Agresi Tak Berhenti, Iran Kirim 2 Kapal Perang ke Teluk Yaman Iran kirim dua kapal perang ke Teluk Yaman di saat agresi Saudi dan koalisi Teluk belum berhenti. (AP/Fars)
Iran mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab, Yaman. Dua kapal perang dikirim Iran di saat agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap milisi Houthi di Yaman belum berhenti.
Dua kapal perang Iran yang dikirim ke perairan Yaman itu berasal dari Armada ke-34 Angkatan Laut Iran. Pengiriman dua kapal perang berlangsung Rabu waktu Yaman. Pegerakan dua kapal perang itu disiarkan stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV.
Kapal logistik Bushehr dan kapal perusak Alborz telah meninggalkan Kota Pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan menuju perairan Yaman. Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari mengkonfirmasi kebijakan militer Iran itu di sela-sela pengiriman dua kapal perang.
Pengiriman kapal perang Iran ke Teluk Aden secara politik ikut memanaskan konflik di Yaman. Sebab, Iran selama ini memprotes keras agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap Houthi di Yaman. Iran telah menyerukan dialog untuk merampungkan krisis di Yaman.
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” kata Sayyari, seperti dikutip Tehran Times, Kamis (9/4/2015).
Sayyari menekankan, bahwa misi Angkatan Laut Iran itu tetap menghormati hukum internasional. Dia juga menegaskan, langkah militer Iran itu juga untuk menjamin keamanan maritim Iran dari kapal-kapal bajak laut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Iran telah telah meningkatkan patroli di perairan internasional untuk melindungi rute laut dan memberikan jaminan keamanan bagi kapal pedagang dan kapal tanker.(mas)Kapal Perang Iran Tak Boleh ke Perairan Yaman Juru bicara koalisi Teluk, Brigjen Ahmed Asseri, melarang kapal perang Iran ke perairan Yaman. (Arab News)
Arab Saudi yang memimpin koalisi Teluk dalam agresi militer terhadap Houthi di Yaman menyatakan, bahwa dua kapal perang Iran tidak boleh masuk ke perairan teritorial Yaman.
Hal itu disampaikan juru bicara militer Saudi untuk operasi anti-Houthi di Yaman, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, seperti dikutip Al Arabiya, semalam (8/4/2015).
Jenderal Asseri mengatakan, kapal-kapal perang Iran hanya berhak berlayar di perairan internasional, bukan ke perairan teritorial Yaman. Asseri yang berbicara kepada wartawan di Riyadh, Rabu kemarin, merespons kebijakan militer Iran yang telah mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden.
Asseri menegaskan, selama misi “Operation Decisive Storm” koalisi Teluk di Yaman berlangsung, koalisi berhak untuk menanggapi setiap upaya Iran untuk mempersenjatai kelompok Houthi. Iran sendiri berkali-kali membantah, bahwa mereka mempersenjatai Houthi di Yaman. Pihak Teheran justru menyerukan dialog damai dan menentang intervensi militer asing di Yaman.
Media pemerintah Iran telah mengkonfirmasi bahwa kapal logistik Bushehr dan kapal perusak Alborz telah meninggalkan Kota Pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan menuju perairan Yaman. Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari, juga membenarkan pengiriman dua kapal perang itu.
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” kata Sayyari, seperti dikutip Tehran Times, Kamis (9/4/2015).
Meski Iran menentang agresi militer koalisi Teluk di Yaman,Sayyari tidak menjelaskan, apakah pengiriman dua kapal perang Iran itu untuk mengintervensi agresi koalisi Teluk terhadap Houthi di Yaman. Dia hanya menegaskan, bahwa misi kapal perang Iran itu untuk menjamin kepentingan maritim Iran dari kapal-kapal bajak laut.(mas)Hadi Dituding Lakukan Kejahatan Terhadap Keamanan Nasional Media-media lokal di Yaman menyebut, saat ini Kejaksaan Agung Yaman sedang melakukan investigasi terhadap Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi. [Reuters]
Media-media lokal di Yaman menyebut, saat ini Kejaksaan Agung Yaman sedang melakukan investigasi terhadap Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi. Presiden Yaman itu diduga melakukan kejahatan yang mengacam keamanan nasional negara tersebut.
"Jaksa Agung Yaman telah meluncurkan proses administratif terhadap Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi karena dicurigai melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional," bunyi laporan media Yaman, sepeti dilansir Sputnik pada Kamis (9/4/2015).
Selain Hadi, menurut laporan media setempat, beberapa pejabat tinggi Yaman juga akan turut diperiksa oleh pihak kejakasaan. Salah satu pejabat tinggi yang disebut-sebut masuk dalam pusaran kejahatan yang dilakukan oleh Hadi adalah mantan penasihat Presiden.
