Pasukan Lithuania. (Foto: Reuters)
Rusia coba mengembangkan sayapnya di beberapa wilayah Eropa Timur. Takut senasib dengan Ukraina, Lithuania pun mulai mempersiapkan diri dengan merekrut sejumlah sukarelawan untuk menambah kekuatan militer.
Setelah menyelesaikan tugas sebagai seorang pengacara, Robert Juodka memasukkan sejumlah senjata miliknya ke dalam mobil. Kemudian dia bersama sejumlah rekannya mulai melakukan latihan untuk melawan Rusia.
Juodka bergabung dengan Serikat Bersenjata Lithuania. Padahal, kelompok tersebut sudah dibubarkan oleh pemerintah itu. Anggota baru berdatangan setiap pekannya. Kini, tercatat ada sebanyak 10.000 orang yang bergabung dengan kelompok itu.
“Agresi yang terjadi di Ukraina sangat membantu dalam perekrutan ini. Sebab, Ukraina sangat dekat dengan kami. Anggota kami terdiri dari termuda berusia 10 hingga 80 tahun,” kata Robert diberitakan The Independent, Selasa (24/3/2015).
Menurutnya, beberapa di antara anggota mereka merupakan orang-orang yang pernah menjadi tentara dan pernah perang di Afghanistan. Tentu, kemampuan orang-orang ini sangat membantu mereka.
“Tujuannya adalah membantu tentara nasional jika kami diserang Rusia. Kami berpikir warga Ukraina terkejut. Kami akan bersiap diri,” sambungnya.
Rusia coba mengembangkan sayapnya di beberapa wilayah Eropa Timur. Takut senasib dengan Ukraina, Lithuania pun mulai mempersiapkan diri dengan merekrut sejumlah sukarelawan untuk menambah kekuatan militer.
Setelah menyelesaikan tugas sebagai seorang pengacara, Robert Juodka memasukkan sejumlah senjata miliknya ke dalam mobil. Kemudian dia bersama sejumlah rekannya mulai melakukan latihan untuk melawan Rusia.
Juodka bergabung dengan Serikat Bersenjata Lithuania. Padahal, kelompok tersebut sudah dibubarkan oleh pemerintah itu. Anggota baru berdatangan setiap pekannya. Kini, tercatat ada sebanyak 10.000 orang yang bergabung dengan kelompok itu.
“Agresi yang terjadi di Ukraina sangat membantu dalam perekrutan ini. Sebab, Ukraina sangat dekat dengan kami. Anggota kami terdiri dari termuda berusia 10 hingga 80 tahun,” kata Robert diberitakan The Independent, Selasa (24/3/2015).
Menurutnya, beberapa di antara anggota mereka merupakan orang-orang yang pernah menjadi tentara dan pernah perang di Afghanistan. Tentu, kemampuan orang-orang ini sangat membantu mereka.
“Tujuannya adalah membantu tentara nasional jika kami diserang Rusia. Kami berpikir warga Ukraina terkejut. Kami akan bersiap diri,” sambungnya.
♘ Okezone
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.