Kapal Perang TNI AL Sudah Bersiap di TI Apung Payak Ubi Ilustrasi KRI Pulau Rangsang 727 ★
Satu Kapal Perang dengan nomor lambung 727 bernama Pulau Rangsang milik pihak TNI-AL asal Jakarta tiba-tiba hampir merapat di ratusan TI Apung di laut Sukadamai Payak Ubi Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (25/6/2015) sore.
Kapal dengan panjang sekitar 100 meter tersebut merupakan jenis kapal satuan penebar ranjau milik pihak Mabes TNI-AL.
"Tadi baru datang, saat ini anggota kita sedang melakukan koordinasi dengan pihak TNI-AL yang berada diatas kapal tersebut," ungkap Komandan Pos Pantau TNI-AL Toboali, Letda A. Wibowo kepada bangka pos.
Menurut dirinya, pihaknya belum mengetahui rencana kedatangan kapal perang tersebut di wilayah lautan Toboali, apakah untuk menertibkan TI apung yang beroperasi secara ilegal atau ada kepentingan lain.
"Tadi masyarakat malah bilang jangan di bom kami pak, tetap jika memang untuk melakukan penertiban maka kami siap berkoordinasi," tegasnya.(*)Tiga KRI Sudah di Babel, Tinggal Tunggu Perintah Berantas Tambang Illegal KRI Krait 827 ★
Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma, Jum'at (26/6/2015) mengatakan tiga KRI saat ini sudah semua berada di perairan Bangka.
Antara lain KRI 727 Pulau Rangsang yang merupakan penyapu ranjau serta dua kapal patroli cepat yakni KRI 816 Warakas dan KRI 827 Krait.
KRI 727 lego jangkar di Perairan Toboali, KRI 816 Warakas di Pelabuhan Pangkalbalam dan KRI 816 patroli diperairan Bangka.
"Semua sudah berada diperairan Bangka selain melaksanakan patroli rutin juga menunggu instruksi dari Mabes termasuk adanya wacana menteri Susi yang katanya mau nertibkan TI apung," kata Danlanal kepada bangka pos.
Dekati Penambang KRI 816 Warakas TNI AL ★
Kapal Perang dengan nomor lambung 727 bernama Pulau Rangsang milik pihak TNI-AL asal Jakarta tiba-tiba di hadapan ratusan TI Apung di laut Sukadamai Payak Ubi Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (25/6/2015) sore.
Kapal dengan panjang sekitar 100 meter tersebut merupakan jenis kapal satuan penebar ranjau milik pihak Mabes TNI-AL.
Penambang Takut TI Apung di Payak Ubi, foto:ist ★
Suara gemetar penuh emosi dan ketakutan terdengar dari suara Sobri saat menghubungi bangkapos.com Kamis (25/6/2015).
Sobri yang mengaku sebagai penambang TI apung di wilayah Belinyu Kabupaten Bangka merasa resah dengan rencana kedatangan Menteri Susi Pujiastuti ke Bangka untuk menertibkan aktifitas TI apung.
Pemberitaan sebelumnya melansir bahwa kini dikabarkan sudah ada 3 KRI yang ditempatkan di perairan Bangka.
"Yaa Allah Bang masak kami mau ditembaki kapal perang," kata Sobri.
Sobri mengatakan dirinya sudah beraktifitas disalah satu perairan di Belinyu selama 7 tahun. Berawal dari ikut bekerja kemudian perlahan mendapatkan modal sehingga bisa menambang sendiri.
Hasil yang didapat pun cukup lumayan untuk menghidupi ekonomi keluarga walaupun sekarang sudah tak begitu besar hasilnya. Jika aktifitas mereka ditertibkan maka tidak tahu lagi mau kemana mencari uang untuk keluarganya.
"Kami mohon la bang dibuat berita, kami minta solusi yang baik. Jadi kami bisa nambang dengan aturan selama ini kan TI apung tidak bisa dikeluarkan izinya dan terus dianggap illegal. Kalau bisa solusinya diatur untuk dilegalkan," kata Sobri.