Hadi sendiri sampai saat ini dilaporkan masih bersembunyi di Arab Saudi. Dirinya melarikan diri ke Saudi tidak lama setelah koalisi Teluk mulai melakukan serangan sporadis terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
Sementara itu, di pekan kedua serangan yang dilakukan oleh koalisi Teluk, Iran dikabarkan mulai mulai turun tangan. Kabar ini muncul saat Iran mengirim dua kapal perang mereka ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab di Yaman.
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” ucap Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari.(esn)Saudi Lakukan Genosida di Yaman Khamenei menyatakan Saudi harusnya diseret ke pengadilan internasional atas apa yang mereka lakukan di Yaman. Foto:istimewa
Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei dengan tegas menyebut serangan yang dilakukan Arab Saudi di Yaman adalah sesuatu hal yang salah. Khamenei bahkan menyebut Saudi dan sekutunya memiliki indikasi melakukan genosida di Yaman.
Menurutnya, indikasi ini muncul karena banyaknya warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Khamenei menyatakan Saudi harusnya diseret ke pengadilan internasional atas apa yang mereka lakukan di Yaman.
"Agresi Arab Saudi terhadap Yaman, terhadap orang-orang Yaman yang tidak bersalah adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kejahatan dan masuk dalam kategori genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional." ucap Khamenei, seperti dilansir Reuters pada Kamis (9/4/2015).
Khamenei, dalam kesempatan yang sama juga menyatakan Saudi tidak akan pernah memenangkan pertempuran di Yaman. Alasannya, Suadi tidak hanya melawan Houthi atau milisi anti-Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, tapi juga melawan seluruh warga Yaman.
Iran sendiri dikabarkan mulai turun tangan dalam konflik yang terjadi di Yaman. Mereka dilaporkan telah mengirim dua kapal perang mereka ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab di Yaman.(esn)Iran dan Saudi Tegang, Amerika Mulai Bereaksi Menlu AS, John Kerry, menegaskan dukungan AS untuk Saudi yang sedang tegang dengan Iran. (Reuters)
Amerika Serikat (AS) mulai bereaksi dengan “pasang badan” untuk sekutunya, Arab Saudi, yang terlibat ketegangan dengan Iran terkait konflik di Yaman.
AS percaya, Iran telah memberikan dukungan untuk pasukan Houthi yang berupaya menggulingkan pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, posisi AS sangat jelas, yakni mendukung Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lain yang merasa terancam oleh Iran.
”Kami tidak mencari konfrontasi, tapi kami tidak akan menjauh dari sekutu dan sahabat kami, kebutuhan kita untuk berdiri dengan orang-orang yang merasa terancam sebagai konsekuensi dari pilihan yang mungkin dibuat oleh Iran,” kata Kerry dalam sebuah wawancara dengan PBS Newshour, semalam (9/4/2015).
Sebagai dukungan untuk Saudi dan koalisi Teluk yang sedang meluncurkan agresi militer terhadap Houthi di Yaman, AS mulai mempersiapkan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempurnya yang kemungkinan akan bergabung dalam agresi militer pimpinan Saudi.
Ketegangan Iran dan Arab Saudi, tampak dari pernyataan keras Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang mengutuk agresi Saudi di Yaman. Khamenei menuding Saudi dan koalisi Teluk melakukan genosida dalam konflik di Yaman. Sebab, agresi militer mereka memakan banyak korban warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Khamenei bahkan menyerukan agar Saudi diseret ke pengadilan kriminal internasional. ”Agresi Arab Saudi terhadap Yaman, terhadap orang-orang Yaman yang tidak bersalah adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kejahatan dan masuk dalam kategori genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional." ucap Khamenei, seperti dilansir Reuters.
Ketegangan berlanjut, dengan dilarangnya pesawat Iran masuk ke Saudi. Iran pun tak mau kalah. Mereka memanggil diplomat Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes keras atas agresi militer Saudi di Yaman, meski dengan dalih memerangi pemberontak Houthi.(mas)
Iran mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab, Yaman. Dua kapal perang dikirim Iran di saat agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap milisi Houthi di Yaman belum berhenti.
Dua kapal perang Iran yang dikirim ke perairan Yaman itu berasal dari Armada ke-34 Angkatan Laut Iran. Pengiriman dua kapal perang berlangsung Rabu waktu Yaman. Pegerakan dua kapal perang itu disiarkan stasiun televisi pemerintah Iran, Press TV.
