PKR 10514
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah Arifin mengatakan pihaknya menargetkan pembuatan dua Kapal Perusak Kawal Rudal 105 meter (PKR-10514) selesai pada tahun 2017 mendatang. Dan hingga saat ini prosesnya sudah mencapai 40 persen.
"Pengerjaan awalnya dilakukan pada akhir 2012 oleh anak negeri dengan kerja sama perusahaan perkapalan besar dari Belanda, DAMEN 'Schelde Naval Shipbuilding' (DSNS), dan diharapkan bisa segera selesai dan memperkuat alutsista Indonesia," ucapnya di Malang, Sabtu (21/3/2015).
ia mengatakan, pembuatan kapal jenis kapal perang cepat itu untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui proyek jangka panjang Badan Sarana Pertahanan (Barahanan).
"Kapal ini dilengkapi dengan persenjataan canggih bawah air untuk menghancurkan kapal selam, serta terdapat peralatan modern di atasnya, sehingga mampu memperkuat persenjataan maritim kita," tukasnya.
Sementara itu, kerja sama dengan Belanda yang dilakukan dalam pembuatan kapal ini diharapkan mampu memberi manfaat dengan adanya transfer teknologi kepada anak bangsa.
"Kerja sama ini dilakukan dengan sistem teknologi tinggi, sehingga PT PAL nantinya diharapkan bisa membangun sendiri PKR secara mandiri," pungkasnya.
Ia menjelaskan, dalam membuat PKR dibagi dalam enam modul atau bagian, empat modul di antaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda.
"Apabila prosesnya selesai, dua modul dari Balanda dibawa dan dirakit ke PT PAL serta dijadikan satu dengan enam modul yang dikerjakan di galangan kapal, meski demikian kualitas kapal ini mendapatkan pengawasan khusus dari Belanda," tandasnya.
Direktur Utama PT PAL Indonesia (Persero), M Firmansyah Arifin mengatakan pihaknya menargetkan pembuatan dua Kapal Perusak Kawal Rudal 105 meter (PKR-10514) selesai pada tahun 2017 mendatang. Dan hingga saat ini prosesnya sudah mencapai 40 persen.
"Pengerjaan awalnya dilakukan pada akhir 2012 oleh anak negeri dengan kerja sama perusahaan perkapalan besar dari Belanda, DAMEN 'Schelde Naval Shipbuilding' (DSNS), dan diharapkan bisa segera selesai dan memperkuat alutsista Indonesia," ucapnya di Malang, Sabtu (21/3/2015).
ia mengatakan, pembuatan kapal jenis kapal perang cepat itu untuk memenuhi pesanan Kementerian Pertahanan (Kemenhan) melalui proyek jangka panjang Badan Sarana Pertahanan (Barahanan).
"Kapal ini dilengkapi dengan persenjataan canggih bawah air untuk menghancurkan kapal selam, serta terdapat peralatan modern di atasnya, sehingga mampu memperkuat persenjataan maritim kita," tukasnya.
Sementara itu, kerja sama dengan Belanda yang dilakukan dalam pembuatan kapal ini diharapkan mampu memberi manfaat dengan adanya transfer teknologi kepada anak bangsa.
"Kerja sama ini dilakukan dengan sistem teknologi tinggi, sehingga PT PAL nantinya diharapkan bisa membangun sendiri PKR secara mandiri," pungkasnya.
Ia menjelaskan, dalam membuat PKR dibagi dalam enam modul atau bagian, empat modul di antaranya dibuat di PT PAL, sedangkan dua modul yang terdiri dari permesinan dan anjungan kapal dibangun di Belanda.
"Apabila prosesnya selesai, dua modul dari Balanda dibawa dan dirakit ke PT PAL serta dijadikan satu dengan enam modul yang dikerjakan di galangan kapal, meski demikian kualitas kapal ini mendapatkan pengawasan khusus dari Belanda," tandasnya.
♞ inilah
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.