⍟ TNI AL sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakitKRI Semarang 594 [Masyhudi] ☆
PT PAL Indonesia menyerahkan Kapal perang Rumah Sakit jenis Landing Platform Dock (LPD) 124 dengan nama KRI Semarang pesanan TNI AL. Penyerahan dilakukan di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Senin (21/1).
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan, kapal yang diproduksi insan PAL Indonesia ini telah melalui tahap pengecekan dan serangkaian pengetesan yang ketat. Diyakininya, kapal tersebut akan mampu melengkapi armada militer multi tugas yang mampu mendukung tugas nonmiliter TNI AL.
"Setelah melalui tahapan 'sea trial' yang dilaksanakan tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan Commodorre Inspection, kapal ini telah teruji kualifikasinya," kata Budiman.
Budiman mengatakan, kapal perang rumah sakit ini proses pengerjaannya dilakukan selama 23 bulan dengan fasilitas dua kapal pengangkut kecil atau "Landing Craft Utility" (LCU) dan total daya angkut 700 penumpang. Kapal dengan nomor pembangunan W000298 ini dibangun atas kontak jual beli NO KTR/03/02-49/I/2017/Disadal memiliki kecepatan sebesar 16 Knot dengan mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW.
"Kapal ini mampu bertahan selama 30 hari di laut serta bisa mengangkut tiga helikopter, dan dua kapal LCVP, serta beberapa kendaraan tempur," ujar Budiman.
Dengan adanya tambahan satu kapal perang rumah sakit, melengkapi armada TNI AL yang sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakit, yakni KRI dr Soeharso (990).
PT PAL Indonesia menyerahkan Kapal perang Rumah Sakit jenis Landing Platform Dock (LPD) 124 dengan nama KRI Semarang pesanan TNI AL. Penyerahan dilakukan di Dermaga Divisi Kapal Niaga, PT PAL Indonesia, Kawasan Ujung Tanjung Perak, Surabaya, Senin (21/1).
Direktur Utama PT PAL Indonesia, Budiman Saleh mengatakan, kapal yang diproduksi insan PAL Indonesia ini telah melalui tahap pengecekan dan serangkaian pengetesan yang ketat. Diyakininya, kapal tersebut akan mampu melengkapi armada militer multi tugas yang mampu mendukung tugas nonmiliter TNI AL.
"Setelah melalui tahapan 'sea trial' yang dilaksanakan tiga hari, kemudian dilanjutkan dengan Commodorre Inspection, kapal ini telah teruji kualifikasinya," kata Budiman.
Budiman mengatakan, kapal perang rumah sakit ini proses pengerjaannya dilakukan selama 23 bulan dengan fasilitas dua kapal pengangkut kecil atau "Landing Craft Utility" (LCU) dan total daya angkut 700 penumpang. Kapal dengan nomor pembangunan W000298 ini dibangun atas kontak jual beli NO KTR/03/02-49/I/2017/Disadal memiliki kecepatan sebesar 16 Knot dengan mesin pendorong sebesar 2 x 2920 KW.
"Kapal ini mampu bertahan selama 30 hari di laut serta bisa mengangkut tiga helikopter, dan dua kapal LCVP, serta beberapa kendaraan tempur," ujar Budiman.
Dengan adanya tambahan satu kapal perang rumah sakit, melengkapi armada TNI AL yang sebelumnya hanya memiliki satu kapal perang rumah sakit, yakni KRI dr Soeharso (990).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.