Kapal logistik Bushehr dan kapal perusak Alborz telah meninggalkan Kota Pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan menuju perairan Yaman. Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari mengkonfirmasi kebijakan militer Iran itu di sela-sela pengiriman dua kapal perang.
Pengiriman kapal perang Iran ke Teluk Aden secara politik ikut memanaskan konflik di Yaman. Sebab, Iran selama ini memprotes keras agresi Arab Saudi dan koalisi Teluk terhadap Houthi di Yaman. Iran telah menyerukan dialog untuk merampungkan krisis di Yaman.
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” kata Sayyari, seperti dikutip Tehran Times, Kamis (9/4/2015).
Sayyari menekankan, bahwa misi Angkatan Laut Iran itu tetap menghormati hukum internasional. Dia juga menegaskan, langkah militer Iran itu juga untuk menjamin keamanan maritim Iran dari kapal-kapal bajak laut.
Dalam beberapa tahun terakhir, Angkatan Laut Iran telah telah meningkatkan patroli di perairan internasional untuk melindungi rute laut dan memberikan jaminan keamanan bagi kapal pedagang dan kapal tanker.(mas)Kapal Perang Iran Tak Boleh ke Perairan Yaman Juru bicara koalisi Teluk, Brigjen Ahmed Asseri, melarang kapal perang Iran ke perairan Yaman. (Arab News)
Arab Saudi yang memimpin koalisi Teluk dalam agresi militer terhadap Houthi di Yaman menyatakan, bahwa dua kapal perang Iran tidak boleh masuk ke perairan teritorial Yaman.
Hal itu disampaikan juru bicara militer Saudi untuk operasi anti-Houthi di Yaman, Brigadir Jenderal Ahmed Asseri, seperti dikutip Al Arabiya, semalam (8/4/2015).
Jenderal Asseri mengatakan, kapal-kapal perang Iran hanya berhak berlayar di perairan internasional, bukan ke perairan teritorial Yaman. Asseri yang berbicara kepada wartawan di Riyadh, Rabu kemarin, merespons kebijakan militer Iran yang telah mengirim dua kapal perang ke Teluk Aden.
Asseri menegaskan, selama misi “Operation Decisive Storm” koalisi Teluk di Yaman berlangsung, koalisi berhak untuk menanggapi setiap upaya Iran untuk mempersenjatai kelompok Houthi. Iran sendiri berkali-kali membantah, bahwa mereka mempersenjatai Houthi di Yaman. Pihak Teheran justru menyerukan dialog damai dan menentang intervensi militer asing di Yaman.
Media pemerintah Iran telah mengkonfirmasi bahwa kapal logistik Bushehr dan kapal perusak Alborz telah meninggalkan Kota Pelabuhan Bandar Abbas, Iran selatan menuju perairan Yaman. Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari, juga membenarkan pengiriman dua kapal perang itu.
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” kata Sayyari, seperti dikutip Tehran Times, Kamis (9/4/2015).
Meski Iran menentang agresi militer koalisi Teluk di Yaman,Sayyari tidak menjelaskan, apakah pengiriman dua kapal perang Iran itu untuk mengintervensi agresi koalisi Teluk terhadap Houthi di Yaman. Dia hanya menegaskan, bahwa misi kapal perang Iran itu untuk menjamin kepentingan maritim Iran dari kapal-kapal bajak laut.(mas)Hadi Dituding Lakukan Kejahatan Terhadap Keamanan Nasional Media-media lokal di Yaman menyebut, saat ini Kejaksaan Agung Yaman sedang melakukan investigasi terhadap Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi. [Reuters]
Media-media lokal di Yaman menyebut, saat ini Kejaksaan Agung Yaman sedang melakukan investigasi terhadap Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi. Presiden Yaman itu diduga melakukan kejahatan yang mengacam keamanan nasional negara tersebut.
"Jaksa Agung Yaman telah meluncurkan proses administratif terhadap Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi karena dicurigai melakukan kejahatan terhadap keamanan nasional," bunyi laporan media Yaman, sepeti dilansir Sputnik pada Kamis (9/4/2015).
Selain Hadi, menurut laporan media setempat, beberapa pejabat tinggi Yaman juga akan turut diperiksa oleh pihak kejakasaan. Salah satu pejabat tinggi yang disebut-sebut masuk dalam pusaran kejahatan yang dilakukan oleh Hadi adalah mantan penasihat Presiden.
Hadi sendiri sampai saat ini dilaporkan masih bersembunyi di Arab Saudi. Dirinya melarikan diri ke Saudi tidak lama setelah koalisi Teluk mulai melakukan serangan sporadis terhadap pemberontak Houthi di Yaman.
