Berawal dari Anoa, Pindad Lahirkan Panser BadakPanser Badak Pindad menembak jam 6 ☆
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI untuk misi di dalam dan luar negeri.
Tak berhenti sampai di situ, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertahanan ini, mengembangkan panser dengan senjata berat jenis canon. Panser ini diberi nama 'Badak'.
Beda dengan Anoa yang lebih diperuntukan untuk angkut personil dan dilengkapi senjata ringan, Panser 'Badak' dilengkapi senjata berat jenis canon 90 mm.
"Ini pengembangan dari Anoa ke Badak. Ini dilengkapi dengan senjata kaliber besar. Turret-nya ini kaliber 90 mm," kata Kepala Humas Pindad, Herdantono kepada detikFinance, Selasa (15/12/2015).
Konsep Panser badak mirip dengan tank namun bedanya ada di roda. "Badannya seperti tank, tapi ini roda ban. Tapi basic-nya memang panser," tambahnya.
Untuk pengembangan turret atau canon, Pindad menggandeng perusahaan pertahanan dari Belgia yakni CMI Defence. CMI dinilai memiliki kemampuan kelas dunia dalam memproduksi turret.
"Kita kerja sama teknologi nggak dari awal, ini ada skema ToT (Transfer of technology). Tujuannya dari kita awal selalu ketinggalan," jelasnya.
Saat di medan tempur, Panser Badak bisa menahan tembakan dengan amunisi 12,7 mm. Saat ini, Panser Badak sedang melalui proses uji untuk memperoleh sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat.
Rencananya, produksi massal dilakukan pada triwulan I-2016 setelah lolos sertifikasi.
Membedah Panser 'Badak' Made in Bandung Panser Badak Pindad menembak jam 12 ☆
PT Pindad (Persero) akan memproduksi panser kanon 90 mm bernama 'Badak' yang merupakan varian dari panser Anoa. Panser varian baru ini sudah melakukan uji tembak pekan lalu.
Perusahaan pelat merah ini akan mulai memproduksi massal Badak setelah mendapatkan sertifikasi. Diprediksi tahun depan Badak sudah mulai diproduksi.
Spesifikasi Panser Badak Infografis Panser Badak Pindad ☆
PT Pindad (Persero) memiliki kendaraan tempur jenis panser terbaru bernama Badak. Panser beroda 6 ini sedang dalam tahap sertifikasi, sebelum diproduksi massal pada triwulan I-2016.
Lalu apa saja spesifikasi panser karya putra-putri bangsa ini? Kepala Humas Pindad, Herdantono menyebut paser jenis ini memiliki canon kaliber 90 mm hasil kerja sama dengan perusahaan Belgia, CMI Defence.
CMI digandeng karena Pindad belum menguasai teknologi canon sehingga perlu mencari mitra untuk mempercepat program transfer tekhnologi.
"Kalau senjata disebutkan, kita dengan CMI," kata Hardantono kepada detikFinance, Selasa (15/12/2015).
Dari data yang dibuat oleh Pindad, badan Panser Badak terbuat dari lapisan baja yang mampu menahan tembakan amunisi kaliber 12,7 mm. Selain dilengkapi canon, Panser Badak juga dipasang machine gun kaliber 7,62 mm untuk mendukung operasi.
Saat dipakai dalam bertugas, panser dikendalikan oleh 3 orang crew. Dengan mesin diesel 6 silinder berkekuatan 340 tenaga kuda, panser ini mampu melesat hingga 90 kilometer (km) per jam dan mampu menempuh jarak operasi 600 km.
Spesfikasi lain, Panser Badak memiliki panjang 6 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,9 meter serta bobot 11 ton. [feb/ang]
PT Pindad (Persero) telah mengembangkan dan memproduksi panser roda 6 bernama Anoa 6X6. Panser yang laris manis ini telah dipakai oleh TNI untuk misi di dalam dan luar negeri.
Tak berhenti sampai di situ, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) bidang pertahanan ini, mengembangkan panser dengan senjata berat jenis canon. Panser ini diberi nama 'Badak'.
Beda dengan Anoa yang lebih diperuntukan untuk angkut personil dan dilengkapi senjata ringan, Panser 'Badak' dilengkapi senjata berat jenis canon 90 mm.
"Ini pengembangan dari Anoa ke Badak. Ini dilengkapi dengan senjata kaliber besar. Turret-nya ini kaliber 90 mm," kata Kepala Humas Pindad, Herdantono kepada detikFinance, Selasa (15/12/2015).
Konsep Panser badak mirip dengan tank namun bedanya ada di roda. "Badannya seperti tank, tapi ini roda ban. Tapi basic-nya memang panser," tambahnya.
Untuk pengembangan turret atau canon, Pindad menggandeng perusahaan pertahanan dari Belgia yakni CMI Defence. CMI dinilai memiliki kemampuan kelas dunia dalam memproduksi turret.
"Kita kerja sama teknologi nggak dari awal, ini ada skema ToT (Transfer of technology). Tujuannya dari kita awal selalu ketinggalan," jelasnya.
Saat di medan tempur, Panser Badak bisa menahan tembakan dengan amunisi 12,7 mm. Saat ini, Panser Badak sedang melalui proses uji untuk memperoleh sertifikasi dari Dinas Penelitian dan Pengembangan TNI Angkatan Darat.
Rencananya, produksi massal dilakukan pada triwulan I-2016 setelah lolos sertifikasi.
Membedah Panser 'Badak' Made in Bandung Panser Badak Pindad menembak jam 12 ☆
PT Pindad (Persero) akan memproduksi panser kanon 90 mm bernama 'Badak' yang merupakan varian dari panser Anoa. Panser varian baru ini sudah melakukan uji tembak pekan lalu.
Perusahaan pelat merah ini akan mulai memproduksi massal Badak setelah mendapatkan sertifikasi. Diprediksi tahun depan Badak sudah mulai diproduksi.
Spesifikasi Panser Badak Infografis Panser Badak Pindad ☆
PT Pindad (Persero) memiliki kendaraan tempur jenis panser terbaru bernama Badak. Panser beroda 6 ini sedang dalam tahap sertifikasi, sebelum diproduksi massal pada triwulan I-2016.
Lalu apa saja spesifikasi panser karya putra-putri bangsa ini? Kepala Humas Pindad, Herdantono menyebut paser jenis ini memiliki canon kaliber 90 mm hasil kerja sama dengan perusahaan Belgia, CMI Defence.
CMI digandeng karena Pindad belum menguasai teknologi canon sehingga perlu mencari mitra untuk mempercepat program transfer tekhnologi.
"Kalau senjata disebutkan, kita dengan CMI," kata Hardantono kepada detikFinance, Selasa (15/12/2015).
Dari data yang dibuat oleh Pindad, badan Panser Badak terbuat dari lapisan baja yang mampu menahan tembakan amunisi kaliber 12,7 mm. Selain dilengkapi canon, Panser Badak juga dipasang machine gun kaliber 7,62 mm untuk mendukung operasi.
Saat dipakai dalam bertugas, panser dikendalikan oleh 3 orang crew. Dengan mesin diesel 6 silinder berkekuatan 340 tenaga kuda, panser ini mampu melesat hingga 90 kilometer (km) per jam dan mampu menempuh jarak operasi 600 km.
Spesfikasi lain, Panser Badak memiliki panjang 6 meter, lebar 2,5 meter, tinggi 2,9 meter serta bobot 11 ton. [feb/ang]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.