Tunggu Perintah Bangkapos/Gatra, TI Apung di Batu Belubang ★
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membenarkan bahwa tiga kapal perang Indonesia (KRI) yang disiagakan ke Pulau Bangka itu terkait keberadaan tambang inkonvesional (TI) di Kepulauan Babel.
Hal tersebut diungkapkan melalui akun resmi jejaring sosial twitter miliknya @susipudjiastuti.
Ketika bangkapos.com mencoba menanyakan kapan rencana ke Bangka Belitung dan Tiga kapal perang (KRI) ke Babel apakah terkait pengamanan TI (diduga) illegal, Ia dengan tegas dan singkat membenarkan pertanyaan tersebut.
"Benar !!!." Jawabnya.
Sebelumnya, dilansir pemberitaan bahwa tiga unit Kapal Perang Indonesia (KRI) disiagakan di Pulau Bangka.
Keberadaan tiga KRI itu kemungkinan besar terkait rencana penertiban Tambang Inkonvesional (TI) ilegal yang diwacanakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Saat ini Menteri Susi masih menuggu perintah dari Presiden Jokowi kapan waktunya penambang ilegal tersebut harus diberantas.Tiga KRI Lanal Babel Siap Tertibkan TI Apung Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma ★
Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma Rabu (24/6/2015) mengatakan saat ini ada 3 KRI yang akan ditempatkan di Pulau Bangka yakni 1 KRI berada di Belinyu, 1 KRI di Pangkalbalam dan satu lagi dalam perjalanan ke perairan Bangka.
Kemungkinan dikerahkannya 3 KRI dan ditempatkan di perairan Bangka bisa jadi terkait wacana yang dilontarkan menteri Susi untuk menertibkan TI apung.
Sehingga nantinya jika terealisasi penertiban TI apung diwilayah perairan Bangka Belitung maka Lanal Babel akan mengerahkan kekuatan penuh ditambah dengan backup 3 KRI.
"Saat ini sudah 2 KRI yang merapat dan 1 KRI dalam perjalanan kesini kemungkinan besar terkait rencana Menteri Susi yang mewacanakan penertiban TI apung," kata Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma
Satu Kapal Perang dengan nomor lambung 727 bernama Pulau Rangsang milik pihak TNI-AL asal Jakarta tiba-tiba hampir merapat di ratusan TI Apung di laut Sukadamai Payak Ubi Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (25/6/2015) sore.
Kapal dengan panjang sekitar 100 meter tersebut merupakan jenis kapal satuan penebar ranjau milik pihak Mabes TNI-AL.
"Tadi baru datang, saat ini anggota kita sedang melakukan koordinasi dengan pihak TNI-AL yang berada diatas kapal tersebut," ungkap Komandan Pos Pantau TNI-AL Toboali, Letda A. Wibowo kepada bangka pos.
Menurut dirinya, pihaknya belum mengetahui rencana kedatangan kapal perang tersebut di wilayah lautan Toboali, apakah untuk menertibkan TI apung yang beroperasi secara ilegal atau ada kepentingan lain.
"Tadi masyarakat malah bilang jangan di bom kami pak, tetap jika memang untuk melakukan penertiban maka kami siap berkoordinasi," tegasnya.(*)Tiga KRI Sudah di Babel, Tinggal Tunggu Perintah Berantas Tambang Illegal KRI Krait 827 ★
Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma, Jum'at (26/6/2015) mengatakan tiga KRI saat ini sudah semua berada di perairan Bangka.
Antara lain KRI 727 Pulau Rangsang yang merupakan penyapu ranjau serta dua kapal patroli cepat yakni KRI 816 Warakas dan KRI 827 Krait.
KRI 727 lego jangkar di Perairan Toboali, KRI 816 Warakas di Pelabuhan Pangkalbalam dan KRI 816 patroli diperairan Bangka.
"Semua sudah berada diperairan Bangka selain melaksanakan patroli rutin juga menunggu instruksi dari Mabes termasuk adanya wacana menteri Susi yang katanya mau nertibkan TI apung," kata Danlanal kepada bangka pos.