Sementara itu, di pekan kedua serangan yang dilakukan oleh koalisi Teluk, Iran dikabarkan mulai mulai turun tangan. Kabar ini muncul saat Iran mengirim dua kapal perang mereka ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab di Yaman.
“Armada ke-34 mengirim (dua kapal perang) untuk misi menjamin keamanan jalur pelayaran Iran dan melindungi kepentingan Republik Islam Iran di laut lepas,” ucap Komandan Angkatan Laut Iran, Laksamana Habibollah Sayyari.(esn)Saudi Lakukan Genosida di Yaman Khamenei menyatakan Saudi harusnya diseret ke pengadilan internasional atas apa yang mereka lakukan di Yaman. Foto:istimewa
Pemimpin Tertinggi Spiritual Iran, Ayatollah Ali Khamenei dengan tegas menyebut serangan yang dilakukan Arab Saudi di Yaman adalah sesuatu hal yang salah. Khamenei bahkan menyebut Saudi dan sekutunya memiliki indikasi melakukan genosida di Yaman.
Menurutnya, indikasi ini muncul karena banyaknya warga sipil, termasuk anak-anak dan wanita yang menjadi korban dalam serangan tersebut. Khamenei menyatakan Saudi harusnya diseret ke pengadilan internasional atas apa yang mereka lakukan di Yaman.
"Agresi Arab Saudi terhadap Yaman, terhadap orang-orang Yaman yang tidak bersalah adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kejahatan dan masuk dalam kategori genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional." ucap Khamenei, seperti dilansir Reuters pada Kamis (9/4/2015).
Khamenei, dalam kesempatan yang sama juga menyatakan Saudi tidak akan pernah memenangkan pertempuran di Yaman. Alasannya, Suadi tidak hanya melawan Houthi atau milisi anti-Presiden Abd Rabbuh Mansur Al-Hadi, tapi juga melawan seluruh warga Yaman.
Iran sendiri dikabarkan mulai turun tangan dalam konflik yang terjadi di Yaman. Mereka dilaporkan telah mengirim dua kapal perang mereka ke Teluk Aden dan Selat Bab al-Mandab di Yaman.(esn)Iran dan Saudi Tegang, Amerika Mulai Bereaksi Menlu AS, John Kerry, menegaskan dukungan AS untuk Saudi yang sedang tegang dengan Iran. (Reuters)
Amerika Serikat (AS) mulai bereaksi dengan “pasang badan” untuk sekutunya, Arab Saudi, yang terlibat ketegangan dengan Iran terkait konflik di Yaman.
AS percaya, Iran telah memberikan dukungan untuk pasukan Houthi yang berupaya menggulingkan pemerintah Presiden Yaman, Abed Rabbo Mansour Hadi.
Menteri Luar Negeri AS, John Kerry, mengatakan, posisi AS sangat jelas, yakni mendukung Arab Saudi dan negara-negara Timur Tengah lain yang merasa terancam oleh Iran.
”Kami tidak mencari konfrontasi, tapi kami tidak akan menjauh dari sekutu dan sahabat kami, kebutuhan kita untuk berdiri dengan orang-orang yang merasa terancam sebagai konsekuensi dari pilihan yang mungkin dibuat oleh Iran,” kata Kerry dalam sebuah wawancara dengan PBS Newshour, semalam (9/4/2015).
Sebagai dukungan untuk Saudi dan koalisi Teluk yang sedang meluncurkan agresi militer terhadap Houthi di Yaman, AS mulai mempersiapkan pengisian bahan bakar untuk pesawat tempurnya yang kemungkinan akan bergabung dalam agresi militer pimpinan Saudi.
Ketegangan Iran dan Arab Saudi, tampak dari pernyataan keras Pemimpin Tertinggi Iran, Ayatollah Ali Khamenei yang mengutuk agresi Saudi di Yaman. Khamenei menuding Saudi dan koalisi Teluk melakukan genosida dalam konflik di Yaman. Sebab, agresi militer mereka memakan banyak korban warga sipil, termasuk anak-anak dan perempuan.
Khamenei bahkan menyerukan agar Saudi diseret ke pengadilan kriminal internasional. ”Agresi Arab Saudi terhadap Yaman, terhadap orang-orang Yaman yang tidak bersalah adalah sebuah kesalahan. Ini adalah kejahatan dan masuk dalam kategori genosida yang dapat dituntut di pengadilan internasional." ucap Khamenei, seperti dilansir Reuters.
Ketegangan berlanjut, dengan dilarangnya pesawat Iran masuk ke Saudi. Iran pun tak mau kalah. Mereka memanggil diplomat Saudi di Teheran untuk menyampaikan protes keras atas agresi militer Saudi di Yaman, meski dengan dalih memerangi pemberontak Houthi.(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.