Jenis Diesel Elektrik Kapal Selam Kilo Rusia Rostov on Don [eng.mil.ru]☆
Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ade Supandi mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan kajian terkait pembelian kapal selam. Dalam rencana strategis tiga tahun ini, AL memang berencana akan membeli kapal selam baru untuk keperluan penambahan Alutsista.
Ade mengatakan tahapan pembelian memang tak bisa cepat. Setidaknya butuh tiga tahun untuk bisa merealisasikan hal ini. Ade mengatakan,
☆ tahap pertama adalah tahap perencanaan spesifikasi kapal selam.
☆ Kedua, tahap perencanaan anggaran.
☆ Ketiga, tahap pembangunan.
Saat ini Ade bersama tim di Mabes TNI AL masih mengkaji setidaknya tiga pilihan jenis kapal selam.
♖ Pertama, kapal selam jenis Kilo keluaran Rusia.
♖ Kedua, kapal selam produksi Jerman dan
♖ Kapal selam jenis Chang Bogo dari Korea Selatan.
"Kita masih kaji. Namun, yang pasti spesifiknya kita butuh kapal selam tipe diesel elektrik," ujar Ade di Balai Samudra, Selasa (15/12).
Ade mengatakan ketika spesifikasi sudah dipilih maka tinggal menyesuaikan kondisi anggaran negara. Meski begitu, Ade tak menampik di dalam negeri memang ada pabrik untuk membuat kapal selam. Namun, terkait hal tersebut Ade mengembalikan lagi kepada pihak PT. PAL di Surabaya apakah siap atau tidak membuat itu.
Kepala Staff Angkatan Laut (KSAL), Laksamana Ade Supandi mengatakan pihaknya saat ini masih melakukan kajian terkait pembelian kapal selam. Dalam rencana strategis tiga tahun ini, AL memang berencana akan membeli kapal selam baru untuk keperluan penambahan Alutsista.
Ade mengatakan tahapan pembelian memang tak bisa cepat. Setidaknya butuh tiga tahun untuk bisa merealisasikan hal ini. Ade mengatakan,
☆ tahap pertama adalah tahap perencanaan spesifikasi kapal selam.
☆ Kedua, tahap perencanaan anggaran.
☆ Ketiga, tahap pembangunan.
Saat ini Ade bersama tim di Mabes TNI AL masih mengkaji setidaknya tiga pilihan jenis kapal selam.
♖ Pertama, kapal selam jenis Kilo keluaran Rusia.
♖ Kedua, kapal selam produksi Jerman dan
♖ Kapal selam jenis Chang Bogo dari Korea Selatan.
"Kita masih kaji. Namun, yang pasti spesifiknya kita butuh kapal selam tipe diesel elektrik," ujar Ade di Balai Samudra, Selasa (15/12).
Ade mengatakan ketika spesifikasi sudah dipilih maka tinggal menyesuaikan kondisi anggaran negara. Meski begitu, Ade tak menampik di dalam negeri memang ada pabrik untuk membuat kapal selam. Namun, terkait hal tersebut Ade mengembalikan lagi kepada pihak PT. PAL di Surabaya apakah siap atau tidak membuat itu.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.