Iran kutuk serangan Israel terhadap jalur Gaza Warga Palestina berdiri di lubang yang menurut polisi akibat serangan udara Israel di Kota Gaza, Palestina, Kamis (3/7).(REUTERS/Mohammed Salem)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teheran Selasa mengutuk keras serangan Israel terhadap berbagai daerah Jalur Gaza.
"Sekarang sudah lebih dari dua pekan rezim Zionis dengan liar menyerang dan membantai orang-orang tak bersalah dengan dalih tak berdasar menculik tiga warga pemukiman Zionis," kata Marziyeh Afkham seperti dilaporkan kantor berita IRNA.
Afkham menyamakan aksi yang dia sebut dilakukan oleh "teroris Zionis rasis" di Palestina dengan para teroris di Suriah dan Irak.
Dia mengacu pada seorang remaja Palestina yang dibakar oleh Zionis.
"Kemartiran anak muda Palestina mengingatkan semua orang atas kejahatan teroris di Suriah dan Irak, dan itu adalah tanda ketidakberdayaan rezim dan kelemahan mereka dalam konfrontasi dengan perlawanan bangsa Palestina," tambahnya.
Afkham juga memuji semangat warga Gaza dalam konfrontasi dengan kekejaman rezim Zionis rasis.
Dia pada akhirnya meminta negara-negara Islam dan Arab, serta kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk mendukung keputusan Palestina "meminta tanggung jawab atas tindak pidana Zionis di badan-badan internasional, termasuk Mahkamah Internasional dan bereaksi segera serta efektif untuk perbuatan tidak manusiawi rezim Tel Aviv itu.".
Setidaknya 16 orang tewas dalam serangan di Jalur Gaza pada Selasa, kata para pejabat Palestina, pada saat Israel mengancam serangan panjang terhadap warga Palestina yang tak berdaya.
Rezim militer rasis Zionis mengatakan penangkal rudal Iron Dome-nya telah menembak jatuh roket-roket yang katanya ditembakkan oleh kelompok perlawanan Hamas.
Di daerah-daerah pemukiman, anak-anak terdengar menangis saat sirene ambulans meraung-raung.
Setidaknya 12 warga sipil, termasuk lima anak, termasuk di antara 16 warga yang tewas di Gaza, kata para pejabat Palestina.
Di sisi Israel, petugas medis mengatakan dampak serangan roket melukai sedikitnya dua orang, menurut laporan Reuters.
Dalam adegan ulang di banyak kota Israel dekat Jalur Gaza, para pengendara di kota pelabuhan selatan Asdod bergegas dengan kendaraan-kendaraan mereka dan berlari ke tempat-tempat relatif aman, dan memasuki blok-blok apartemen saat sirine serangan udara dibunyikan.(Uu.H-AK/H-RN)MUI kecam serangan Israel ke Gaza (Kaskus)
Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi, mengecam serangan Israel ke Gaza, Palestina.
"MUI mengecam serangan Israel ke Gaza. Apalagi serangan ini dilangsungkan pada bulan suci Ramadhan," ujar Junaidi, di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia harus proaktif mendesak Israel menghentikan serangan itu.
"Indonesia juga harus mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas atas perlakuan Israel itu."
Kata dia, Israel tidak akan berhenti menyerang penduduk Palestina, sampai mereka pergi dari kampung halaman mereka.
"Negara Arab harus bersatu, mendesak Israel menghentikan serangannya."
Kondisi di Jalur Gaza semakin memanas pascaserangan Israel. Angkatan Udara Israel pada Selasa, telah membombardir sekitar 160 target di wilayah Jalur Gaza pada Selasa, 8 Juli malam waktu setempat.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel segera menghentikan serangan-serangan udaranya atas wilayah Gaza.Rumah relawan Indonesia dihantam roket Israel (Kakskus)
Rumah seorang relawan Indonesia bernama Abdillah Onim, yang berada di Jalur Gaza, Palestina, dihantam roket Israel, yang beberapa hari terakhir terus menyerang wilayah yang masih diblokade itu.
"Roket Israel tersebut jatuh hanya 20 meter dari kediaman kami di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza," katanya saat menghubungi Antara dari Gaza, Rabu sore.
