♞Kegiatan belajar mengoperasikan Tank Leopard 2A4 di Ruang Simulator Leopard Pusdikkav Padalarang Jawa Barat pada Jumat (26/3/2021). [Tribunnews] ★
Jika kita berkunjung ke kompleks Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Pussenkav Komando Kodiklat Angkatan Darat banyak hal menarik yang bisa ditemukan.
Satu di antaranya adalah gedung simulator Tank Leopard 2A4 yang berada di dalam kompleks sekolahnya para Prajurit Baret Hitam tersebut.
Di dalam gedung tersebut terdapat dua ruangan utama.
Pertama adalah ruang simulator Leopard Gunnery Skill Trainer (LGST), tempat di mana para prajurit Kavaleri dari seluruh Indonesia belajar menembakkan meriam Tank Leopard.
Kedua adalah ruang Driver Training Simulator (DTS) 2A4.
Di ruang pertama tersebut tampak sebuah meja dikendalikan oleh instruktur dengan enam layar LCD.
Masing-masing LCD tersebut menampilkan di antaranya pembidik utama, pembidik komandan tank, dan siswa yang tengah memegang kendali simulator meriam tank.
Di atas meja tersebut juga tampak sebuah tuas pengendali, keyboard, mouse komputer, serta peralatan elektronik lain yang terhubung dengan simulator.
Dari meja tersebut instruktur kemudian mengarahkan siswa yang berada di dalam kabin simulator untuk melakukan penembakan terhadap target yang telah ditentukan.
Di dalam kabin simulator yang berbentuk menyerupai kabin Tank Leopard 2A4.
Terdapat dua orang siswa yang berlatih di dalam kabin tersebut.
Dari luar kabin terdengar instruksi-instruksi pelatih dan suara ledakan meriam yang dikeluarkan oleh pengeras suara.
Menggunakan alat tersebut para siswa dilatih untuk menjadi Komandan Kendaraan (Danran), Petembak, dan Loader Leopard 2A4.
Danton 3 Kompi Tank Dendemlat Letda Kav Gamas Putra Adi yang tengah mendampingi peserta Press Tour Dispenad menjelaskan ada empat materi tahapan yang dilatihkan menggunakan LGST kepada siswa.
Empat materi tersebut yakni Firing Static to Static Target, Static to Moving Target, Moving to Static Target, dan Moving to Moving Target.
Untuk menguasai seluruh tahapan tersebut, kata Gamas, biasanya para siswa membutuhkan waktu satu setengah bulan hanya untuk menembak menggunakan alat yang didatangkan pada 2016 tersebut.
"Untuk latihan satu sesi kita biasanya 15 menit," kata Gamas di Ruang Simulator Leopard Pusdikkav Padalarang Jawa Barat pada Jumat (26/3/2021).
Sementara itu, di sisi lain ruangan simulator petembak ada ruangan simulator mengendarai Tank Leopard 2A4.
Ruangan simulator pengemudi tersebut tidak tampak jauh berbeda dengan ruangan simulator petembak.
Perbedaannya ada pada sejumlah tampilan layar yang dikendalikan instruktur.
Di layar tersebut instruktur bisa mengatur skenario berupa jalur dan medan yang harus dilalui oleh siswa di simulator mulai dari yang termudah hingga tersulit.
Guru militer otomotif yang membidangi mengemudi kendaraan tempur Lettu Kav Tony Sulistiono menjelaskan sejumlah tahapan yang harus dijalani oleh para siswa untuk bisa mengemudi Tank Leopard 2A4.
Tony menjelaskan tahapan pertama adalah para siswa harus belajar teori mengemudi tank selama satu pekan pertama.
Kedua, kata dia, para siswa kemudian akan belajar di simulator tersebut selama satu pekan berikutnya.
Setelah para siswa dianggap telah menguasai keduanya, mereka kemudian akan diajari mengemudi langsung Tank Leopard 2A4 tanpa meriam di Pusdikkav.
"Untuk siswa bisa mengemudi itu waktunya dua bulan. Satu minggu teori. Satu minggu di simulator. Baru nanti di situ (di Tank Leopard khusus latihan mengemudi) kan beda itu tidak ada canonnya," kata Tony.
