Tingkatkan Kemampuan Tempur Prajuritnya Ilustrasi Diponegoro class [TNI AL] ⚓️
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur para prajuritnya, TNI Angkatan Laut dalam hal ini Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal) membuat suatu terobosan dalam penelitian dan pengembangan simulator Combat Management System (CMS) KRI Kelas Diponegoro secara mandiri.
Demo prototipe dari produk ini, Rabu (27/1) dipaparkan Tim Dissenlekal dibawah Pimpinan Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Endarto Pantja I., S.T., M.T., dihadapan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., dan sejumlah pejabat utama Mabesal bertempat di Gedung Neptunus, Denma Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur.
Kadissenlekal mengatakan bahwa Salah satu teknologi pengendalian senjata yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi Combat Management System atau yang dikenal CMS. Teknologi CMS merupakan salah satu indikator kemampuan tempur kapal perang modern saat ini dengan mengintegrasikan antara sistem sensor dan senjata yang dikendalikan dalam suatu konsol yang dilengkapi dengan aplikasi manajemen pertempuran.
Ilustrasi pusat penembakan Kodikopsla Kodiklatal, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. [jabarpress] ⚓️
“Oleh karena itu, agar pengawak KRI aktif dan calon pengawak KRI dapat berlatih secara intensif guna mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur maka perlu dilengkapi dengan peralatan simulator CMS”, ujarnya.
Menurut Kadissenlekal teknologi CMS yang digunakan TNI AL saat ini mengalami lompatan teknologi yang cukup pesat sejak datangnya KRI kelas Diponegoro. CMS Baseline 1 produksi perusahaan Thales Naval Nederland yang bernama Tacticos (Tactical Information and Command System) yang semula digunakan telah disempurnakan menjadi Tacticos Baseline 2 yang telah diterapkan di KRI Kelas R.E. Martadinata.
Kadissenlekal menyadari, prototipe simulator CMS yang dihasilkan Timnya masih belum sempurna dan perlu pengembangan lebih lanjut. Namun ucapan terimakasih disampaikan kepada Wakasal yang telah memberikannya tantangan selaku Pembina Perwira Korps Elektronika untuk membuat terobosan-terobosan baru sehingga kedepan Perwira-perwira muda TNI Angkatan Laut dapat terus berkarya dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam memajukan TNI AL selaras dengan Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M., dalam membangun Sumber Daya Manusia TNI AL yang unggul. (Dinas Penerangan Angkatan Laut)
Dalam rangka mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur para prajuritnya, TNI Angkatan Laut dalam hal ini Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Dissenlekal) membuat suatu terobosan dalam penelitian dan pengembangan simulator Combat Management System (CMS) KRI Kelas Diponegoro secara mandiri.
Demo prototipe dari produk ini, Rabu (27/1) dipaparkan Tim Dissenlekal dibawah Pimpinan Kepala Dinas Materiel Senjata dan Elektronika Angkatan Laut (Kadissenlekal) Laksamana Pertama TNI Endarto Pantja I., S.T., M.T., dihadapan Wakil Kepala Staf Angkatan Laut (Wakasal) Laksamana Madya TNI Ahmadi Heri Purwono, S.E., M.M., dan sejumlah pejabat utama Mabesal bertempat di Gedung Neptunus, Denma Mabesal, Cilangkap Jakarta Timur.
Kadissenlekal mengatakan bahwa Salah satu teknologi pengendalian senjata yang berkembang pesat saat ini adalah teknologi Combat Management System atau yang dikenal CMS. Teknologi CMS merupakan salah satu indikator kemampuan tempur kapal perang modern saat ini dengan mengintegrasikan antara sistem sensor dan senjata yang dikendalikan dalam suatu konsol yang dilengkapi dengan aplikasi manajemen pertempuran.
Ilustrasi pusat penembakan Kodikopsla Kodiklatal, Paiton, Probolinggo, Jawa Timur. [jabarpress] ⚓️
“Oleh karena itu, agar pengawak KRI aktif dan calon pengawak KRI dapat berlatih secara intensif guna mempertahankan dan meningkatkan kemampuan tempur maka perlu dilengkapi dengan peralatan simulator CMS”, ujarnya.
Menurut Kadissenlekal teknologi CMS yang digunakan TNI AL saat ini mengalami lompatan teknologi yang cukup pesat sejak datangnya KRI kelas Diponegoro. CMS Baseline 1 produksi perusahaan Thales Naval Nederland yang bernama Tacticos (Tactical Information and Command System) yang semula digunakan telah disempurnakan menjadi Tacticos Baseline 2 yang telah diterapkan di KRI Kelas R.E. Martadinata.
Kadissenlekal menyadari, prototipe simulator CMS yang dihasilkan Timnya masih belum sempurna dan perlu pengembangan lebih lanjut. Namun ucapan terimakasih disampaikan kepada Wakasal yang telah memberikannya tantangan selaku Pembina Perwira Korps Elektronika untuk membuat terobosan-terobosan baru sehingga kedepan Perwira-perwira muda TNI Angkatan Laut dapat terus berkarya dalam menyumbangkan tenaga dan pikirannya dalam memajukan TNI AL selaras dengan Program Prioritas Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Yudo Margono, S.E.,M.M., dalam membangun Sumber Daya Manusia TNI AL yang unggul. (Dinas Penerangan Angkatan Laut)
⚓️ TNI AL
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.