⚓️ Dibangun di Surabaya Naval Group telah menawarkan untuk membangun dua varian kapal selam berkemampuan AIP untuk Indonesia di Surabaya [Naval Group]
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan bahwa program kapal selam Scorpene berjalan terus.
Indonesia melalui PT PAL bekerja sama dengan Naval Group, perusahaan asal Perancis, membangun kapal selam Scorpene.
“Ya ini berjalan terus, ini program kita ya,” kata Prabowo ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Prabowo menyebutkan, perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Perancis tidak berubah, yakni membangun dua kapal selam Scorpene yang rencananya digunakan TNI Angkatan Laut (AL).
“Iya, iya (masih dua kapal selam), kita lihat,” ujar Prabowo.
Pada Rabu (10/5/2023), PT PAL terus memperkuat kemitraannya dengan Naval Group melalui acara bertajuk “Industry Day” di Jakarta.
Dalam acara itu, General Manager of Merchantship dan Submarine PT PAL Satriyo Bintoro mengatakan bahwa pembangunan satu kapal selam Scorpene membutuhkan waktu enam tahun.
“(Target pembangunan) enam tahun untuk memproduksi satu kapal selam,” ujar Bintoro kepada awak media, Rabu.
Saat ini, lanjut Bintoro, pembangunan kapal selam Scorpene masih dalam tahap fase satu.
“Perjalanan kami memang program ini, kami menyelesaikan baru fase 1. Artinya, kami masih 25 persen dari total sampai fase ke-4,” ujar Bintoro.
Targetnya, kata Bintoro, satu kapal selam Scorpene memiliki 30 persen komponen dari perusahaan dalam negeri.
“Nilainya mungkin hanya 30 persen. Karena komponen lain yang berasal dari impor adalah komponen bernilai tinggi seperti sistem umum, mesin, dan sebagainya,” kata Bintoro.
Adapun PT PAL juga masih mengidentifikasi pemasok untuk konstruksi kapal selam Scorpene untuk tahap selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membeli dua kapal selam Scorpene asal Perancis.
Rencana pembelian ini masuk dalam kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam yang telah ditandatangani antara pihak PT PAL Indonesia dan Naval Group dari Perancis di Jakarta, 10 Februari 2022.
Menhan Prabowo menjelaskan, rencana pembelian itu sudah termasuk air-independent propulsion (AIP) beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan.
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto memastikan bahwa program kapal selam Scorpene berjalan terus.
Indonesia melalui PT PAL bekerja sama dengan Naval Group, perusahaan asal Perancis, membangun kapal selam Scorpene.
“Ya ini berjalan terus, ini program kita ya,” kata Prabowo ditemui di Kantor Kementerian Pertahanan, Jakarta, Kamis (11/5/2023).
Prabowo menyebutkan, perjanjian kerja sama antara Indonesia dan Perancis tidak berubah, yakni membangun dua kapal selam Scorpene yang rencananya digunakan TNI Angkatan Laut (AL).
“Iya, iya (masih dua kapal selam), kita lihat,” ujar Prabowo.
Pada Rabu (10/5/2023), PT PAL terus memperkuat kemitraannya dengan Naval Group melalui acara bertajuk “Industry Day” di Jakarta.
Dalam acara itu, General Manager of Merchantship dan Submarine PT PAL Satriyo Bintoro mengatakan bahwa pembangunan satu kapal selam Scorpene membutuhkan waktu enam tahun.
“(Target pembangunan) enam tahun untuk memproduksi satu kapal selam,” ujar Bintoro kepada awak media, Rabu.
Saat ini, lanjut Bintoro, pembangunan kapal selam Scorpene masih dalam tahap fase satu.
“Perjalanan kami memang program ini, kami menyelesaikan baru fase 1. Artinya, kami masih 25 persen dari total sampai fase ke-4,” ujar Bintoro.
Targetnya, kata Bintoro, satu kapal selam Scorpene memiliki 30 persen komponen dari perusahaan dalam negeri.
“Nilainya mungkin hanya 30 persen. Karena komponen lain yang berasal dari impor adalah komponen bernilai tinggi seperti sistem umum, mesin, dan sebagainya,” kata Bintoro.
Adapun PT PAL juga masih mengidentifikasi pemasok untuk konstruksi kapal selam Scorpene untuk tahap selanjutnya.
Diberitakan sebelumnya, Kementerian Pertahanan berencana membeli dua kapal selam Scorpene asal Perancis.
Rencana pembelian ini masuk dalam kerja sama di bidang research and development tentang kapal selam yang telah ditandatangani antara pihak PT PAL Indonesia dan Naval Group dari Perancis di Jakarta, 10 Februari 2022.
Menhan Prabowo menjelaskan, rencana pembelian itu sudah termasuk air-independent propulsion (AIP) beserta persenjataan dan suku cadang yang dibutuhkan termasuk latihan.
⚓️ Kompas
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.