Akibat hantaman roket tersebut, tembok rumah dan genteng di bagian atas hancur, kaca-kaca pecah, dan bekas jatuhnya roket menimbulkan bongkahan dengan kedalaman 50 meter.
"Pada saat jatuhnya roket, saya bersama anak istri sedang berada di dalam rumah, Alhamdulillah kami selamat dan tidak terluka sedikit pun," kata Onim yang juga bekerja sebagai koresponden televisi swasta Indonesia di Gaza.
Hanya saja, kata dia, tetangganya bernama Muhammad Jomah--bapaknya Jomah Alnajjar, yang juga sahabat Onim-- mengalami luka-luka akibat terkena serpihan roket Israel.
"Syukur Alhamdulillah kami berlindung kepada Allah SWT Maha Penolong," katanya.
Onim yang juga Ketua Daarul Quran (DAQU) Gaza menjelaskan bahwa kini sasaran roket Israel adalah rumah warga sipil.
Rumahnya di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza tidak luput dari serangan roket Israel.
Dikemukakannyan bahwa pada Selasa (8/7) pukul 16.00 sore waktu Gaza, pesawat tempur jet F16 Israel terbang rendah persisi di atas gedung kediaman Abdillah Onim di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza, dan menjatuhkan satu unit roket seberat 1 ton, dengan kekuatan menjangkau 1 km, dengan panjang lebih dari 2 meter.
Ia juga menegaskan bahwa di sekitar Graha DAQU tidak ada satu pun pejuang Palestina yang melontarkan roket ke Israel, alias bersih dan tidak ada apa-apanya.
Rusaknya sebagian bangunan itu, kata dia, jelas mengganggu kegiatan pendidikan, mengingat Graha DAQU Gaza baru saja selesai dibangun.
"Dan anak-anak pun baru satu hari masuk untuk mengikuti pendidikan menghafal Quran di DAQU Gaza," kata Abdillah Onim, yang ketika masuk ke Gaza beberapa tahun lalu adalah relawan organisasi kedawatdaruratan kesehatan dari "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia.
Akibat peristiwa itu, katanya, terpaksa saat ini anak-anak yang akan belajar belum bisa datang karena daerah sekitar Graha masuh hancur berantakan, di mana tembok hancur dan kaca-kaca pun pecah.
"Kami mohon doa semoga diberi rezeki oleh Allah SWT untuk merenovasi kembali Graha DAQU, sehingga upaya melahirkan para tahfidz bisa berjalan baik," katanya.
Ia menambahkan bahwa ada berita duka bahwa satu jam sebelum Graha DAQU dihantam roket Israel, di Gaza City ada tiga korban tewas saat mengendarai mobil, di mana seorang di antaranya adalah bapak dari santri DAQU Gaza yang bernama Abu Jabal Basliqy.
"Insya Allah semoga beliau syahid," katanya.
Abdillah Onim melaporkan bahwa hingga saat ini kondisi Gaza kian mencekam dan memanas.
Pihak Israel berjanji akan membumi hanguskan Gaza, dan akan melakukan perang darat dengan menggunakan tank.
Namun, pejuang Palestina dari Brigade Qossam, sebuah sayap militer Hamas menegaskan sudah siap untuk perang terbuka.Presiden Palestina Desak Israel Hentikan Serangan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto: AP)
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel untuk menghentikan serangannya ke Gaza. Abbas mengancam akan membawa isu serangan ini ke dunia internasional.
"Otoritas Palestina akan beralih ke organisasi internasional untuk mencari perlindungan bagi warga Palestina," ujar Abbas, seperti dikutip AFP, Rabu (9/7/2014).
Sebelumnya, Abbas berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Kepada Abbas, Al-Sisi mengungkapkan keinginannya untuk tetap menjadi mediator gencatan senjata di wilayah bertikai.
Ancaman dari Abbas ini adalah bentuk serangan verbal yang diluncurkan terhadap Israel. Sebelumnya Abbas menilai serangan yang terjadi adalah eskalasi Israel yang paling berbahaya.
Israel diketahui membombardir wilayah Perbatasan Gaza sejak Selasa 8 Juli 2014. Serangan yang dilakukan Israel ini menyebabkan 28 orang tewas.
Selain melepaskan serangan udara, pihak Israel juga memobilisasi pasukan di sekira wilayah perbatasan. Kemungkinan besar Israel akan melakukan serangan darat.
