Setelah meluncurkan program pembuatan pesawat tempur dan pesawat pembom generasi kelima, industri pesawat Rusia kini berencana merancang pesawat yang dapat mengangkut tank tempur Rusia di masa depan. Seorang narasumber menyampaikan, produsen kendaraan militer akan merancang pesawat transportasi militer kelas berat dan menengah. [Vitaly Belousov / TASS]
Pesawat transportasi militer yang dimiliki Rusia saat ini kebanyakan merupakan produk yang dibuat pada masa Soviet. Modernisasi pesawat hanya bisa memperpanjang masa penggunaan pesawat, sehingga industri pertahanan Rusia memutuskan untuk menciptakan pesawat transportasi militer baru yang memiliki kapasitas angkut lebih besar.
Seorang narasumber dari industri pertahanan menyampaikan pada Lenta.ru bahwa produsen kendaraan militer akan merancang pesawat transportasi militer kelas berat dan menengah sebagai bagian dari proyek Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA). Beberapa pesawat akan secara khusus dirancang untuk mengangkut tank dan kendaraan lapis baja Armata. Tank Armata merupakan tank terbaru Rusia yang masih dirahasiakan, yang rencananya akan tampil ke publik untuk pertama kali dalam Parade Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei mendatang.
Reinkarnasi Il-106
Pada 2014, biro desain Ilyushin memenangkan tender pengerjaan pesawat kelas berat terbaru untuk militer Rusia. Biro desain ini dikenal sebagai perancang pesawat kargo berkapasitas 50 ton Il-76. Direktur Jenderal Il Sergei Sergeyev menyatakan, pada 2016 perusahaannya akan mulai merancang pesawat baru yang diberi nama Ermak, dengan kapasitas lebih dari 80 ton.
Namun pada 2015, meski telah melibatkan Institut Pusat Aerohidrodinamis (TsAGI) dan Biro Desain Eksperimental Myasishchev, kerangka acuan untuk proyek tersebut masih belum dibuat. Berdasarkan keterangan dari blog resmi Pusat Analisis Teknologi dan Strategi, pesawat transportasi militer jarak jauh tersebut akan menggunakan rancangan proyek Il-106.
Dengan kata lain, proyek Ermak kemungkinan akan digantikan dengan proyek lain yang menjanjikan. Proyek tersebut akan menjadi landasan bagi pengembangan pesawat kelas menengah dan kelas berat di masa depan, yang mampu mengangkut kargo dengan kapasitas 50 hingga 150 ton.
Penyatuan unit perakitan dan sistem pesawat baru akan memungkinkan industri untuk memotong biaya produksi PAK FA. Keterlibatan negara dalam proyek ini akan memastikan bahwa pesawat ini akan masuk militer Rusia dengan tepat waktu. Ada kabar pesawat tersebut akan mulai bergabung dengan militer Rusia pada 1 Januari 2024.
Ermak Versus Il-476
Namun, proyek PAK FA sendiri tak luput dari pandangan skeptis para ahli. Wakil Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia (TsAMTO) Vladimir Shvarev menyebutkan, "Saat ini, semua sumber daya yang tersedia harus fokus pada pengembangan pesawat Il-476."
"Pesawat itu mampu mengangkut kargo hingga 80 ton dengan kecepatan 770-850 kilometer per jam, dengan jarak hingga lima ribu kilometer. Dengan kata lain, pesawat tersebut merupakan pesawat kargo kelas menengah. Sebagai perbandingan, pesawat kargo An-225 Mriya milik Ukraina mampu mengangkut kargo hingga 220 ton, atau setara empat buah tank T-72. Sementara, Il-76 hanya mampu mengangkut satu buah tank T-72. Saat pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut tank T-90, beberapa bagiannya harus dilepas," kata sang pakar pada majalah Interpolit.
"Mengingat tank T-14 Armata akan berbobot setidaknya 60 ton, tentu tidak ekonomis mengangkut 1,5 tank menggunakan pesawat angkut militer kelas menengah atau dua tank dengan pesawat militer kelas berat. Sementara, kita tak punya proyek pembuatan pesawat dengan kapasitas kargo yang super besar. Kelak ini akan menjadi masalah rumit bagi Rusia," kata Shvarev.
Namun, jika program PAK FA benar-benar terlaksana, pengembangan pesawat ini akan memungkinkan Angkatan Bersenjata Rusia untuk memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja melalui udara ke tempat manapun di dunia dengan cepat. Mengingat wilayah Rusia sangatlah luas, kehadiran pesawat transportasi militer di masa depan jelas akan akan meningkatkan mobilitas angkatan bersenjata Rusia.
