Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Pulung Prambudi menyalami anggota Satgas. (Dispen Kormar)
Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir (Danbrigif-3 Mar) Kolonel Marinir Suherlan yang diwakili oleh Wadan Brigif-3 Mar Letkol Marinir Asril Tanjung melepas keberangkatan para prajurit Yonif-8 Mar yang akan melaksanakan Satgas Pengamanan Pulau Terdepan (Pam Puter) ke XVII Wilayah Barat di Lantamal I Belawan, Selasa (24/03/2014) lalu.
Acara pelepasan yang dihadiri oleh Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Pulung Prambudi, Danyonif-8 Mar Letkol Marinir Ena Sulaksana, Danyonmarhanlan I Letkol Marinir Yustinus Rudiman, Dirpolairdasu, Kapolsekta Belawan, juga dihadiri ibu-ibu Jalasenasteri yang ikut mengantar kepergian suaminya untuk mengemban tugas demi kedaulatan NKRI.
Wakil Komandan Brigif-3 Marinir dalam amanatnya menyampaikan kepada seluruh prajurit yang terlibat dalam Satgas Pam Puter ke XVII agar selalu meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa supaya mendapat petunjuk serta bimbingan-Nya. “Pegang teguh jati diri Korps, serta pelihara nama baik satuan dalam meningkatkan kualitas moral kejuangan sebagai TNI dan tetap menanamkan rasa solidaritas di dalam lingkungan penugasan”, tegasnya.
Keberangkatan personel Satgas Pam Puter ke XVII yang merupakan para prajurit terbaik dari Yonif-8 Mar tersebut dipimpin oleh Dansatgas Kapten Marinir Purboyo, diangkut menggunakan KRI Teluk Manado 537 untuk selanjutnya melakukan rotasi dengan Satgas lama dan akan menempati pulau-pulau terluar di Wilayah Barat seperti Pulau Rondo, Pulau Berhala, dan Pulau Sekatung.KRI Teluk Manado-537 Dukung Serpas Satgas Marinir ke Pulau Terdepan Dalam rangka mendukung Satgas Pam Puter ke wilayah Barat salah satu unsur Kolinlamil KRI Teluk Manado-537 melaksanakan operasi angkutan laut militer untuk pergeseran pasukan Batalyon Infantri 8 Marinir. (Dispen Kolinlamil)
Dalam rangka mendukung Satuan Tugas Marinir pengamanan pulau-pulau kecil terdepan di wilayah Barat antara lain Pulau Nipah, Pulau Berhala, Pulau Rondo, dan Pulau Sekatung, salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Teluk Manado-537 melaksanakan operasi angkutan laut militer untuk pergeseran pasukan (serpas) Batalyon Infantri 8 Marinir.
Menurut Komandan Teluk Manado-537 Mayor Laut (P) Jan Lucky Boy Siburian bahwa saat ini kondisi kapalnya dan seluruh anak buah kapal dalam kondisi siap sehingga dalam penugasan mendukung pergeseran pasukan Satuan Tugas Batalyon Infantri 8 Marinir pengamanan pulau-pulau kecil terluar ke wilayah Barat diharapkan akan berlangsung dengan lancar tanpa terdapat suatu halangan.
Operasi pergeseran pasukan dan material merupakan salah satu tugas dan fungsi Kolinlamil sebagai pembina kemampuan sistem angkutan laut militer, dengan menyelenggarakan pergeseran pasukan TNI yang meliputi personel, peralatan dan perbekalan, baik yang bersifat administratif maupun taktis strategis.
KRI Teluk Manado-537 merupakan Kapal Perang jenis Landing Ship Tank (LST) Type Frosch yang memiliki berat 1,900 ton dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot dan mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton. KRI TMO-537 merupakan Kapal Perang yang dibuat di galangan VEB Penee Werft Wolgast, Jerman Timur, pada tahun 1977 dan saat ini berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta.