Jika kita berkunjung ke kompleks Pusat Pendidikan Kavaleri (Pusdikkav) Pussenkav Komando Kodiklat Angkatan Darat banyak hal menarik yang bisa ditemukan.
Satu di antaranya adalah gedung simulator Tank Leopard 2A4 yang berada di dalam kompleks sekolahnya para Prajurit Baret Hitam tersebut.
Di dalam gedung tersebut terdapat dua ruangan utama.
Pertama adalah ruang simulator Leopard Gunnery Skill Trainer (LGST), tempat di mana para prajurit Kavaleri dari seluruh Indonesia belajar menembakkan meriam Tank Leopard.
Kedua adalah ruang Driver Training Simulator (DTS) 2A4.
Di ruang pertama tersebut tampak sebuah meja dikendalikan oleh instruktur dengan enam layar LCD.
Masing-masing LCD tersebut menampilkan di antaranya pembidik utama, pembidik komandan tank, dan siswa yang tengah memegang kendali simulator meriam tank.
Di atas meja tersebut juga tampak sebuah tuas pengendali, keyboard, mouse komputer, serta peralatan elektronik lain yang terhubung dengan simulator.
Dari meja tersebut instruktur kemudian mengarahkan siswa yang berada di dalam kabin simulator untuk melakukan penembakan terhadap target yang telah ditentukan.
Di dalam kabin simulator yang berbentuk menyerupai kabin Tank Leopard 2A4.
Terdapat dua orang siswa yang berlatih di dalam kabin tersebut.
Dari luar kabin terdengar instruksi-instruksi pelatih dan suara ledakan meriam yang dikeluarkan oleh pengeras suara.
Menggunakan alat tersebut para siswa dilatih untuk menjadi Komandan Kendaraan (Danran), Petembak, dan Loader Leopard 2A4.
Danton 3 Kompi Tank Dendemlat Letda Kav Gamas Putra Adi yang tengah mendampingi peserta Press Tour Dispenad menjelaskan ada empat materi tahapan yang dilatihkan menggunakan LGST kepada siswa.
Empat materi tersebut yakni Firing Static to Static Target, Static to Moving Target, Moving to Static Target, dan Moving to Moving Target.
Untuk menguasai seluruh tahapan tersebut, kata Gamas, biasanya para siswa membutuhkan waktu satu setengah bulan hanya untuk menembak menggunakan alat yang didatangkan pada 2016 tersebut.
"Untuk latihan satu sesi kita biasanya 15 menit," kata Gamas di Ruang Simulator Leopard Pusdikkav Padalarang Jawa Barat pada Jumat (26/3/2021).
Sementara itu, di sisi lain ruangan simulator petembak ada ruangan simulator mengendarai Tank Leopard 2A4.
Ruangan simulator pengemudi tersebut tidak tampak jauh berbeda dengan ruangan simulator petembak.
Perbedaannya ada pada sejumlah tampilan layar yang dikendalikan instruktur.
Di layar tersebut instruktur bisa mengatur skenario berupa jalur dan medan yang harus dilalui oleh siswa di simulator mulai dari yang termudah hingga tersulit.
Guru militer otomotif yang membidangi mengemudi kendaraan tempur Lettu Kav Tony Sulistiono menjelaskan sejumlah tahapan yang harus dijalani oleh para siswa untuk bisa mengemudi Tank Leopard 2A4.
Tony menjelaskan tahapan pertama adalah para siswa harus belajar teori mengemudi tank selama satu pekan pertama.
Kedua, kata dia, para siswa kemudian akan belajar di simulator tersebut selama satu pekan berikutnya.
Setelah para siswa dianggap telah menguasai keduanya, mereka kemudian akan diajari mengemudi langsung Tank Leopard 2A4 tanpa meriam di Pusdikkav.
"Untuk siswa bisa mengemudi itu waktunya dua bulan. Satu minggu teori. Satu minggu di simulator. Baru nanti di situ (di Tank Leopard khusus latihan mengemudi) kan beda itu tidak ada canonnya," kata Tony.
♞ Tribunnews
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.