Sebanyak 5 unit Arisgator pesanan TNI AD [Arc]
Satu lagi, alutsista baru memperkuat jajaran TNI AD. Sabtu (02/09) siang, tank angkut pasukan amfibi Arisgator mendarat di tanah air. Kata ‘mendarat’ disini memang seperti kenyataannya. Pasalnya Tank modifikasi M-113 ini diangkut bukan melalui jalur laut, melainkan melalui kargo udara Singapore Airlines. Total ada 5 unit Arisgator yang tiba hari ini.
Sekedar mengingatkan, Arisgator adalah modifikasi ang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Italia bernama ARIS ( Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali ) Spa. dalam konsep Arisgator. Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan pada M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal (atau malah moncong buaya) yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air.
Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet . Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator. Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.
Untuk sistem propulsi di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.
Kemampuan amfibi yang prima tersebut membuat Arisgator dapat digunakan untuk melakukan operasi pendaratan amfibi, dilepaskan dari kapal LPD untuk kemudian berenang, mencapai permukaan, dan bertempur. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.
Untuk urusan persenjataan juga sama, Arisgator hanya menyediakan sistem kubah dan dudukan dengan dinding penahan cipratan ombak, plus dudukan untuk senapan mesin M2HB atau pelontar granat 40mm Mk19 Mod 0. Palka di sisi atas kendaraan juga masih dipertahankan untuk akses alternatif keluar masuk pasukan.
Secara keseluruhan, M113 yang bersalin rupa menjadi Arisgator boleh dibilang mirip dengan kendaraan pendarat amfibi LVTP-7, namun berukuran lebih mini. Sosoknya jelas bertambah panjang dibandingkan M113 yang berbentuk bak kotak sabun, dan kemampuan amfibinya jadi cocok untuk operasi pendaratan amfibi ataupun operasi di alur sungai dan muara. Di Italia, Arisgator diberi nama resmi VAL dan digunakan oleh Batalion San Marco dari Resimen Pendarat AL Italia.
Satu lagi, alutsista baru memperkuat jajaran TNI AD. Sabtu (02/09) siang, tank angkut pasukan amfibi Arisgator mendarat di tanah air. Kata ‘mendarat’ disini memang seperti kenyataannya. Pasalnya Tank modifikasi M-113 ini diangkut bukan melalui jalur laut, melainkan melalui kargo udara Singapore Airlines. Total ada 5 unit Arisgator yang tiba hari ini.
Sekedar mengingatkan, Arisgator adalah modifikasi ang ditawarkan oleh sebuah perusahaan Italia bernama ARIS ( Applicazioni Rielaborazioni Impianti Speciali ) Spa. dalam konsep Arisgator. Ide dasarnya adalah modifikasi dan pembenahan pada M113 pada sektor daya apung dan propulsi sehingga M113 dapat bersalin rupa menjadi kendaraan pendarat amfibi.
Untuk mewujudkan hal tersebut, ada sejumlah kit modifikasi yang disiapkan, yaitu moncong tambahan pada M113 berbentuk haluan kapal (atau malah moncong buaya) yang berisi gabus dan karet khusus yang ringan dan dapat meningkatkan daya apung, plus panel pembelah ombak yang dapat dibentangkan saat mengarung air.
Panel tambahan serupa yang ditempelkan di bagian belakang kendaraan yang sekaligus menjadi rumah bagi sistem waterjet . Kotak penambah daya apung serupa dapat dipergoki di sisi kiri-kanan Arisgator. Pada bagian atas, exhaust atau knalpot dipanjangkan dengan menggunakan snorkel pada sisi kanan atap. Grille untuk lubang masuk udara mesin juga diberi penutup yang lebih tinggi dari kendaraan agar tidak kemasukan air pada saat mengarungi permukaan sungai dan laut.
Untuk sistem propulsi di dalam air, dua buah propeller hidrostatik dipasang di bagian belakang bawah dengan ukuran yang besar, yang mampu mendorong kendaraan dengan kecepatan 5 knot di permukaan air. Sistem propeller ini dapat digerakkan secara independen untuk membuat Arisgator berbelok saat bermanuver di permukaan air.
Kemampuan amfibi yang prima tersebut membuat Arisgator dapat digunakan untuk melakukan operasi pendaratan amfibi, dilepaskan dari kapal LPD untuk kemudian berenang, mencapai permukaan, dan bertempur. Modifikasi Arisgator sendiri tidak mempengaruhi kemampuan manuvernya di darat jika dibandingkan dengan M113.
Untuk urusan persenjataan juga sama, Arisgator hanya menyediakan sistem kubah dan dudukan dengan dinding penahan cipratan ombak, plus dudukan untuk senapan mesin M2HB atau pelontar granat 40mm Mk19 Mod 0. Palka di sisi atas kendaraan juga masih dipertahankan untuk akses alternatif keluar masuk pasukan.
Secara keseluruhan, M113 yang bersalin rupa menjadi Arisgator boleh dibilang mirip dengan kendaraan pendarat amfibi LVTP-7, namun berukuran lebih mini. Sosoknya jelas bertambah panjang dibandingkan M113 yang berbentuk bak kotak sabun, dan kemampuan amfibinya jadi cocok untuk operasi pendaratan amfibi ataupun operasi di alur sungai dan muara. Di Italia, Arisgator diberi nama resmi VAL dan digunakan oleh Batalion San Marco dari Resimen Pendarat AL Italia.
♘ ARC
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.