Nanti Kayak SirkusKopassus
Sebagai salah satu satuan elite Tentara Nasional Indonesia (TNI), sangat wajar jika rakyat Indonesia berharap banyak kepada Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Oleh sebab itu, prajurit Korps Baret Merah ini harus senantiasa siaga dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejak berdiri pada 16 April 1952, Kopassus sudah menorehkan sejumlah prestasi dalam operasi militer baik di dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu, nama besar Kopassus sangat disegani tak hanya di kawasan Asia. Tetapi juga, diakui oleh banyak pasukan militer negara-negara maju.
Lewat pantauan VIVA Militer dari akun Youtube resmi tvOne, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang kala itu masih menjabat sebagai Panglima TNI, memberian pesan khusus untuk Kopassus.
Ya, saat itu Gatot tengah menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Kopassus ke-64, 17 April 2016, di Markas Komando Pasukan Khusus, CIjantung, Jakarta Timur.
Gatot menegaskan, sederet prestasi yang diketahui oleh masyarakat hanya sebagian kecil saja. Gatot juga memastikan, sebagai satuan elite dengan kualifikasi menjalankan misi secara senyap dan rahasia, maka Kopassus diharapkan tidak terlalu banyak tampil di media.
Lebih lanjut Gatot menyatakan, prajurit Kopassus harus senantiasa berlatih secara maksimal. Hal ini harus dilakukan agar saat mendapatkan tugas menjalankan misi khusus, prajurit Kopassus bisa berhasil.
"Kita sudah tahu prestasi-prestasi Kopassus, tetapi baru sedikit yang diketahui dan ini akan berlangsung terus. Jadi jangan mengharapkan Kopassus muncul di media dan sebagainya," ucap Gatot.
"Karena Kopassus tugasnya adalah berlatih, berlatih, berlatih, dan berlatih, untuk siap melaksanakan tugas-tugas khusus dan tidak boleh gagal," katanya.
Senada dengan Gatot, Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkumham), juga menyampaikan pesan yang sangat mendalam.
Seperti yang diketahui, Luhut juga adalah Purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat yang berasal dari satuan elite ini. Luhut bahkan menjadi pendiri dan komandan pertama Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus, yang terbentuk pada 1982.
Luhut memang berharap Kopassus akan terus berkembang menuju arah yang semakin baik. Namun demikian, Luhut menegaskan jika sebaiknya para prajurit Kopassus tidak perlu terlalu sering menunjukkan kekuatan dengan cara berdemonstrasi.
Dalam pandangannya, para prajurit Kopassus lebih baik menjaga sikap tenang dan membuktikan kapasitas dengan keberhasilan dalam menjalankan misi. Sebab jika terlalu banyak demonstrasi kekuatan, Luhut takut prajurit Kopassus dianggap sebagai pemain sirkus.
"Ya harapan akan tetap sukses dan tadi Panglima TNI menyampaikan Kopassus jangan banyak demo-demo. Jadi lebih banyak diam-diam, enggak usah demo-demo. Yang penting kalau operasi menang, nanti kayak sirkus lagi," ujar Luhut.
♖ Vivanews
Sebagai salah satu satuan elite Tentara Nasional Indonesia (TNI), sangat wajar jika rakyat Indonesia berharap banyak kepada Komando Pasukan Khusus (Kopassus). Oleh sebab itu, prajurit Korps Baret Merah ini harus senantiasa siaga dalam menjaga keamanan dan kedaulatan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
Sejak berdiri pada 16 April 1952, Kopassus sudah menorehkan sejumlah prestasi dalam operasi militer baik di dalam maupun luar negeri. Oleh sebab itu, nama besar Kopassus sangat disegani tak hanya di kawasan Asia. Tetapi juga, diakui oleh banyak pasukan militer negara-negara maju.
Lewat pantauan VIVA Militer dari akun Youtube resmi tvOne, Jenderal TNI Gatot Nurmantyo yang kala itu masih menjabat sebagai Panglima TNI, memberian pesan khusus untuk Kopassus.
Ya, saat itu Gatot tengah menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun Kopassus ke-64, 17 April 2016, di Markas Komando Pasukan Khusus, CIjantung, Jakarta Timur.
Gatot menegaskan, sederet prestasi yang diketahui oleh masyarakat hanya sebagian kecil saja. Gatot juga memastikan, sebagai satuan elite dengan kualifikasi menjalankan misi secara senyap dan rahasia, maka Kopassus diharapkan tidak terlalu banyak tampil di media.
Lebih lanjut Gatot menyatakan, prajurit Kopassus harus senantiasa berlatih secara maksimal. Hal ini harus dilakukan agar saat mendapatkan tugas menjalankan misi khusus, prajurit Kopassus bisa berhasil.
"Kita sudah tahu prestasi-prestasi Kopassus, tetapi baru sedikit yang diketahui dan ini akan berlangsung terus. Jadi jangan mengharapkan Kopassus muncul di media dan sebagainya," ucap Gatot.
"Karena Kopassus tugasnya adalah berlatih, berlatih, berlatih, dan berlatih, untuk siap melaksanakan tugas-tugas khusus dan tidak boleh gagal," katanya.
Senada dengan Gatot, Jenderal TNI (HOR) (Purn.) Luhut Binsar Panjaitan yang saat itu menjabat sebagai Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum dan Keamanan (Menkumham), juga menyampaikan pesan yang sangat mendalam.
Seperti yang diketahui, Luhut juga adalah Purnawirawan Perwira Tinggi (Pati) TNI Angkatan Darat yang berasal dari satuan elite ini. Luhut bahkan menjadi pendiri dan komandan pertama Detasemen 81 (Penanggulangan Teror) atau Sat-81/Gultor Kopassus, yang terbentuk pada 1982.
Luhut memang berharap Kopassus akan terus berkembang menuju arah yang semakin baik. Namun demikian, Luhut menegaskan jika sebaiknya para prajurit Kopassus tidak perlu terlalu sering menunjukkan kekuatan dengan cara berdemonstrasi.
Dalam pandangannya, para prajurit Kopassus lebih baik menjaga sikap tenang dan membuktikan kapasitas dengan keberhasilan dalam menjalankan misi. Sebab jika terlalu banyak demonstrasi kekuatan, Luhut takut prajurit Kopassus dianggap sebagai pemain sirkus.
"Ya harapan akan tetap sukses dan tadi Panglima TNI menyampaikan Kopassus jangan banyak demo-demo. Jadi lebih banyak diam-diam, enggak usah demo-demo. Yang penting kalau operasi menang, nanti kayak sirkus lagi," ujar Luhut.
♖ Vivanews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.