Dekati Penambang KRI 816 Warakas TNI AL ★
Kapal Perang dengan nomor lambung 727 bernama Pulau Rangsang milik pihak TNI-AL asal Jakarta tiba-tiba di hadapan ratusan TI Apung di laut Sukadamai Payak Ubi Toboali Kabupaten Bangka Selatan, Kamis (25/6/2015) sore.
Kapal dengan panjang sekitar 100 meter tersebut merupakan jenis kapal satuan penebar ranjau milik pihak Mabes TNI-AL.
Penambang Takut TI Apung di Payak Ubi, foto:ist ★
Suara gemetar penuh emosi dan ketakutan terdengar dari suara Sobri saat menghubungi bangkapos.com Kamis (25/6/2015).
Sobri yang mengaku sebagai penambang TI apung di wilayah Belinyu Kabupaten Bangka merasa resah dengan rencana kedatangan Menteri Susi Pujiastuti ke Bangka untuk menertibkan aktifitas TI apung.
Pemberitaan sebelumnya melansir bahwa kini dikabarkan sudah ada 3 KRI yang ditempatkan di perairan Bangka.
"Yaa Allah Bang masak kami mau ditembaki kapal perang," kata Sobri.
Sobri mengatakan dirinya sudah beraktifitas disalah satu perairan di Belinyu selama 7 tahun. Berawal dari ikut bekerja kemudian perlahan mendapatkan modal sehingga bisa menambang sendiri.
Hasil yang didapat pun cukup lumayan untuk menghidupi ekonomi keluarga walaupun sekarang sudah tak begitu besar hasilnya. Jika aktifitas mereka ditertibkan maka tidak tahu lagi mau kemana mencari uang untuk keluarganya.
"Kami mohon la bang dibuat berita, kami minta solusi yang baik. Jadi kami bisa nambang dengan aturan selama ini kan TI apung tidak bisa dikeluarkan izinya dan terus dianggap illegal. Kalau bisa solusinya diatur untuk dilegalkan," kata Sobri.
Tunggu Perintah Bangkapos/Gatra, TI Apung di Batu Belubang ★
Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti membenarkan bahwa tiga kapal perang Indonesia (KRI) yang disiagakan ke Pulau Bangka itu terkait keberadaan tambang inkonvesional (TI) di Kepulauan Babel.
Hal tersebut diungkapkan melalui akun resmi jejaring sosial twitter miliknya @susipudjiastuti.
Ketika bangkapos.com mencoba menanyakan kapan rencana ke Bangka Belitung dan Tiga kapal perang (KRI) ke Babel apakah terkait pengamanan TI (diduga) illegal, Ia dengan tegas dan singkat membenarkan pertanyaan tersebut.
"Benar !!!." Jawabnya.
Sebelumnya, dilansir pemberitaan bahwa tiga unit Kapal Perang Indonesia (KRI) disiagakan di Pulau Bangka.
Keberadaan tiga KRI itu kemungkinan besar terkait rencana penertiban Tambang Inkonvesional (TI) ilegal yang diwacanakan Menteri Kelautan dan Perikanan, Susi Pudjiastuti.
Saat ini Menteri Susi masih menuggu perintah dari Presiden Jokowi kapan waktunya penambang ilegal tersebut harus diberantas.Tiga KRI Lanal Babel Siap Tertibkan TI Apung Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma ★
Danlanal Kep Bangka Belitung Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma Rabu (24/6/2015) mengatakan saat ini ada 3 KRI yang akan ditempatkan di Pulau Bangka yakni 1 KRI berada di Belinyu, 1 KRI di Pangkalbalam dan satu lagi dalam perjalanan ke perairan Bangka.
Kemungkinan dikerahkannya 3 KRI dan ditempatkan di perairan Bangka bisa jadi terkait wacana yang dilontarkan menteri Susi untuk menertibkan TI apung.
Sehingga nantinya jika terealisasi penertiban TI apung diwilayah perairan Bangka Belitung maka Lanal Babel akan mengerahkan kekuatan penuh ditambah dengan backup 3 KRI.
"Saat ini sudah 2 KRI yang merapat dan 1 KRI dalam perjalanan kesini kemungkinan besar terkait rencana Menteri Susi yang mewacanakan penertiban TI apung," kata Kolonel Laut (P) Hendra Kusuma
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.