Abbas juga menghubungi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk membentuk komite internasional, guna mengawasi dan menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Yerusalem Timur. (faj)Turki Desak PBB Menindak Israel Serangan Israel yang diarahkan ke Gaza (Foto: Reuters)
Turki mendesak Israel untuk menghentikan serangan ke wilayah Perbatasan Gaza. Serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan 28 orang.
"Kami meminta Israel untuk segera menghentikan serangan ke Gaza," pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki, seperti dikutip AFP, Rabu (9/7/2014).
Turki meminta dunia internasional, khususnya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk segera mengambil tindakan kepada Israel. PBB didesak untuk memperingatkan Israel mencabut kebijakan "hukuman kolektif" terhadap warga Palestina.
Israel sebelumnya menyatakan akan mempertimbangkan seluruh pilihan untuk mengatasi serangan roket dari wilayah Gaza ke Israel. Mereka mengincar infrastruktur militer milik Hamas.
Turki pun memperingatkan Palestina dan Israel untuk mengambil pelajaran di masa lalu. Kedua pihak diminta bertindak sesuai nurani untuk mencegah eskalasi kekerasan.(faj)Serang Gaza, Israel Siapkan 40.000 Pasukan Cadangan Ilustrasi (Reuters)
Militer Israel pada Selasa (8/7/2014) memutuskan untuk menyiapkan 40 ribu pasukan cadangan guna menyerang Gaza. Pasukan ini disiapkan untuk melakukan operasi penyerangan darat terhadap Hamas.
“Sebagian besar pasukan cadangan akan dipersiapkan di wilayah perbatasan dengan Gaza. Mereka akan segera mendapatkan pemanggilan dari militer Israel,” ungkap seorang petinggi militer Israel dalam kondisi anonim, seperti dilansir Xinhua.
Israel sedang digembor-gemborkan akan memperluas operasi mereka dalam melawan Hamas. Setelah melakukan serangan udara dan laut, mereka juga akan melakukan serangan melalui darat guna membasmi Hamas.
Serangan udara Israel sendiri pada hari ini telah menewaskan setidaknya 12 orang warga Gaza. Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon menegaskan, operasi militer Hamas tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Hamas sendiri mengancam akan melakukan serangan balik, mereka sudah mengobarkan perang terhadap Israel dengan meminta seluruh kelompok pejuang di Gaza untuk bersatu dalam menghancurkan Israel.(esn)Gaza Mencekam, Militer Israel Serbu 160 Target Wilayah Rafah, Jaluar Gaza dibom militer Israel. | (Reuters / Ibraheem Abu Musatafa
Situasi di kawasan Jalur Gaza, Palestina mencekam, setelah invasi Israel tiada henti untuk melawan kelompok Hamas. Tim medis Palestina menyebut sudah 28 orang tewas, akibat invasi Israel.
Invasi Israel ke Jalur Gaza dengan nama “Operation Protective Edge” itu pada Rabu (9/7/2014) sudah memaskui hari kedua. Pada invasi hari pertama, serangan udara Israel menewaskan 25 warga Palestina.
Namun, Hamas tidak gentar dan terus menembakkan roket ke arah Israel. Hamas justru semakin mengobarkan perang dengan Israel, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyiapkan 40 ribu pasukan cadangan untuk melakukann serangan darat.
“Militer Israel telah mencapai 160 target di Jalur Gaza semalam,” demikian laporan media Israel, Haaretz. Invasi Israel dengan dalih membalas serangan roket Hamas itu disebut invasi paling mematikan sejak 2012.
Ketegangan Hamas dan Israel juga mempengaruhi negara tentangganya, Mesir. Pemerintah Mesir akan membuka perbatasan Rafah untuk menerima warga Palestina yang terluka. Laman Times of Israel, melaporkan, sejumlah warga Gaza telah ditolong tim medis Mesir.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, telah mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi untuk menyikapi situasi di Gaza yang telah mencekam. Namun, hingga kini belum ada keputusan terkait hasil pembacaraan kedua pemimpin itu untuk merespons invasi Israel yang menewaskan banyak warga Palestina.(mas)Gaza Darurat Perang, Uni Eropa Kutuk Militan dan Israel Sistem pencegat rudal Israel Iron Dome saat menangkal roket Hamas. | (Reuters / Baz Ratner)
Uni Eropa mengutuk militan di Jalur Gaza dan Israel, setelah Gaza berstatus darurat perang. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton menyerukan kedua kubu itu melakukan gencatan senjata.
