Danrem 083/BDJ Menyaksikan Uji Coba Meriam GS M109A4-BE 155 MM. [Foto Penrem 083/Bdj] ☆
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Bangun Nawoko, menyambut langsung kedatangan tim dari Pussenarmed yang dipimpin langsung oleh Danpusssenarmed Brigjen Tni Dwi jati Utomo di Kabupaten Lumajang. Kedatangan tim Pussenarmed untuk mengadakan uji fungsi Meriam GS M109A4-BE 155 mm, Selasa (17/10/2017).
Rombongan tim Pussenarmed yang hadir dalam uji fungsi Meriam GS M109A4-BE 155 mm, Danpussenarmed Brigjen Tni Dwi jati Utomo, Brigjen TNI Eko Erwanto, Kolonel Cpl Saiful Rochima, Kolonel Inf Sugeng Priyanto, Kolonel Cpl Kokom, Kolonel Cpl Suwoto, Kolonel Kav Dwi Haryoko, Kolonel Cpl Bambang Pursetiadi, Kolonel Cpl Dwi Angga Suwono, Kolonel Arm Saripudin, Kolonel Arm Dwi Wahyudi, Kolonel Arm Saiful Rizal, Letkol Cpl Wahyu Widodo, Letkol Cpl Andi Edwin, Letkol Cpl Sugiharto, Letkol Cpl Dwi Cahyadi, Letkol Chb Sihono, Mayor Cpl Krisna, Mayor Cpl Agus Priyanto, Mayor Cpl Untung Sutopo, Mayor Cpl Sutarman, Mayor Cpl Budiyanto dan Mayor Cpl Putu Ngurah.
Brigjen TNI Dwi Jati Utomo menyampaiakan, Artileri Medan merupakan salah satu kecabangan TNI AD dan sebagai kekuatan yang menjalankan fungsi serangan Artileri dan Bantuan Tembakan terhadap sasaran di darat maupun permukaan secara tepat dan kontinyu. Untuk itu, Danpussenarmed Brigjen TNI Dwi Jati Utomo mengadakan uji fungsi meriam GS M109A4-BE155 mm.
“Baru-baru ini Pussenarmed telah memesan 18 unit meriam M109A4 155 mm. Meriam Arbeba GS M109A4BE 155 mm Howitzer merupakan upgrade dari meriam M109A2 buatan Amerika Serikat yang dibeli pada tahun 1984-1985. Peremajaan dilakukan oleh Belgia pada tahun 2007-2008. Secara teknis kemampuannya telah diperbaharui dengan tekhnologi terbaru dan mempunyai daya tempur sangat dahsyat dan mobile yang tinggi,” papar Danpussenarmed.
“Senjata andalan korps baret coklat yang terakhir ini sekarang berada di Ditpalad untuk dilakukan pemeliharaan secara efektif dan efisien, sehingga seluruh materiil peralatan tersebut selalu dalam kondisi siap pakai guna menunjang kesiapan satuan jajaran TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas pokoknya,” imbuhnya.
Materi yang dilaksanakan dalam uji fungsi Meriam GS M109A4-BE 155 mm tersebut adalah Yonarmed roket melaksanakan bantuan tembakan dalam operasi serangan dan Yonarmed roket melaksanakan operasi serangan Artileri (Artileri Strike).
Artilleri Strike yang merupakan suatu bentuk operasi tersendiri, lanjut Dwi Jati Utomo, sangat menentukan dalam pertempuran. Dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed roket untuk menghancurkan musuh/instalasi (sasaran strategis) dari jarak yang sangat jauh dengan tembakan penghancuran, ketika pasukan sendiri masih berada dalam jarak yang aman atau belum terlibat dalam operasi secara keseluruhan yang dapat menimbulkan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.
