional untuk mengakhiri konflik. Hingga kini setidaknya 185 orang tewas karena pertempuran di Jalur Gaza. Kedua belah pihak mengatakan bahwa mereka serius mempertimbangkan proposal Mesir tersebut.
Hamas Tolak Usulan Mesir
Seorang pejabat senior Hamas mengatakan, kelompok militan Palestina itu menolak usulan Mesir untuk gencatan senjata dengan Israel.
Pejabat Hamas, Sami Abu Zuhri, berbicara beberapa saat setelah Israel menerima tawaran itu pada Selasa (15/7).
Abu Zuhri mengatakan kepada kantor berita AP bahwa "proposal ini tidak dapat diterima."
Sebelumnya, Mesir menyerukan rencana untuk mengakhiri konflik di Gaza, Selasa pagi. Rencana itu diikuti negosiasi untuk meringankan blokade perbatasan Gaza.
Wilayah itu telah berada di bawah blokade Mesir dan Israel sejak Hamas merebut Gaza pada tahun 2007.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.