“Uni Eropa mengecam keras serangan (roket) membabi buta ke Israel oleh kelompok militan di Jalur Gaza,” ucap Ashton dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/7/2014).
Pada pernyataan yang sama, Asthon juga mengutuk serangan udara Israel. ”Yang mengarah ke jatuhnya banyak korban sipil. Seperti yang dilaporkaN, di antara mereka adalah anak-anak, yang disebabkan oleh serangan balasan Israel,” lanjut Asthon, seperti dikutip Reuters.
Menurutnya, langkah terbaik bagi kedua pihak adalah melakukan gencatan senjata secepatnya. Invasi Israel ke Jalur Gaza dengan nama “Operation Protective Edge” pada hari ini telah memasuki hari kedua. Tim medis Palestina menyebut sudah 28 orang tewas, akibat invasi Israel itu.
Pada invasi hari pertama, serangan udara Israel menewaskan 25 warga Palestina. Meski sudah banyak korban jiwa berjatuhan Israel justru menyiapkan 40 ribu pasukan cadangan untuk melakukan serangan darat terhadap Jalur Gaza.
Media Israel, Haaretz, melaporkan dalam semalam militer Israel telah mecapai 160 target yang diserbu. Sejumlah warga Palestina yang jadi korban luka akibat invasi Israel telah ditolong tim medis Mesir. Pemerintah Mesir juga membuka jalur perbatasan untuk membantu warga Palestina untuk berlindung.(mas)
Juru bicara Kementerian Luar Negeri Teheran Selasa mengutuk keras serangan Israel terhadap berbagai daerah Jalur Gaza.
"Sekarang sudah lebih dari dua pekan rezim Zionis dengan liar menyerang dan membantai orang-orang tak bersalah dengan dalih tak berdasar menculik tiga warga pemukiman Zionis," kata Marziyeh Afkham seperti dilaporkan kantor berita IRNA.
Afkham menyamakan aksi yang dia sebut dilakukan oleh "teroris Zionis rasis" di Palestina dengan para teroris di Suriah dan Irak.
Dia mengacu pada seorang remaja Palestina yang dibakar oleh Zionis.
"Kemartiran anak muda Palestina mengingatkan semua orang atas kejahatan teroris di Suriah dan Irak, dan itu adalah tanda ketidakberdayaan rezim dan kelemahan mereka dalam konfrontasi dengan perlawanan bangsa Palestina," tambahnya.
Afkham juga memuji semangat warga Gaza dalam konfrontasi dengan kekejaman rezim Zionis rasis.
Dia pada akhirnya meminta negara-negara Islam dan Arab, serta kelompok-kelompok hak asasi manusia untuk mendukung keputusan Palestina "meminta tanggung jawab atas tindak pidana Zionis di badan-badan internasional, termasuk Mahkamah Internasional dan bereaksi segera serta efektif untuk perbuatan tidak manusiawi rezim Tel Aviv itu.".
Setidaknya 16 orang tewas dalam serangan di Jalur Gaza pada Selasa, kata para pejabat Palestina, pada saat Israel mengancam serangan panjang terhadap warga Palestina yang tak berdaya.
Rezim militer rasis Zionis mengatakan penangkal rudal Iron Dome-nya telah menembak jatuh roket-roket yang katanya ditembakkan oleh kelompok perlawanan Hamas.
Di daerah-daerah pemukiman, anak-anak terdengar menangis saat sirene ambulans meraung-raung.
Setidaknya 12 warga sipil, termasuk lima anak, termasuk di antara 16 warga yang tewas di Gaza, kata para pejabat Palestina.
Di sisi Israel, petugas medis mengatakan dampak serangan roket melukai sedikitnya dua orang, menurut laporan Reuters.
Dalam adegan ulang di banyak kota Israel dekat Jalur Gaza, para pengendara di kota pelabuhan selatan Asdod bergegas dengan kendaraan-kendaraan mereka dan berlari ke tempat-tempat relatif aman, dan memasuki blok-blok apartemen saat sirine serangan udara dibunyikan.(Uu.H-AK/H-RN)MUI kecam serangan Israel ke Gaza (Kaskus)
Ketua Majelis Ulama Indonesia bidang Hubungan Luar Negeri, KH Muhyidin Junaidi, mengecam serangan Israel ke Gaza, Palestina.
