Pada periode 2015-2019 Puluhan Anoa produksi PT PINDAD dipercaya sebagai kendaraan tempur Kontingen Garuda [defense,pk] ★
Sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk pada 1945, upaya memelihara perdamaian dunia masih menjadi sorotan penting. Meningkatkan partisipasi dalam badan tersebut, Indonesia berkomitmen akan mengirimkan 4.000 personel penjaga perdamaian hingga 2019.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, Indonesia sebenarnya sudah mengirimkan sekitar 30 ribu pasukan perdamaian untuk misi PBB selama ini.
"Sejak perjuangan awal mula kemerdekaan, Indonesia selalu menjadi anggota aktif PBB, termasuk dalam upaya menjaga perdamaian. Sejak 1957, Indonesia sudah mengirimkan 30 ribu pasukan penjaga perdamaian untuk lebih dari 40 misi PBB," ujar Retno dalam pembukaan acara Peringatan Hari PBB ke-70 di Jakarta, Selasa (10/11).
Pada periode 2015-2019, Indonesia berkomitmen mengirimkan 4.000 personel penjaga perdamaian untuk misi perdamaian PBB.
Namun hingga kini, Indonesia baru mengirimkan sekitar 2.800 personel. "Kami yakin, pada 2019 sudah tercapai 4.000 personel, bahkan mungkin akan lebih," ucap Retno.
Secara keseluruhan, kini ada 125 ribu personel dari seluruh pelosok dunia yang mengemban tugas di 16 misi perdamaian PBB.
Indonesia masuk ke dalam daftar 12 besar negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian PBB terbesar dunia, bersanding dengan Perancis dan Amerika Serikat.
Selain upaya pemeliharaan perdamaian, Indonesia, menurut Retno, aktif pula di dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), dan HAM.
"Sejak 2011, kami aktif membantu menangani tingkat kemiskinan ekstrem di seluruh pelosok dunia," tutur Retno. "Kami turut membantu berbagai upaya kemanusiaan bekerja sama dengan badan-badan HAM PBB, yaitu masalah perubahan iklim, keberagaman, konflik bersenjata, radikalisme, hingga migrasi ireguler.” (stu)
Sejak Perserikatan Bangsa-Bangsa terbentuk pada 1945, upaya memelihara perdamaian dunia masih menjadi sorotan penting. Meningkatkan partisipasi dalam badan tersebut, Indonesia berkomitmen akan mengirimkan 4.000 personel penjaga perdamaian hingga 2019.
Menurut Menteri Luar Negeri, Retno LP Marsudi, Indonesia sebenarnya sudah mengirimkan sekitar 30 ribu pasukan perdamaian untuk misi PBB selama ini.
"Sejak perjuangan awal mula kemerdekaan, Indonesia selalu menjadi anggota aktif PBB, termasuk dalam upaya menjaga perdamaian. Sejak 1957, Indonesia sudah mengirimkan 30 ribu pasukan penjaga perdamaian untuk lebih dari 40 misi PBB," ujar Retno dalam pembukaan acara Peringatan Hari PBB ke-70 di Jakarta, Selasa (10/11).
Pada periode 2015-2019, Indonesia berkomitmen mengirimkan 4.000 personel penjaga perdamaian untuk misi perdamaian PBB.
Namun hingga kini, Indonesia baru mengirimkan sekitar 2.800 personel. "Kami yakin, pada 2019 sudah tercapai 4.000 personel, bahkan mungkin akan lebih," ucap Retno.
Secara keseluruhan, kini ada 125 ribu personel dari seluruh pelosok dunia yang mengemban tugas di 16 misi perdamaian PBB.
Indonesia masuk ke dalam daftar 12 besar negara penyumbang pasukan penjaga perdamaian PBB terbesar dunia, bersanding dengan Perancis dan Amerika Serikat.
Selain upaya pemeliharaan perdamaian, Indonesia, menurut Retno, aktif pula di dalam Tujuan Pembangunan Milenium (MDGs), dan HAM.
"Sejak 2011, kami aktif membantu menangani tingkat kemiskinan ekstrem di seluruh pelosok dunia," tutur Retno. "Kami turut membantu berbagai upaya kemanusiaan bekerja sama dengan badan-badan HAM PBB, yaitu masalah perubahan iklim, keberagaman, konflik bersenjata, radikalisme, hingga migrasi ireguler.” (stu)
♆ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.