✈ Merupakan pesawat kedua Pesawat kedua nomor M44-03 siap dikonversi PT DI [PT DI]
Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) konversi pesawat CN235-220 Military Transport menjadi CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Sebanyak 3 unit dari 6 unit pesawat CN235-220 milik TUDM dikonversi menjadi pesawat patroli maritim.
Pesawat pertama CN235-220 ini telah tiba di fasilitas produksi PTDI pada tanggal 8 September 2020, guna memulai proses konversi yang telah tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Pada hari ini, ditandatangani Berita Acara Serah Terima pesawat kedua CN235-220 yang juga akan menjalani konversi menjadi pesawat patroli maritim. Sedangkan pesawat ketiga CN235-220 dijadwalkan akan tiba di PTDI pada Januari 2021." kata Adi Prastowo, Manager Komunikasi Perusahaan & Promosi, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dalam siaran pers yang diterima Tribun, Jumat (2/10/2020).
PTDI bekerjasama dengan Integrated Surveillance and Defense, Inc (ISD) yang berkantor pusat di Wilsonville, Oregon, Amerika Serikat dalam menyediakan dan integrasi Mission Management Systems (MMS) untuk 3 unit pesawat CN235-220 milik TUDM, Malaysia.
Perangkat Mission Management Systems yang akan dipasangkan pada CN235-220 milik TUDM, Malaysia diantaranya FLIR (Forward Looking Infra Red) yaitu kamera yang dilengkapi dengan Infrared untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.
Belly Radome dimana dipasangkan Radar Dome di bagian bawah atau di bagian perut untuk menyimpan 360° Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
Tentera Udara Diraja Malaysia (TUDM) konversi pesawat CN235-220 Military Transport menjadi CN235-220 Maritime Patrol Aircraft (MPA).
Sebanyak 3 unit dari 6 unit pesawat CN235-220 milik TUDM dikonversi menjadi pesawat patroli maritim.
Pesawat pertama CN235-220 ini telah tiba di fasilitas produksi PTDI pada tanggal 8 September 2020, guna memulai proses konversi yang telah tertunda akibat pandemi Covid-19.
"Pada hari ini, ditandatangani Berita Acara Serah Terima pesawat kedua CN235-220 yang juga akan menjalani konversi menjadi pesawat patroli maritim. Sedangkan pesawat ketiga CN235-220 dijadwalkan akan tiba di PTDI pada Januari 2021." kata Adi Prastowo, Manager Komunikasi Perusahaan & Promosi, PT Dirgantara Indonesia (Persero) dalam siaran pers yang diterima Tribun, Jumat (2/10/2020).
PTDI bekerjasama dengan Integrated Surveillance and Defense, Inc (ISD) yang berkantor pusat di Wilsonville, Oregon, Amerika Serikat dalam menyediakan dan integrasi Mission Management Systems (MMS) untuk 3 unit pesawat CN235-220 milik TUDM, Malaysia.
Perangkat Mission Management Systems yang akan dipasangkan pada CN235-220 milik TUDM, Malaysia diantaranya FLIR (Forward Looking Infra Red) yaitu kamera yang dilengkapi dengan Infrared untuk mendeteksi dan mengklasifikasikan target serta mampu merekam situasi di sekitar wilayah terbang untuk evaluasi misi.
Belly Radome dimana dipasangkan Radar Dome di bagian bawah atau di bagian perut untuk menyimpan 360° Search Radar yang dapat mendeteksi target yang kecil sampai 200 NM (Nautical Mile) dan Automatic Identification System (AIS), sistem pelacakan otomatis untuk mengidentifikasi kapal, sehingga dapat diperoleh posisi objek yang mencurigakan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.