⚓️ Di Batam Kapal Bantu Hidro-Oseanografi Ocean Going (BHO) dengan panjang 105 meter yang dibuat di PT Palindo Marine, Batam (Ist)
Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto mengawali Upacara Peresmian Peletakan Lunas Kapal BHO (Ocean Going) di PT Palindo Marine Batam, Kamis (14/12/2023).
Danpushidrosal secara simbolis melakukan pengelasan pada pelat material lambung kapal. Acara kemudian dilanjutkan oleh Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Heru Sudarmanto mewakili Pejabat pembuat Komitmen (PPK), menandatangani Protokol Penyelesaian Upacara Peletakan Lunas.
Upacara Peresmian Peletakan Lunas ini menjadi langkah awal untuk menciptakan kapal BHO yang akan menjadi salah satu kekuatan strategis bagi Indonesia di dunia maritim dan menandai komitmen penuh Indonesia untuk mengembangkan kemandirian dalam industri maritim dan meningkatkan kehandalan keamanan laut serta menunjukkan kepada dunia Internasional kemampuan unsur TNI Angkatan Laut di bidang pertahanan dan riset kelautan setelah sebelumnya sukses dengan KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934.
Dalam sambutan Sekretaris Baranahan Kemhan mengatakan, peran penting yang akan diemban oleh Kapal BHO (Ocean Going) serta harapan beliau kepada pihak Abeking & Rasmussen maupun PT Palindo Marine untuk memaksimalkan kerja sama selama proses pembangunan Kapal BHO sehingga kapal ini nantinya dapat diterima tepat waktu dan tepat mutu.
Kemhan selaku pemesan dan pemegang kontrak pengadaan kapal dengan Abeking & Rasmussen Jerman yang bekerja sama dengan galangan Kapal PT Palindo Marine Batam sebagai bagian dari Transfer of Technology (ToT) untuk membangun kapal BHO (Ocean Going) agar dalam proses pembangunan kapal tersebut dapat diterima tepat waktu dan tepat mutu.
Pengadaan Kapal BHO (Ocean Going), sebagai bagian dari langkah strategis Kementerian Pertahanan, menjadi proyek berdurasi 3 tahun yang dimulai sejak Januari 2023 hingga Desember 2025, tahapan proyek mencakup berbagai kegiatan seperti Main Ships Design Plan Review, Starting of Steel Cutting, Keel Laying, Launching, Shipnaming, Comissioning, Harbour Acceptance Test, Sea Acceptance Test, Crew Training, dan diakhiri penyerahan Kapal BHO kepada pihak pemerintah RI di akhir 2025.
Kapal BHO (Ocean Going) yang diperuntukan Pushidrosal tersebut dalam hal survey, pemetaan dan deteksi bawah air maupun untuk kapal riset ini memiliki panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter dengan kapasitas 90 kru dan kecepatan 16 knot dan akan dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih dari kapal yang ada saat ini.
Hadir dalam peletakan lunas kapal BHO tersebut antara lain pejabat utama Kementerian Pertahanan RI, Waaslog Kasal, Kadismatal, Kadislaikmatal, staf Dismatal, Staf Disadal, staf Kemhan dan perwakilan Pushidrosal antara lain Aslog Danpushidrosal Kolonel Laut (T) Irwan Harjunadi, Dansatsurvei Pushidrosal Kolonel Laut (P) B. Dwiadji Gultom serta perwakilan Lantamal IV Batam.@Red
Komandan Pusat Hidro-Oseanografi TNI Angkatan Laut (Danpushidrosal) Laksamana Madya TNI Budi Purwanto mengawali Upacara Peresmian Peletakan Lunas Kapal BHO (Ocean Going) di PT Palindo Marine Batam, Kamis (14/12/2023).
Danpushidrosal secara simbolis melakukan pengelasan pada pelat material lambung kapal. Acara kemudian dilanjutkan oleh Sekretaris Badan Sarana Pertahanan (Baranahan) Kementerian Pertahanan (Kemhan) Brigjen TNI Heru Sudarmanto mewakili Pejabat pembuat Komitmen (PPK), menandatangani Protokol Penyelesaian Upacara Peletakan Lunas.
Upacara Peresmian Peletakan Lunas ini menjadi langkah awal untuk menciptakan kapal BHO yang akan menjadi salah satu kekuatan strategis bagi Indonesia di dunia maritim dan menandai komitmen penuh Indonesia untuk mengembangkan kemandirian dalam industri maritim dan meningkatkan kehandalan keamanan laut serta menunjukkan kepada dunia Internasional kemampuan unsur TNI Angkatan Laut di bidang pertahanan dan riset kelautan setelah sebelumnya sukses dengan KRI Rigel-933 dan KRI Spica-934.
Dalam sambutan Sekretaris Baranahan Kemhan mengatakan, peran penting yang akan diemban oleh Kapal BHO (Ocean Going) serta harapan beliau kepada pihak Abeking & Rasmussen maupun PT Palindo Marine untuk memaksimalkan kerja sama selama proses pembangunan Kapal BHO sehingga kapal ini nantinya dapat diterima tepat waktu dan tepat mutu.
Kemhan selaku pemesan dan pemegang kontrak pengadaan kapal dengan Abeking & Rasmussen Jerman yang bekerja sama dengan galangan Kapal PT Palindo Marine Batam sebagai bagian dari Transfer of Technology (ToT) untuk membangun kapal BHO (Ocean Going) agar dalam proses pembangunan kapal tersebut dapat diterima tepat waktu dan tepat mutu.
Pengadaan Kapal BHO (Ocean Going), sebagai bagian dari langkah strategis Kementerian Pertahanan, menjadi proyek berdurasi 3 tahun yang dimulai sejak Januari 2023 hingga Desember 2025, tahapan proyek mencakup berbagai kegiatan seperti Main Ships Design Plan Review, Starting of Steel Cutting, Keel Laying, Launching, Shipnaming, Comissioning, Harbour Acceptance Test, Sea Acceptance Test, Crew Training, dan diakhiri penyerahan Kapal BHO kepada pihak pemerintah RI di akhir 2025.
Kapal BHO (Ocean Going) yang diperuntukan Pushidrosal tersebut dalam hal survey, pemetaan dan deteksi bawah air maupun untuk kapal riset ini memiliki panjang 105 meter, lebar 17,4 meter dan draft kapal 4,5 meter dengan kapasitas 90 kru dan kecepatan 16 knot dan akan dilengkapi dengan teknologi yang lebih canggih dari kapal yang ada saat ini.
Hadir dalam peletakan lunas kapal BHO tersebut antara lain pejabat utama Kementerian Pertahanan RI, Waaslog Kasal, Kadismatal, Kadislaikmatal, staf Dismatal, Staf Disadal, staf Kemhan dan perwakilan Pushidrosal antara lain Aslog Danpushidrosal Kolonel Laut (T) Irwan Harjunadi, Dansatsurvei Pushidrosal Kolonel Laut (P) B. Dwiadji Gultom serta perwakilan Lantamal IV Batam.@Red
⚓️ Klik 7 TV
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.