📡 Radar 3D AlborzRadar baru 3D Alborz produksi Iran [Yuri Lyamin Twitter]
Iran memperkenalkan sistem persenjataan barunya radar 3D Alborz yang mampu mencegat dan mendeteksi target siluman jarak jauh atau ancaman udara kecil seperti UAV (Unmanned Aerial Vehicles).
Pada awal bulan ini, militer Iran menampilkan radar baru, dimana peluncurannya dihadiri Komandan pasukan pertahanan udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard.
Selama bertahun-tahun, Iran telah menginvestasikan waktu dan uang untuk merancang dan mengembangkan produksi teknologi peralatan militer secara lokal setelah diembargo Amerika Serikat berserta sekutunya maupun tekanan dari PBB.
Setelah di embargo berbagai negara, Iran terus meningkatkan kemampuan militernya dengan berbagai perangkat keras militer, dan memperkuat industri pertahanan secara mandiri maupun kerjasama secara rahasia. Diketahui umum, selama ini Iran mendapat bantuan asisten dari China dan Korea Utara.
Radar 3D Alborz telah dikembangkan untuk memberikan kemampuan mendeteksi target jarak jauh. Dan dapat mendeteksi target terbang pada ketinggian rendah dan memiliki jangkauan maksimum 280 mil (450 km).
Mengutip berita resmi News Agency Mehr, kemampuan lain dari 3D Alborz, dapat melacak hingga 300 target secara bersamaan.
Sistem komando dan kontrol 'Borhan' sebagai pendukung radar, akan menyediakan data langsung kepada komandan lapangan, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan berdasarkan informasi yang diterima.
Sistem juga memiliki kemampuan mendeteksi dan memproses data yang efektif, dan tahan dari gangguan elektronik.
Dengan kehadiran radar ini yang akan diproduksi industri pertahanan lokal, tentunya memperkuat pertahanan militer Iran kedepan.
📡 Garuda Militer
Iran memperkenalkan sistem persenjataan barunya radar 3D Alborz yang mampu mencegat dan mendeteksi target siluman jarak jauh atau ancaman udara kecil seperti UAV (Unmanned Aerial Vehicles).
Pada awal bulan ini, militer Iran menampilkan radar baru, dimana peluncurannya dihadiri Komandan pasukan pertahanan udara Iran, Brigadir Jenderal Alireza Sabahifard.
Selama bertahun-tahun, Iran telah menginvestasikan waktu dan uang untuk merancang dan mengembangkan produksi teknologi peralatan militer secara lokal setelah diembargo Amerika Serikat berserta sekutunya maupun tekanan dari PBB.
Setelah di embargo berbagai negara, Iran terus meningkatkan kemampuan militernya dengan berbagai perangkat keras militer, dan memperkuat industri pertahanan secara mandiri maupun kerjasama secara rahasia. Diketahui umum, selama ini Iran mendapat bantuan asisten dari China dan Korea Utara.
Radar 3D Alborz telah dikembangkan untuk memberikan kemampuan mendeteksi target jarak jauh. Dan dapat mendeteksi target terbang pada ketinggian rendah dan memiliki jangkauan maksimum 280 mil (450 km).
Mengutip berita resmi News Agency Mehr, kemampuan lain dari 3D Alborz, dapat melacak hingga 300 target secara bersamaan.
Sistem komando dan kontrol 'Borhan' sebagai pendukung radar, akan menyediakan data langsung kepada komandan lapangan, untuk memungkinkan mereka membuat keputusan berdasarkan informasi yang diterima.
Sistem juga memiliki kemampuan mendeteksi dan memproses data yang efektif, dan tahan dari gangguan elektronik.
Dengan kehadiran radar ini yang akan diproduksi industri pertahanan lokal, tentunya memperkuat pertahanan militer Iran kedepan.
📡 Garuda Militer
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.