Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menunjukkan kartun tentang bahaya nuklir
Hubungan Amerika dan Israel berada di titik terendah. Bahkan diam-diam Pentagon merilis dokumen rahasia mengungkapkan tentang program nuklir Israel. Sebuah program yang selama ini ditolak dan dibantah oleh Israel.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima undangan kontroversial untuk berbicara di hadapan Kongres AS dan memperingatkan tentang bahaya nuclearized Timur Tengah dan konsekuensi mengerikan untuk seluruh umat manusia.”
Pidato diterima dengan baik bahkan penuh tepuk tangan. Bahkan mengalahkan Presiden Obama.
Entah kebetulan atau tidak pidato Netanyahu bertepatan dengan keputusan Pentagon untuk menyingkap sebuah dokumen rahasia yang membuktikan bahwa meskipun selama ini sangat keras tentang program nuklir negara lain, Israel justru telah menjadi tuan rumah dari senjata tersebut.
Dalam laporan setebal 386 halaman, berjudul “Critical Technological Assessment in Israel and NATO Nations,” dan dikutip Ria Novosti Jumat 27 Maret 2015 disebutkan tentang data pada 1987 dan rincian penting pada program nuklir Israel tidak pernah diakui.
“[Israel] mengembangkan jenis kode yang akan memungkinkan mereka untuk membuat bom hidrogen,” bunyi laporan Departemen Pertahanan tersebut. “Artinya, kode yang detil fisi dan fusi proses pada tingkat mikroskopis dan makroskopis.”
Bahkan laporan ini menyebutkan kemampuan nuklir Israel hampir sejajar dengan kemampuan yang ada di Laboratorium Nasional Amerika dan menyebut laboratorium Israel “setara” dengan instalasi nuklir AS di Los Alamos, Lawrence Livermore, Oak Ridge dan Los Alamos, adalah tempat di mana Robert Oppenheimer melakukan sebagian besar percobaan Proyek Manhattan. ”Sejauh teknologi nuklir Israel kira-kira sama dengan kemampuan AS di sekitar 1955-1960,” tulis laporan itu.
Dokumen Pentagon juga menyatakan bahwa 28 tahun yang lalu, Israel sudah seperti maju dalam pengembangan nuklir sebagai Amerika Serikat telah lama setelah pengujian bom hidrogen pertama.
Momentum rilis dokumen tentu membawa kecurigaan karena situasi hubungan Israel dan AS yang sedang tidak romantis seperti biasanya. Israel mengecam Obama yang dianggap terlalu mengakomodasi program nuklir Iran.
Sebenarnya tiga tahun lalu seorang wartawan AS di bawah Freedom of Information Act telah mengajukan permintaan tentang data tersebut. Namun direspons lambat oleh Pentagon. Padahal putusan oleh hakim Pengadilan Negeri telah memerintahkan Departemen Pertahanan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Sebuah laporan Wall Street Journal yang diturunkan pada Selasa 24 Maret 2015 juga menuduh Israel sedang mengintip negosiasi nuklir P5 + 1. Sementara kantor perdana menteri Israel membantah klaim ini, surat kabar mengutip para pejabat senior AS yang mengatakan bahwa intelijen Israel sedang menguping pembicaraan internasional.
Hubungan Amerika dan Israel berada di titik terendah. Bahkan diam-diam Pentagon merilis dokumen rahasia mengungkapkan tentang program nuklir Israel. Sebuah program yang selama ini ditolak dan dibantah oleh Israel.
Awal bulan ini, Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu menerima undangan kontroversial untuk berbicara di hadapan Kongres AS dan memperingatkan tentang bahaya nuclearized Timur Tengah dan konsekuensi mengerikan untuk seluruh umat manusia.”
Pidato diterima dengan baik bahkan penuh tepuk tangan. Bahkan mengalahkan Presiden Obama.
Entah kebetulan atau tidak pidato Netanyahu bertepatan dengan keputusan Pentagon untuk menyingkap sebuah dokumen rahasia yang membuktikan bahwa meskipun selama ini sangat keras tentang program nuklir negara lain, Israel justru telah menjadi tuan rumah dari senjata tersebut.
Dalam laporan setebal 386 halaman, berjudul “Critical Technological Assessment in Israel and NATO Nations,” dan dikutip Ria Novosti Jumat 27 Maret 2015 disebutkan tentang data pada 1987 dan rincian penting pada program nuklir Israel tidak pernah diakui.
“[Israel] mengembangkan jenis kode yang akan memungkinkan mereka untuk membuat bom hidrogen,” bunyi laporan Departemen Pertahanan tersebut. “Artinya, kode yang detil fisi dan fusi proses pada tingkat mikroskopis dan makroskopis.”
Bahkan laporan ini menyebutkan kemampuan nuklir Israel hampir sejajar dengan kemampuan yang ada di Laboratorium Nasional Amerika dan menyebut laboratorium Israel “setara” dengan instalasi nuklir AS di Los Alamos, Lawrence Livermore, Oak Ridge dan Los Alamos, adalah tempat di mana Robert Oppenheimer melakukan sebagian besar percobaan Proyek Manhattan. ”Sejauh teknologi nuklir Israel kira-kira sama dengan kemampuan AS di sekitar 1955-1960,” tulis laporan itu.
Dokumen Pentagon juga menyatakan bahwa 28 tahun yang lalu, Israel sudah seperti maju dalam pengembangan nuklir sebagai Amerika Serikat telah lama setelah pengujian bom hidrogen pertama.
Momentum rilis dokumen tentu membawa kecurigaan karena situasi hubungan Israel dan AS yang sedang tidak romantis seperti biasanya. Israel mengecam Obama yang dianggap terlalu mengakomodasi program nuklir Iran.
Sebenarnya tiga tahun lalu seorang wartawan AS di bawah Freedom of Information Act telah mengajukan permintaan tentang data tersebut. Namun direspons lambat oleh Pentagon. Padahal putusan oleh hakim Pengadilan Negeri telah memerintahkan Departemen Pertahanan untuk memenuhi tuntutan tersebut.
Sebuah laporan Wall Street Journal yang diturunkan pada Selasa 24 Maret 2015 juga menuduh Israel sedang mengintip negosiasi nuklir P5 + 1. Sementara kantor perdana menteri Israel membantah klaim ini, surat kabar mengutip para pejabat senior AS yang mengatakan bahwa intelijen Israel sedang menguping pembicaraan internasional.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.