➶ Produksi RudalIlustrasi sistem pertahanan rudal Patriot Amerika Serikat. [Foto/US Army] ★
Australia akan memproduksi rudal di bawah perjanjian kerja sama dengan Amerika Serikat senilai 1 miliar dolar Australia atau setara Rp 11 triliun.
Kementerian Pertahanan Australia menyatakan bahwa saat ini, mereka sedang mencari "rekan strategis industri" yang akan menjalin kontrak untuk mengoperasikan manufaktur rudal tersebut.
ABC melaporkan bahwa sederet perusahaan masuk daftar pihak yang berpotensi memenangkan kontrak ini, di antaranya Raytheon Australia, Lockheed Martin Australia, Konsberg, dan BAE System Australia.
Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama erat dengan AS dalam pengembangan proyek rudal ini.
"[Proyek ini] mendukung keperluan Australia dan peningkatan kebutuhan rekan militer terpenting kami [AS]," ujar Dutton seperti dikutip The Straits Times.
Dutton kemudian menyatakan bahwa pemerintah akan menggelontorkan dana US$ 270 miliar selama 10 tahun ke depan untuk proyek pertahanan tersebut.
Menteri Perindustrian Australia, Melisa Price, mengatakan bahwa secara domestik, proyek rudal ini akan memperkaya teknologi persenjataan negara, yang selama ini sudah memiliki rudal Nulka, juga pabrik bahan peledak di Benalla dan Mulwala.
"Berdasarkan perkiraan industri pertahanan, proyek baru nasional ini dapat bernilai $40 miliar di produksi lokal dan ekspor dalam 20 tahun ke depan," katanya.
Selain itu, proyek ini juga diperkirakan akan menambah 2.000 lapangan pekerjaan baru di lokasi berbeda. (has/ayp)
Australia akan memproduksi rudal di bawah perjanjian kerja sama dengan Amerika Serikat senilai 1 miliar dolar Australia atau setara Rp 11 triliun.
Kementerian Pertahanan Australia menyatakan bahwa saat ini, mereka sedang mencari "rekan strategis industri" yang akan menjalin kontrak untuk mengoperasikan manufaktur rudal tersebut.
ABC melaporkan bahwa sederet perusahaan masuk daftar pihak yang berpotensi memenangkan kontrak ini, di antaranya Raytheon Australia, Lockheed Martin Australia, Konsberg, dan BAE System Australia.
Menteri Pertahanan Australia, Peter Dutton, mengatakan bahwa pihaknya akan bekerja sama erat dengan AS dalam pengembangan proyek rudal ini.
"[Proyek ini] mendukung keperluan Australia dan peningkatan kebutuhan rekan militer terpenting kami [AS]," ujar Dutton seperti dikutip The Straits Times.
Dutton kemudian menyatakan bahwa pemerintah akan menggelontorkan dana US$ 270 miliar selama 10 tahun ke depan untuk proyek pertahanan tersebut.
Menteri Perindustrian Australia, Melisa Price, mengatakan bahwa secara domestik, proyek rudal ini akan memperkaya teknologi persenjataan negara, yang selama ini sudah memiliki rudal Nulka, juga pabrik bahan peledak di Benalla dan Mulwala.
"Berdasarkan perkiraan industri pertahanan, proyek baru nasional ini dapat bernilai $40 miliar di produksi lokal dan ekspor dalam 20 tahun ke depan," katanya.
Selain itu, proyek ini juga diperkirakan akan menambah 2.000 lapangan pekerjaan baru di lokasi berbeda. (has/ayp)
➶ CNN
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.