Pesawat tempur militer yang akan turut serta dalam serangan udara pimpinan Arab Saudi. [Reuters] ♔
Arab Saudi menjatuhkan peti-peti berisi persenjataan kepada milisi Yaman pro-pemerintah dari udara. Upaya itu ditujukan sebagai bantuan untuk merebut kota Aden dari gerombolan pemberontak yang mendudukinya pada awal pekan.
Artileri, senapan penembak jitu, serta rompi antipeluru adalah sebagian perlengkapan yang dikirimkan.
“Persenjataan tersebut akan digunakan untuk menendang kelompok Houthi keluar dari Aden,” ujar Safwan Sultan, anggota milisi yang loyal kepada Hadi. “Bantuan lewat udara … akan terus berlanjut selama pihak Houthi masih berada di Aden. Kami akan terus melakukan perlawanan hingga mereka tumbang.”
Aden menjadi medan laga penting dalam konflik Yaman. Pertempuran untuk mengenyahkan para pemberontak Houthi bekingan Iran dari Aden menjadi hal krusial bagi pasukan pimpinan Arab Saudi untuk dapat mengembalikan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi ke istana.
Hadi melarikan diri dari Yaman lewat perairan pada 25 Maret setelah para pemberontak menguasai pelabuhan laut.
Dua pekan lalu, para pemberontak Houthi berhasil dipukul mundur dari sebagian besar wilayah pelabuhan setelah pasukan koalisi Arab Saudi melancarkan serangan udara. Tetapi, kondisi tersebut tidak berlangsung lama.
Para pemberontak mengatakan telah merebut istana presiden dari pasukan pro-Hadi pada Kamis silam. Namun, serangan Arab memaksa mereka hengkang. Pada Jumat petang, kelompok Houthi kembali menguasai kompleks istana dan wilayah strategis pelabuhan.
Juga pada Jumat, pesawat tempur Arab Saudi melancarkan serangan udara ke pos-pos pemberontak di pangkalan militer Pulau Mion. Lokasi ini adalah posisi strategis yang menghadap Selat Bab el Mandeb, jalur maritim yang melayani mayoritas perdagangan antara Eropa dan Asia.
Arab Saudi menjatuhkan peti-peti berisi persenjataan kepada milisi Yaman pro-pemerintah dari udara. Upaya itu ditujukan sebagai bantuan untuk merebut kota Aden dari gerombolan pemberontak yang mendudukinya pada awal pekan.
Artileri, senapan penembak jitu, serta rompi antipeluru adalah sebagian perlengkapan yang dikirimkan.
“Persenjataan tersebut akan digunakan untuk menendang kelompok Houthi keluar dari Aden,” ujar Safwan Sultan, anggota milisi yang loyal kepada Hadi. “Bantuan lewat udara … akan terus berlanjut selama pihak Houthi masih berada di Aden. Kami akan terus melakukan perlawanan hingga mereka tumbang.”
Aden menjadi medan laga penting dalam konflik Yaman. Pertempuran untuk mengenyahkan para pemberontak Houthi bekingan Iran dari Aden menjadi hal krusial bagi pasukan pimpinan Arab Saudi untuk dapat mengembalikan Presiden Abed Rabbo Mansour Hadi ke istana.
Hadi melarikan diri dari Yaman lewat perairan pada 25 Maret setelah para pemberontak menguasai pelabuhan laut.
Dua pekan lalu, para pemberontak Houthi berhasil dipukul mundur dari sebagian besar wilayah pelabuhan setelah pasukan koalisi Arab Saudi melancarkan serangan udara. Tetapi, kondisi tersebut tidak berlangsung lama.
Para pemberontak mengatakan telah merebut istana presiden dari pasukan pro-Hadi pada Kamis silam. Namun, serangan Arab memaksa mereka hengkang. Pada Jumat petang, kelompok Houthi kembali menguasai kompleks istana dan wilayah strategis pelabuhan.
Juga pada Jumat, pesawat tempur Arab Saudi melancarkan serangan udara ke pos-pos pemberontak di pangkalan militer Pulau Mion. Lokasi ini adalah posisi strategis yang menghadap Selat Bab el Mandeb, jalur maritim yang melayani mayoritas perdagangan antara Eropa dan Asia.
♔ wsj
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.