“Mengingat persenjataan Armed saat ini semakin canggih dan modern, maka perlu diadakan revisi pembinaan fungsi Armed ke depan,” tandas Dwi Jati Utomo. (Penrem 083/Bdj)
Danrem 083/Bdj Kolonel Inf Bangun Nawoko, menyambut langsung kedatangan tim dari Pussenarmed yang dipimpin langsung oleh Danpusssenarmed Brigjen Tni Dwi jati Utomo di Kabupaten Lumajang. Kedatangan tim Pussenarmed untuk mengadakan uji fungsi Meriam GS M109A4-BE 155 mm, Selasa (17/10/2017).
Rombongan tim Pussenarmed yang hadir dalam uji fungsi Meriam GS M109A4-BE 155 mm, Danpussenarmed Brigjen Tni Dwi jati Utomo, Brigjen TNI Eko Erwanto, Kolonel Cpl Saiful Rochima, Kolonel Inf Sugeng Priyanto, Kolonel Cpl Kokom, Kolonel Cpl Suwoto, Kolonel Kav Dwi Haryoko, Kolonel Cpl Bambang Pursetiadi, Kolonel Cpl Dwi Angga Suwono, Kolonel Arm Saripudin, Kolonel Arm Dwi Wahyudi, Kolonel Arm Saiful Rizal, Letkol Cpl Wahyu Widodo, Letkol Cpl Andi Edwin, Letkol Cpl Sugiharto, Letkol Cpl Dwi Cahyadi, Letkol Chb Sihono, Mayor Cpl Krisna, Mayor Cpl Agus Priyanto, Mayor Cpl Untung Sutopo, Mayor Cpl Sutarman, Mayor Cpl Budiyanto dan Mayor Cpl Putu Ngurah.
Brigjen TNI Dwi Jati Utomo menyampaiakan, Artileri Medan merupakan salah satu kecabangan TNI AD dan sebagai kekuatan yang menjalankan fungsi serangan Artileri dan Bantuan Tembakan terhadap sasaran di darat maupun permukaan secara tepat dan kontinyu. Untuk itu, Danpussenarmed Brigjen TNI Dwi Jati Utomo mengadakan uji fungsi meriam GS M109A4-BE155 mm.
“Baru-baru ini Pussenarmed telah memesan 18 unit meriam M109A4 155 mm. Meriam Arbeba GS M109A4BE 155 mm Howitzer merupakan upgrade dari meriam M109A2 buatan Amerika Serikat yang dibeli pada tahun 1984-1985. Peremajaan dilakukan oleh Belgia pada tahun 2007-2008. Secara teknis kemampuannya telah diperbaharui dengan tekhnologi terbaru dan mempunyai daya tempur sangat dahsyat dan mobile yang tinggi,” papar Danpussenarmed.
“Senjata andalan korps baret coklat yang terakhir ini sekarang berada di Ditpalad untuk dilakukan pemeliharaan secara efektif dan efisien, sehingga seluruh materiil peralatan tersebut selalu dalam kondisi siap pakai guna menunjang kesiapan satuan jajaran TNI Angkatan Darat dalam melaksanakan tugas pokoknya,” imbuhnya.
Materi yang dilaksanakan dalam uji fungsi Meriam GS M109A4-BE 155 mm tersebut adalah Yonarmed roket melaksanakan bantuan tembakan dalam operasi serangan dan Yonarmed roket melaksanakan operasi serangan Artileri (Artileri Strike).
Artilleri Strike yang merupakan suatu bentuk operasi tersendiri, lanjut Dwi Jati Utomo, sangat menentukan dalam pertempuran. Dimana terjadi pengerahan kekuatan Armed roket untuk menghancurkan musuh/instalasi (sasaran strategis) dari jarak yang sangat jauh dengan tembakan penghancuran, ketika pasukan sendiri masih berada dalam jarak yang aman atau belum terlibat dalam operasi secara keseluruhan yang dapat menimbulkan keuntungan bagi pasukan sendiri dan operasi selanjutnya.
“Mengingat persenjataan Armed saat ini semakin canggih dan modern, maka perlu diadakan revisi pembinaan fungsi Armed ke depan,” tandas Dwi Jati Utomo. (Penrem 083/Bdj)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.