"MUI mengecam serangan Israel ke Gaza. Apalagi serangan ini dilangsungkan pada bulan suci Ramadhan," ujar Junaidi, di Jakarta, Rabu.
Dia mengatakan, pemerintah Indonesia harus proaktif mendesak Israel menghentikan serangan itu.
"Indonesia juga harus mendesak Dewan Keamanan PBB untuk mengambil tindakan tegas atas perlakuan Israel itu."
Kata dia, Israel tidak akan berhenti menyerang penduduk Palestina, sampai mereka pergi dari kampung halaman mereka.
"Negara Arab harus bersatu, mendesak Israel menghentikan serangannya."
Kondisi di Jalur Gaza semakin memanas pascaserangan Israel. Angkatan Udara Israel pada Selasa, telah membombardir sekitar 160 target di wilayah Jalur Gaza pada Selasa, 8 Juli malam waktu setempat.
Sebelumnya, Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel segera menghentikan serangan-serangan udaranya atas wilayah Gaza.Rumah relawan Indonesia dihantam roket Israel (Kakskus)
Rumah seorang relawan Indonesia bernama Abdillah Onim, yang berada di Jalur Gaza, Palestina, dihantam roket Israel, yang beberapa hari terakhir terus menyerang wilayah yang masih diblokade itu.
"Roket Israel tersebut jatuh hanya 20 meter dari kediaman kami di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza," katanya saat menghubungi Antara dari Gaza, Rabu sore.
Akibat hantaman roket tersebut, tembok rumah dan genteng di bagian atas hancur, kaca-kaca pecah, dan bekas jatuhnya roket menimbulkan bongkahan dengan kedalaman 50 meter.
"Pada saat jatuhnya roket, saya bersama anak istri sedang berada di dalam rumah, Alhamdulillah kami selamat dan tidak terluka sedikit pun," kata Onim yang juga bekerja sebagai koresponden televisi swasta Indonesia di Gaza.
Hanya saja, kata dia, tetangganya bernama Muhammad Jomah--bapaknya Jomah Alnajjar, yang juga sahabat Onim-- mengalami luka-luka akibat terkena serpihan roket Israel.
"Syukur Alhamdulillah kami berlindung kepada Allah SWT Maha Penolong," katanya.
Onim yang juga Ketua Daarul Quran (DAQU) Gaza menjelaskan bahwa kini sasaran roket Israel adalah rumah warga sipil.
Rumahnya di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza tidak luput dari serangan roket Israel.
Dikemukakannyan bahwa pada Selasa (8/7) pukul 16.00 sore waktu Gaza, pesawat tempur jet F16 Israel terbang rendah persisi di atas gedung kediaman Abdillah Onim di Graha Tahfidz Daarul Quran Indonesia Cabang Gaza, dan menjatuhkan satu unit roket seberat 1 ton, dengan kekuatan menjangkau 1 km, dengan panjang lebih dari 2 meter.
Ia juga menegaskan bahwa di sekitar Graha DAQU tidak ada satu pun pejuang Palestina yang melontarkan roket ke Israel, alias bersih dan tidak ada apa-apanya.
Rusaknya sebagian bangunan itu, kata dia, jelas mengganggu kegiatan pendidikan, mengingat Graha DAQU Gaza baru saja selesai dibangun.
"Dan anak-anak pun baru satu hari masuk untuk mengikuti pendidikan menghafal Quran di DAQU Gaza," kata Abdillah Onim, yang ketika masuk ke Gaza beberapa tahun lalu adalah relawan organisasi kedawatdaruratan kesehatan dari "Medical Emergency Rescue Committee" (MER-C) Indonesia.
Akibat peristiwa itu, katanya, terpaksa saat ini anak-anak yang akan belajar belum bisa datang karena daerah sekitar Graha masuh hancur berantakan, di mana tembok hancur dan kaca-kaca pun pecah.
"Kami mohon doa semoga diberi rezeki oleh Allah SWT untuk merenovasi kembali Graha DAQU, sehingga upaya melahirkan para tahfidz bisa berjalan baik," katanya.
