★ Rantis Maung 4x4 produksi Pindad
Tak hanya akan membuat versi sipil, PT Pindad (Persero) juga sedang memantau peluang ekspor Maung 4x4. Kendaraan taktis ringan (rantis) asal Bandung, Jawa Barat, tersebut rupanya sudah mulai dilirik negara tetangga.
Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad mengatakan, sudah ada beberapa negara yang menanyakan Maung. Mulai dari spesifikasi sampai kemampuannya sebagai kendaraan militer.
"Sudah lumayan banyak, beberapa negara sudah ada yang tanya, bahkan sempat berkunjung ke kami (Pindad) untuk melihat Maung ini. Sejauh ini mereka tertarik, sudah minta spesifikasinya juga," ucap Abraham kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.
Menurut Abraham, dari beberapa rekanan negara yang tertarik, salah satunya yang langsung berkunjung dan rutin menjalin komunikasi terkait Maung adalah Bangladesh.
Namun demikian, Abraham mengakui bila untuk melakukan ekspor memang perlu pemantapan diri. Terutama terkait masalah produksi, komponen, dan paling krusial adalah mesin.
Seperti diketahui, Pindad sendiri belum memproduski mesin. Sementara Maung yang ada saat ini, mengaplikasi jantung pacu milik Toyota Hilux, lengkap bersama sistem transmisi dan penggerak rodanya.
Kondisi tersebut menjadi krusial, karena bila sudah dibuka untuk umum, apalagi menerima ekspor, otomatis kebutuhan mesin akan meningkat drastis seiring volume permintaan. Bila dari pihak penyuplai mesin stoknya tidak banyak, maka bisa menjadi dilema.
"Masalah utama itu memang mesin, jadi sejauh ini kami belum berani lantaran nanti malah salah langkah. Namun demikian, kami membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan pabrikan otomotif yang tentunya untuk jangka panjang," ucap Abraham.
"Sejauh ini kami sudah coba beberapa mesin, di luar Hilux, kita pakai punya Tata, Isuzu, lalu Ford. Jadi bila ada pihak yang bersedia kerja sama dengan kami, kita akan sambut, karena masalah utamanya itu memang mesin," kata dia.
Tak hanya akan membuat versi sipil, PT Pindad (Persero) juga sedang memantau peluang ekspor Maung 4x4. Kendaraan taktis ringan (rantis) asal Bandung, Jawa Barat, tersebut rupanya sudah mulai dilirik negara tetangga.
Abraham Mose, Direktur Utama PT Pindad mengatakan, sudah ada beberapa negara yang menanyakan Maung. Mulai dari spesifikasi sampai kemampuannya sebagai kendaraan militer.
"Sudah lumayan banyak, beberapa negara sudah ada yang tanya, bahkan sempat berkunjung ke kami (Pindad) untuk melihat Maung ini. Sejauh ini mereka tertarik, sudah minta spesifikasinya juga," ucap Abraham kepada Kompas.com, beberapa hari lalu.
Menurut Abraham, dari beberapa rekanan negara yang tertarik, salah satunya yang langsung berkunjung dan rutin menjalin komunikasi terkait Maung adalah Bangladesh.
Namun demikian, Abraham mengakui bila untuk melakukan ekspor memang perlu pemantapan diri. Terutama terkait masalah produksi, komponen, dan paling krusial adalah mesin.
Seperti diketahui, Pindad sendiri belum memproduski mesin. Sementara Maung yang ada saat ini, mengaplikasi jantung pacu milik Toyota Hilux, lengkap bersama sistem transmisi dan penggerak rodanya.
Kondisi tersebut menjadi krusial, karena bila sudah dibuka untuk umum, apalagi menerima ekspor, otomatis kebutuhan mesin akan meningkat drastis seiring volume permintaan. Bila dari pihak penyuplai mesin stoknya tidak banyak, maka bisa menjadi dilema.
"Masalah utama itu memang mesin, jadi sejauh ini kami belum berani lantaran nanti malah salah langkah. Namun demikian, kami membuka diri untuk menjalin kerja sama dengan pabrikan otomotif yang tentunya untuk jangka panjang," ucap Abraham.
"Sejauh ini kami sudah coba beberapa mesin, di luar Hilux, kita pakai punya Tata, Isuzu, lalu Ford. Jadi bila ada pihak yang bersedia kerja sama dengan kami, kita akan sambut, karena masalah utamanya itu memang mesin," kata dia.
★ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.