Aparat Masih SiagaPersonel TNI terlibat baku tembak dengan Kelompok Kriminal Bersenjata di Puncak Jaya, satu anggota tewas. (ANTARA FOTO/Iwan Adisaputra) ●
Baku tembak terjadi antara personel TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terjadi di kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (18/1). Seorang personel TNI tewas dalam peristiwa tersebut.
Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi mengatakan hingga saat ini personelnya di lapangan masih disiagakan memonitor sejumlah anggota KKB yang terpencar pascaperistiwa baku tembak. Menurutnya, sebaran anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen itu masih tak jauh dari lokasi baku tembak.
"Koordinasi kami masih siap siaga, memonitor kemungkinan keberadaan mereka, jika sudah ditemukan, kami akan lakukan penindakan," kata Aidi dikutip dalam siaran CNN Indonesia TV, Sabtu (19/1).
Dalam sejumlah peristiwa baku tembak sebelumnya, kata Aidi, mereka akan berpencar melarikan diri. Nantinya, para anggota KKB akan menentukan satu titik tertentu untuk mereka kembali berkumpul.
"Mereka sudah hafal medan di sekitar Puncak Jaya," kata Aidi.
Dalam peristiwa tersebut, Aidi meyakini sekitar 4 hingga 5 anggota KKB juga gugur. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan karena tak ditemukan jenazah di sekitar lokasi.
"Tapi dari personel kami, meyakini ada korban tewas juga dari pihak KKB," terang Aidi.
Kontak senjata terjadi saat anggota TNI sedang mendistribusikan logistik, dan tiba-tiba diserang kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen hingga mencederai Pratu Makamu. Para anggota TNI ditembak dari arah atas bukit.
Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri, namun karena terlambat evakuasi menyebabkan yang bersangkutan meninggal. Aidi mengakui daerah Puncak Jaya memang menjadi zona merah keberadaan KKB selain Lanny Jaya, Nduga, dan Tembagapura
Sesaat setelah kontak anggota melakukan pembersihan di sekitar lokasi, ditemukan dua magasin laras panjang beserta amunisinya, dua tongkat komando yang diduga milik Lekagak Telenggen dan dokumen TPN/OPM.
Sementara itu, jenazah Pratu Makamu di evakuasi hari ini, Sabtu (19/1) ke Timika. "Pratu Makamu sudah dievakuasi ke Makassar dan disemayamkan di sana," kata Aidi. (ain)
Baku tembak terjadi antara personel TNI dengan kelompok kriminal bersenjata (KKB) Papua terjadi di kawasan Longsran Baganbaga, Distrik Yambi, Kabupaten Puncak Jaya, Jumat (18/1). Seorang personel TNI tewas dalam peristiwa tersebut.
Kapendam XVII Cenderawasih Kol Inf Muhamad Aidi mengatakan hingga saat ini personelnya di lapangan masih disiagakan memonitor sejumlah anggota KKB yang terpencar pascaperistiwa baku tembak. Menurutnya, sebaran anggota KKB pimpinan Lekagak Telenggen itu masih tak jauh dari lokasi baku tembak.
"Koordinasi kami masih siap siaga, memonitor kemungkinan keberadaan mereka, jika sudah ditemukan, kami akan lakukan penindakan," kata Aidi dikutip dalam siaran CNN Indonesia TV, Sabtu (19/1).
Dalam sejumlah peristiwa baku tembak sebelumnya, kata Aidi, mereka akan berpencar melarikan diri. Nantinya, para anggota KKB akan menentukan satu titik tertentu untuk mereka kembali berkumpul.
"Mereka sudah hafal medan di sekitar Puncak Jaya," kata Aidi.
Dalam peristiwa tersebut, Aidi meyakini sekitar 4 hingga 5 anggota KKB juga gugur. Kendati demikian, pihaknya belum dapat memastikan karena tak ditemukan jenazah di sekitar lokasi.
"Tapi dari personel kami, meyakini ada korban tewas juga dari pihak KKB," terang Aidi.
Kontak senjata terjadi saat anggota TNI sedang mendistribusikan logistik, dan tiba-tiba diserang kelompok KKB pimpinan Lekagak Telenggen hingga mencederai Pratu Makamu. Para anggota TNI ditembak dari arah atas bukit.
Pratu Makamu terkena tembakan di bagian paha kiri, namun karena terlambat evakuasi menyebabkan yang bersangkutan meninggal. Aidi mengakui daerah Puncak Jaya memang menjadi zona merah keberadaan KKB selain Lanny Jaya, Nduga, dan Tembagapura
Sesaat setelah kontak anggota melakukan pembersihan di sekitar lokasi, ditemukan dua magasin laras panjang beserta amunisinya, dua tongkat komando yang diduga milik Lekagak Telenggen dan dokumen TPN/OPM.
Sementara itu, jenazah Pratu Makamu di evakuasi hari ini, Sabtu (19/1) ke Timika. "Pratu Makamu sudah dievakuasi ke Makassar dan disemayamkan di sana," kata Aidi. (ain)
★ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.