✈️ Ilustrasi Pesawat Su 34 Rusia [defence talk]
Dua jet tempur Rusia Sukhoi Su-34 dilaporkan bertabrakan ketika di udara di kawasan Timur Jauh.
Menurut keterangan Kementerian Pertahanan dikutip Russian Today Jumat (18/1/2019), dua jet-pembom itu bertabrakan saat terbang di Laut Jepang.
Diketahui dua jet tempur itu "bersentuhan" sekitar 35 km dari pantai. "Saat itu, berlangsung misi terbang rutin, dan pesawat tak membawa senjata," tutur Kemenhan Rusia.
Sumber kepada TASS mengungkapkan, data awal menunjukkan insiden itu terjadi Terusan Tatar. Dua jet itu menghilang dari radar di Distrik Sovetsko-Gavansky.
Untungnya, kru Su-34 berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar, dan Moskwa segera menggelar operasi pencarian dan penyelamatan.
Pusat penyelamatan maritim Sakhan berujar, mereka mengerahkan pesawat Antonov An-12, helikopter Mi-8, dan kapal untuk mencari dua jet tempur itu.
Tim penyelamat berhasil mendeteksi adanya rakit penyelamat dan salah satu pilot Su-34 meski saat itu kondisi cuaca dilaporkan buruk.
Pilot itu masih hidup dan membuat "gerakan ringan" kepada tim pencari. Mereka segera mengangkatnya ke helikopter di mana kondisinya baik-baik saja.
Sebelum adanya konfirmasi dari kemenhan, media Rusia memberitakan fakta berbeda dengan mengutip sumber dari militer dan dinas darurat.
Kepada Interfax, seorang sumber menuturkan bahwa salah satu pesawat masih bisa terbang dan mencapai pangkalan dengan selamat.
Sementara sumber lain berkata hanya satu pesawat yang mengalami insiden. Segera setelah pilot pertama ditemukan, tim pencari menemukan lokasi pilot kedua dan menyelamatkannya.
Su-34 merupakan jet tempur sekaligus pembom jarak menengah yang bertugas bersama Angkatan Udara Rusia sejak pertengahan 2010.
Jet tempur itu bisa membawa berbagai macam senjata seperti bom pandu presisi maupun bermacam-macam varian rudal.
Dua jet tempur Rusia Sukhoi Su-34 dilaporkan bertabrakan ketika di udara di kawasan Timur Jauh.
Menurut keterangan Kementerian Pertahanan dikutip Russian Today Jumat (18/1/2019), dua jet-pembom itu bertabrakan saat terbang di Laut Jepang.
Diketahui dua jet tempur itu "bersentuhan" sekitar 35 km dari pantai. "Saat itu, berlangsung misi terbang rutin, dan pesawat tak membawa senjata," tutur Kemenhan Rusia.
Sumber kepada TASS mengungkapkan, data awal menunjukkan insiden itu terjadi Terusan Tatar. Dua jet itu menghilang dari radar di Distrik Sovetsko-Gavansky.
Untungnya, kru Su-34 berhasil menyelamatkan diri dengan kursi pelontar, dan Moskwa segera menggelar operasi pencarian dan penyelamatan.
Pusat penyelamatan maritim Sakhan berujar, mereka mengerahkan pesawat Antonov An-12, helikopter Mi-8, dan kapal untuk mencari dua jet tempur itu.
Tim penyelamat berhasil mendeteksi adanya rakit penyelamat dan salah satu pilot Su-34 meski saat itu kondisi cuaca dilaporkan buruk.
Pilot itu masih hidup dan membuat "gerakan ringan" kepada tim pencari. Mereka segera mengangkatnya ke helikopter di mana kondisinya baik-baik saja.
Sebelum adanya konfirmasi dari kemenhan, media Rusia memberitakan fakta berbeda dengan mengutip sumber dari militer dan dinas darurat.
Kepada Interfax, seorang sumber menuturkan bahwa salah satu pesawat masih bisa terbang dan mencapai pangkalan dengan selamat.
Sementara sumber lain berkata hanya satu pesawat yang mengalami insiden. Segera setelah pilot pertama ditemukan, tim pencari menemukan lokasi pilot kedua dan menyelamatkannya.
Su-34 merupakan jet tempur sekaligus pembom jarak menengah yang bertugas bersama Angkatan Udara Rusia sejak pertengahan 2010.
Jet tempur itu bisa membawa berbagai macam senjata seperti bom pandu presisi maupun bermacam-macam varian rudal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.