Ia menambahkan bahwa ada berita duka bahwa satu jam sebelum Graha DAQU dihantam roket Israel, di Gaza City ada tiga korban tewas saat mengendarai mobil, di mana seorang di antaranya adalah bapak dari santri DAQU Gaza yang bernama Abu Jabal Basliqy.
"Insya Allah semoga beliau syahid," katanya.
Abdillah Onim melaporkan bahwa hingga saat ini kondisi Gaza kian mencekam dan memanas.
Pihak Israel berjanji akan membumi hanguskan Gaza, dan akan melakukan perang darat dengan menggunakan tank.
Namun, pejuang Palestina dari Brigade Qossam, sebuah sayap militer Hamas menegaskan sudah siap untuk perang terbuka.Presiden Palestina Desak Israel Hentikan Serangan Presiden Palestina Mahmoud Abbas (Foto: AP)
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mendesak Israel untuk menghentikan serangannya ke Gaza. Abbas mengancam akan membawa isu serangan ini ke dunia internasional.
"Otoritas Palestina akan beralih ke organisasi internasional untuk mencari perlindungan bagi warga Palestina," ujar Abbas, seperti dikutip AFP, Rabu (9/7/2014).
Sebelumnya, Abbas berbicara dengan Presiden Mesir Abdel Fattah al-Sisi. Kepada Abbas, Al-Sisi mengungkapkan keinginannya untuk tetap menjadi mediator gencatan senjata di wilayah bertikai.
Ancaman dari Abbas ini adalah bentuk serangan verbal yang diluncurkan terhadap Israel. Sebelumnya Abbas menilai serangan yang terjadi adalah eskalasi Israel yang paling berbahaya.
Israel diketahui membombardir wilayah Perbatasan Gaza sejak Selasa 8 Juli 2014. Serangan yang dilakukan Israel ini menyebabkan 28 orang tewas.
Selain melepaskan serangan udara, pihak Israel juga memobilisasi pasukan di sekira wilayah perbatasan. Kemungkinan besar Israel akan melakukan serangan darat.
Abbas juga menghubungi Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-Moon untuk membentuk komite internasional, guna mengawasi dan menyelidiki kejahatan yang dilakukan oleh pemukim Israel di Yerusalem Timur. (faj)Turki Desak PBB Menindak Israel Serangan Israel yang diarahkan ke Gaza (Foto: Reuters)
Turki mendesak Israel untuk menghentikan serangan ke wilayah Perbatasan Gaza. Serangan udara Israel dilaporkan telah menewaskan 28 orang.
"Kami meminta Israel untuk segera menghentikan serangan ke Gaza," pernyataan Kementerian Luar Negeri Turki, seperti dikutip AFP, Rabu (9/7/2014).
Turki meminta dunia internasional, khususnya kepada Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), untuk segera mengambil tindakan kepada Israel. PBB didesak untuk memperingatkan Israel mencabut kebijakan "hukuman kolektif" terhadap warga Palestina.
Israel sebelumnya menyatakan akan mempertimbangkan seluruh pilihan untuk mengatasi serangan roket dari wilayah Gaza ke Israel. Mereka mengincar infrastruktur militer milik Hamas.
Turki pun memperingatkan Palestina dan Israel untuk mengambil pelajaran di masa lalu. Kedua pihak diminta bertindak sesuai nurani untuk mencegah eskalasi kekerasan.(faj)Serang Gaza, Israel Siapkan 40.000 Pasukan Cadangan Ilustrasi (Reuters)
Militer Israel pada Selasa (8/7/2014) memutuskan untuk menyiapkan 40 ribu pasukan cadangan guna menyerang Gaza. Pasukan ini disiapkan untuk melakukan operasi penyerangan darat terhadap Hamas.
“Sebagian besar pasukan cadangan akan dipersiapkan di wilayah perbatasan dengan Gaza. Mereka akan segera mendapatkan pemanggilan dari militer Israel,” ungkap seorang petinggi militer Israel dalam kondisi anonim, seperti dilansir Xinhua.
Israel sedang digembor-gemborkan akan memperluas operasi mereka dalam melawan Hamas. Setelah melakukan serangan udara dan laut, mereka juga akan melakukan serangan melalui darat guna membasmi Hamas.