Pesawat transportasi militer yang dimiliki Rusia saat ini kebanyakan merupakan produk yang dibuat pada masa Soviet. Modernisasi pesawat hanya bisa memperpanjang masa penggunaan pesawat, sehingga industri pertahanan Rusia memutuskan untuk menciptakan pesawat transportasi militer baru yang memiliki kapasitas angkut lebih besar.
Seorang narasumber dari industri pertahanan menyampaikan pada Lenta.ru bahwa produsen kendaraan militer akan merancang pesawat transportasi militer kelas berat dan menengah sebagai bagian dari proyek Prospective Airborne Complex of Frontline Aviation (PAK FA). Beberapa pesawat akan secara khusus dirancang untuk mengangkut tank dan kendaraan lapis baja Armata. Tank Armata merupakan tank terbaru Rusia yang masih dirahasiakan, yang rencananya akan tampil ke publik untuk pertama kali dalam Parade Hari Kemenangan di Moskow pada 9 Mei mendatang.
Reinkarnasi Il-106
Pada 2014, biro desain Ilyushin memenangkan tender pengerjaan pesawat kelas berat terbaru untuk militer Rusia. Biro desain ini dikenal sebagai perancang pesawat kargo berkapasitas 50 ton Il-76. Direktur Jenderal Il Sergei Sergeyev menyatakan, pada 2016 perusahaannya akan mulai merancang pesawat baru yang diberi nama Ermak, dengan kapasitas lebih dari 80 ton.
Namun pada 2015, meski telah melibatkan Institut Pusat Aerohidrodinamis (TsAGI) dan Biro Desain Eksperimental Myasishchev, kerangka acuan untuk proyek tersebut masih belum dibuat. Berdasarkan keterangan dari blog resmi Pusat Analisis Teknologi dan Strategi, pesawat transportasi militer jarak jauh tersebut akan menggunakan rancangan proyek Il-106.
Dengan kata lain, proyek Ermak kemungkinan akan digantikan dengan proyek lain yang menjanjikan. Proyek tersebut akan menjadi landasan bagi pengembangan pesawat kelas menengah dan kelas berat di masa depan, yang mampu mengangkut kargo dengan kapasitas 50 hingga 150 ton.
Penyatuan unit perakitan dan sistem pesawat baru akan memungkinkan industri untuk memotong biaya produksi PAK FA. Keterlibatan negara dalam proyek ini akan memastikan bahwa pesawat ini akan masuk militer Rusia dengan tepat waktu. Ada kabar pesawat tersebut akan mulai bergabung dengan militer Rusia pada 1 Januari 2024.
Ermak Versus Il-476
Namun, proyek PAK FA sendiri tak luput dari pandangan skeptis para ahli. Wakil Kepala Pusat Analisis Perdagangan Senjata Dunia (TsAMTO) Vladimir Shvarev menyebutkan, "Saat ini, semua sumber daya yang tersedia harus fokus pada pengembangan pesawat Il-476."
"Pesawat itu mampu mengangkut kargo hingga 80 ton dengan kecepatan 770-850 kilometer per jam, dengan jarak hingga lima ribu kilometer. Dengan kata lain, pesawat tersebut merupakan pesawat kargo kelas menengah. Sebagai perbandingan, pesawat kargo An-225 Mriya milik Ukraina mampu mengangkut kargo hingga 220 ton, atau setara empat buah tank T-72. Sementara, Il-76 hanya mampu mengangkut satu buah tank T-72. Saat pesawat tersebut digunakan untuk mengangkut tank T-90, beberapa bagiannya harus dilepas," kata sang pakar pada majalah Interpolit.
"Mengingat tank T-14 Armata akan berbobot setidaknya 60 ton, tentu tidak ekonomis mengangkut 1,5 tank menggunakan pesawat angkut militer kelas menengah atau dua tank dengan pesawat militer kelas berat. Sementara, kita tak punya proyek pembuatan pesawat dengan kapasitas kargo yang super besar. Kelak ini akan menjadi masalah rumit bagi Rusia," kata Shvarev.
Namun, jika program PAK FA benar-benar terlaksana, pengembangan pesawat ini akan memungkinkan Angkatan Bersenjata Rusia untuk memindahkan sejumlah besar kendaraan lapis baja melalui udara ke tempat manapun di dunia dengan cepat. Mengingat wilayah Rusia sangatlah luas, kehadiran pesawat transportasi militer di masa depan jelas akan akan meningkatkan mobilitas angkatan bersenjata Rusia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.