SULAWESI Utara semakin kokoh menjadi benteng pertahanan NKRI. Pesawat-pesawat tempur bakalan mondar-mandir di angkasa Sulut.
Diungkapkan Komandan Pangkalan Angkatan Udara Sam Ratulangi (Danlanudsri) Manado Kolonel Pnb Arifaini Dwiyanto, pihaknya sudah mengusulkan ke Pemerintah Provinsi Sulawesi Utara, dalam hal ini Gubernur Olly Dondokambey SE terkait rencana pembangunan skadron udara di ujung utara Indonesia.
“Seperti kita ketahui, Sulawesi Utara memang berbatasan langsung dengan negara tetangga, Filipina. Nah, pembentukan Skadron sudah sangat dibutuhkan di daerah ini (Sulut, red) guna semakin memperkuat wilayah udara kita,” ungkap Dwiyanto, ketika diwawancarai harian ini, akhir pekan lalu.
“Rencana tersebut juga untuk mendukung program Presiden RI Joko Widodo, yang ingin terus menguatkan pertahanan udara kita lewat keberadaan pangkalan militer milik TNI AU,” lanjut Dwiyanto.
Menurutnya, sampai sekarang berkas usulan sudah berada di pusat. “Pak Gubernur Olly Dondokambey sangat mendukung usulan kami. Dan kami berterima kasih atas dukungan pemerintah daerah tersebut,” katanya, sembari menyebutkan dirinya optimis usulan tersebut bakal diterima.
Kapan Skadron tersebut bisa dibentuk?
Menurutnya, jika dokumen usulan sudah disetujui pusat, tahun depan bahkan tahun ini skadron-nya sudah bisa ada di Sulut.
“Nantinya akan ada pesawat-pesawat tempur yang nongkrong di pangkalan. Nanti kita juga akan perluas pangkalan yang ada sekarang. Misalnya juga ada penambahan fasilitas apron (tempat parkir pesawat) serta semua kebutuhan pangkalan militer lainnya,” papar Danlanudsri termuda itu. “Skadronnya tetap akan berkedudukan di lokasi saat ini (samping Bandara Sam Ratulangi, Manado),” bebernya.
Bagaimana dengan pengadaan alat utama sistem persenjataan (Alutsista)?
“Misalnya, di Makassar ada Sukhoi-nya. Maka, di Sulut juga akan ada jet-jet tempur dan pesawat-pesawat tempur canggih pendukung lainnya,” jelasnya.
Wilayah operasinya sampai di mana?
“Untuk wilayah operasi bakal menjangkau Sulut, Gorontalo, Sulawesi Tengah, hingga ke Sulawesi Selatan. Juga bisa sampai ke Halmaera Maluku,” terang Dwiyanto.
Saat disinggung apakah dengan keberadaan skadron Lanudsri bisa naik tipe A?
Danlanudsri yang sering menjadi motivator di beberapa kegiatan kemahasiswaan tersebut menyebutkan, itu bakal terwujud. “Karena salah satu syarat naik ke tipe A itu (pembentukan skadron). Selain penambahan pembangunan kantor pangkalan. Sekarang kan masih tipe B. Jadi kita tunggu saja perkembangannya,” kunci Dwiiyanto. Diketahui, jika Lanudsri sudah tipe A, otomatis komandan Lanudsri bakal dikendalikan jenderal bintang satu dengan pangkat Marsekal Pertama TNI.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.