Serangan udara Israel sendiri pada hari ini telah menewaskan setidaknya 12 orang warga Gaza. Menteri Pertahanan Israel, Moshe Ya'alon menegaskan, operasi militer Hamas tidak akan berakhir dalam waktu dekat.
Hamas sendiri mengancam akan melakukan serangan balik, mereka sudah mengobarkan perang terhadap Israel dengan meminta seluruh kelompok pejuang di Gaza untuk bersatu dalam menghancurkan Israel.(esn)Gaza Mencekam, Militer Israel Serbu 160 Target Wilayah Rafah, Jaluar Gaza dibom militer Israel. | (Reuters / Ibraheem Abu Musatafa
Situasi di kawasan Jalur Gaza, Palestina mencekam, setelah invasi Israel tiada henti untuk melawan kelompok Hamas. Tim medis Palestina menyebut sudah 28 orang tewas, akibat invasi Israel.
Invasi Israel ke Jalur Gaza dengan nama “Operation Protective Edge” itu pada Rabu (9/7/2014) sudah memaskui hari kedua. Pada invasi hari pertama, serangan udara Israel menewaskan 25 warga Palestina.
Namun, Hamas tidak gentar dan terus menembakkan roket ke arah Israel. Hamas justru semakin mengobarkan perang dengan Israel, setelah Perdana Menteri Benjamin Netanyahu menyiapkan 40 ribu pasukan cadangan untuk melakukann serangan darat.
“Militer Israel telah mencapai 160 target di Jalur Gaza semalam,” demikian laporan media Israel, Haaretz. Invasi Israel dengan dalih membalas serangan roket Hamas itu disebut invasi paling mematikan sejak 2012.
Ketegangan Hamas dan Israel juga mempengaruhi negara tentangganya, Mesir. Pemerintah Mesir akan membuka perbatasan Rafah untuk menerima warga Palestina yang terluka. Laman Times of Israel, melaporkan, sejumlah warga Gaza telah ditolong tim medis Mesir.
Sementara itu, Presiden Palestina Mahmoud Abbas, telah mengadakan pembicaraan telepon dengan Presiden Mesir, Abdel Fattah al-Sisi untuk menyikapi situasi di Gaza yang telah mencekam. Namun, hingga kini belum ada keputusan terkait hasil pembacaraan kedua pemimpin itu untuk merespons invasi Israel yang menewaskan banyak warga Palestina.(mas)Gaza Darurat Perang, Uni Eropa Kutuk Militan dan Israel Sistem pencegat rudal Israel Iron Dome saat menangkal roket Hamas. | (Reuters / Baz Ratner)
Uni Eropa mengutuk militan di Jalur Gaza dan Israel, setelah Gaza berstatus darurat perang. Kepala Kebijakan Luar Negeri Uni Eropa, Catherine Ashton menyerukan kedua kubu itu melakukan gencatan senjata.
“Uni Eropa mengecam keras serangan (roket) membabi buta ke Israel oleh kelompok militan di Jalur Gaza,” ucap Ashton dalam sebuah pernyataan, Rabu (9/7/2014).
Pada pernyataan yang sama, Asthon juga mengutuk serangan udara Israel. ”Yang mengarah ke jatuhnya banyak korban sipil. Seperti yang dilaporkaN, di antara mereka adalah anak-anak, yang disebabkan oleh serangan balasan Israel,” lanjut Asthon, seperti dikutip Reuters.
Menurutnya, langkah terbaik bagi kedua pihak adalah melakukan gencatan senjata secepatnya. Invasi Israel ke Jalur Gaza dengan nama “Operation Protective Edge” pada hari ini telah memasuki hari kedua. Tim medis Palestina menyebut sudah 28 orang tewas, akibat invasi Israel itu.
Pada invasi hari pertama, serangan udara Israel menewaskan 25 warga Palestina. Meski sudah banyak korban jiwa berjatuhan Israel justru menyiapkan 40 ribu pasukan cadangan untuk melakukan serangan darat terhadap Jalur Gaza.
Media Israel, Haaretz, melaporkan dalam semalam militer Israel telah mecapai 160 target yang diserbu. Sejumlah warga Palestina yang jadi korban luka akibat invasi Israel telah ditolong tim medis Mesir. Pemerintah Mesir juga membuka jalur perbatasan untuk membantu warga Palestina untuk berlindung.(mas)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.