Komandan Brigade Infanteri-3 Marinir (Danbrigif-3 Mar) Kolonel Marinir Suherlan yang diwakili oleh Wadan Brigif-3 Mar Letkol Marinir Asril Tanjung melepas keberangkatan para prajurit Yonif-8 Mar yang akan melaksanakan Satgas Pengamanan Pulau Terdepan (Pam Puter) ke XVII Wilayah Barat di Lantamal I Belawan, Selasa (24/03/2014) lalu.
Acara pelepasan yang dihadiri oleh Danlantamal I Belawan Laksamana Pertama TNI Pulung Prambudi, Danyonif-8 Mar Letkol Marinir Ena Sulaksana, Danyonmarhanlan I Letkol Marinir Yustinus Rudiman, Dirpolairdasu, Kapolsekta Belawan, juga dihadiri ibu-ibu Jalasenasteri yang ikut mengantar kepergian suaminya untuk mengemban tugas demi kedaulatan NKRI.
Wakil Komandan Brigif-3 Marinir dalam amanatnya menyampaikan kepada seluruh prajurit yang terlibat dalam Satgas Pam Puter ke XVII agar selalu meningkatkan keimanan terhadap Tuhan Yang Maha Esa supaya mendapat petunjuk serta bimbingan-Nya. “Pegang teguh jati diri Korps, serta pelihara nama baik satuan dalam meningkatkan kualitas moral kejuangan sebagai TNI dan tetap menanamkan rasa solidaritas di dalam lingkungan penugasan”, tegasnya.
Keberangkatan personel Satgas Pam Puter ke XVII yang merupakan para prajurit terbaik dari Yonif-8 Mar tersebut dipimpin oleh Dansatgas Kapten Marinir Purboyo, diangkut menggunakan KRI Teluk Manado 537 untuk selanjutnya melakukan rotasi dengan Satgas lama dan akan menempati pulau-pulau terluar di Wilayah Barat seperti Pulau Rondo, Pulau Berhala, dan Pulau Sekatung.KRI Teluk Manado-537 Dukung Serpas Satgas Marinir ke Pulau Terdepan Dalam rangka mendukung Satgas Pam Puter ke wilayah Barat salah satu unsur Kolinlamil KRI Teluk Manado-537 melaksanakan operasi angkutan laut militer untuk pergeseran pasukan Batalyon Infantri 8 Marinir. (Dispen Kolinlamil)
Dalam rangka mendukung Satuan Tugas Marinir pengamanan pulau-pulau kecil terdepan di wilayah Barat antara lain Pulau Nipah, Pulau Berhala, Pulau Rondo, dan Pulau Sekatung, salah satu unsur Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) KRI Teluk Manado-537 melaksanakan operasi angkutan laut militer untuk pergeseran pasukan (serpas) Batalyon Infantri 8 Marinir.
Menurut Komandan Teluk Manado-537 Mayor Laut (P) Jan Lucky Boy Siburian bahwa saat ini kondisi kapalnya dan seluruh anak buah kapal dalam kondisi siap sehingga dalam penugasan mendukung pergeseran pasukan Satuan Tugas Batalyon Infantri 8 Marinir pengamanan pulau-pulau kecil terluar ke wilayah Barat diharapkan akan berlangsung dengan lancar tanpa terdapat suatu halangan.
Operasi pergeseran pasukan dan material merupakan salah satu tugas dan fungsi Kolinlamil sebagai pembina kemampuan sistem angkutan laut militer, dengan menyelenggarakan pergeseran pasukan TNI yang meliputi personel, peralatan dan perbekalan, baik yang bersifat administratif maupun taktis strategis.
KRI Teluk Manado-537 merupakan Kapal Perang jenis Landing Ship Tank (LST) Type Frosch yang memiliki berat 1,900 ton dengan dimensi 90,70 meter x 11,12 meter x 3,4 meter ditenagai oleh 2 mesin diesel, 2 shaft menghasilkan 12,000 bhp yang sanggup mendorong kapal hingga kecepatan 18 knot dan mampu mengangkut kargo hingga seberat 600 ton. KRI TMO-537 merupakan Kapal Perang yang dibuat di galangan VEB Penee Werft Wolgast, Jerman Timur, pada tahun 1977 dan saat ini berada di jajaran Satuan Lintas Laut Militer (Satlinlamil) Jakarta.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.