(detik) ★
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menhan Republik Kongo Jean Pierre Bemba Gombo menandatangani perjanjian kerja sama. Kerja sama ini meliputi bidang pertahanan, termasuk di industri pertahanan.
"Hari ini kami Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah mendapat kehormatan menerima kunjungan dari Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan urusan veteran dari Republik Demokratik Kongo. Setelah membahas banyak hal mereka menyampaikan keinginan kerja sama di bidang pertahanan secara garis besar, terutama pertukaran pejabat, pendidikan, dan latihan," kata Prabowo saat konferensi pers di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Prabowo mengatakan Jean Pierre meminta Indonesia menerima perwira muda, kader, hingga siswa dari Kongo untuk dapat belajar di Indonesia. Selain itu, pihak Kongo meminta pasukan khusus atau special force-nya bisa mendapatkan pelatihan dari Indonesia.
"Mereka ingin meminta kita menerima perwira-perwira muda, kader-kader, dan siswa-siswa mereka untuk dididik di sekolah kita, di universitas pertahanan kita, juga di akademi-akademi militer kita. Mereka juga meminta pasukan khusus mereka dilatih," terang Prabowo.
Prabowo menuturkan Indonesia dan Kongo juga menjalin kerja sama di bidang industri pertahanan dalam negeri. Kongo, menurut dia, tertarik membeli perlengkapan pertahanan produk Indonesia.
"Kemudian kerja sama di bidang industri pertahanan, mereka mau juga kita ke sana (Kongo), mereka juga ingin membeli perlengkapan-perlengkapan kita," ungkap Prabowo.
"Tadi Yang Mulia Wakil Perdana Menteri Kesultanan berkunjung ke Pindat Bandung, berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia dan beliau sangat tertarik dan berminat dengan produk-produk kita. Ini saya kira awalan yang sangat baik. Oleh karena itu kita berniat untuk bekerja sama," sambungnya.
Prabowo mengatakan Indonesia dan Kongo memiliki banyak kesamaan. Salah satunya, kata Prabowo, negaranya sama-sama berada di garis khatulistiwa.
"Saudara-saudara, Indonesia dan Republik Demokratik Kongo punya banyak kesamaan. Kita sama-sama berada di garis khatulistiwa, berarti kita ini juga bisa dikatakan bertanggung jawab sama Brazil, bertanggung jawab atas paru-paru dunia. Karena itulah kita banyak kerja sama, banyak persamaan, mereka sangat kaya di bidang resources, di bidang segala macam general, kita banyak persamaan, karena itu sangat-sangat wajar kita bekerja sama," kata Prabowo. (gbr/gbr)
Menteri Pertahanan (Menhan) RI Prabowo Subianto dan Menhan Republik Kongo Jean Pierre Bemba Gombo menandatangani perjanjian kerja sama. Kerja sama ini meliputi bidang pertahanan, termasuk di industri pertahanan.
"Hari ini kami Kementerian Pertahanan Republik Indonesia telah mendapat kehormatan menerima kunjungan dari Wakil Perdana Menteri merangkap Menteri Pertahanan dan urusan veteran dari Republik Demokratik Kongo. Setelah membahas banyak hal mereka menyampaikan keinginan kerja sama di bidang pertahanan secara garis besar, terutama pertukaran pejabat, pendidikan, dan latihan," kata Prabowo saat konferensi pers di kantor Kemhan, Jakarta Pusat, Kamis (11/5/2023).
Prabowo mengatakan Jean Pierre meminta Indonesia menerima perwira muda, kader, hingga siswa dari Kongo untuk dapat belajar di Indonesia. Selain itu, pihak Kongo meminta pasukan khusus atau special force-nya bisa mendapatkan pelatihan dari Indonesia.
"Mereka ingin meminta kita menerima perwira-perwira muda, kader-kader, dan siswa-siswa mereka untuk dididik di sekolah kita, di universitas pertahanan kita, juga di akademi-akademi militer kita. Mereka juga meminta pasukan khusus mereka dilatih," terang Prabowo.
Prabowo menuturkan Indonesia dan Kongo juga menjalin kerja sama di bidang industri pertahanan dalam negeri. Kongo, menurut dia, tertarik membeli perlengkapan pertahanan produk Indonesia.
"Kemudian kerja sama di bidang industri pertahanan, mereka mau juga kita ke sana (Kongo), mereka juga ingin membeli perlengkapan-perlengkapan kita," ungkap Prabowo.
"Tadi Yang Mulia Wakil Perdana Menteri Kesultanan berkunjung ke Pindat Bandung, berkunjung ke PT Dirgantara Indonesia dan beliau sangat tertarik dan berminat dengan produk-produk kita. Ini saya kira awalan yang sangat baik. Oleh karena itu kita berniat untuk bekerja sama," sambungnya.
Prabowo mengatakan Indonesia dan Kongo memiliki banyak kesamaan. Salah satunya, kata Prabowo, negaranya sama-sama berada di garis khatulistiwa.
"Saudara-saudara, Indonesia dan Republik Demokratik Kongo punya banyak kesamaan. Kita sama-sama berada di garis khatulistiwa, berarti kita ini juga bisa dikatakan bertanggung jawab sama Brazil, bertanggung jawab atas paru-paru dunia. Karena itulah kita banyak kerja sama, banyak persamaan, mereka sangat kaya di bidang resources, di bidang segala macam general, kita banyak persamaan, karena itu sangat-sangat wajar kita bekerja sama," kata Prabowo. (gbr/gbr)
★ detik
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.